Sabtu, 23 Februari 2013

Kisah Menegangkan Helikopter TNI Yang Ditembaki di Papua

Kisah menegangkan helikopter TNI yang ditembaki di PapuaPesawat Helly Puma SA-330 dengan Nomor ekor HT-3318 ditembaki oleh orang tidak dikenal (OTK), pada pukul 8.15 WIT pagi di Helipad Lapangan Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (22/02).

Kapten pilot pesawat ini adalah Mayor Penerbang Asep Wahyu W dan Copilot Kapten Penerbang Tatag Onne S serta 4 orang crew. Peristiwa ini terjadi ketika pesawat sedang menunggu korban penembakan di Helipad Lapangan Koramil Distrik Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jayapura untuk dibawa ke Bandara Mulia.

"Pesawat ini sedang melaksanakan misi untuk melaksanakan evakuasi terhadap korban penembakan terhadap anggota TNI di Sinap yang terjadi sehari sebelumnya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus.

Sehari sebelumnya tanggal 21 Februari 2013 pesawat helikopter ini berangkat dari Sentani pada pukul 13.20 WIT namun gagal mendarat di Sinak karena cuaca kurang baik. Selanjutnya helikopter ini mendarat pada pukul 14.50 WIT di Bandara Mulia yang berjarak 15 menit penerbangan dari Sinak dan bermalam di sana.

Pada Jumat (22/2) pukul 07.48 WIT karena cuaca membaik helikopter terbang ke Sinak menuju Lapangan Koramil untuk mengambil korban penembakan. Helikopter mendarat pada pukul 8.15 WIT pagi di mana para crew tetap berada dalam pesawat dan tidak mematikan mesinnya menunggu kedatangan para korban.

"Namun sebelum korban berhasil dimasukkan dalam helikopter yang menunggu di lapangan Koramil terjadi penembakan terhadap helikopter ini," kata Azman dalam keterangan tertulisnya.

Penembakan tersebut mengenai bagian kaca samping kanan depan dari cockpit pesawat dan merusak salah satu bagian dari system autopilot meskipun tidak mengganggu fungsi alat tersebut dan performance terbang pesawat. Tembakan ini juga melukai tangan kiri dari Perwira Teknik Lettu Tek Amang Rosadi. Sementara kedua penerbang tidak mengalami cedera.

Penerbang membatalkan misi evakuasi dan segera kembali ke bandara Mulia dan mendarat di situ pada pukul 08.35 WIT. Situasi sangat berbahaya bagi keselamatan pesawat dan awaknya bila melanjutkan misi evakuasi di Sinap.

Setelah melakukan pemeriksaan dan secara teknis pesawat dinyatakan masih laik terbang meskipun ada bagian pesawat tertembak. Komandan Lanud Jayapura Kolonel Penerbang D. Yudhanardi mohon kepada Kolakops TNI agar pesawat diizinkan kembali ke Jayapura dengan alasan perkembangan situasi operasi di mana pesawat helikopter dan awaknya memerlukan perbaikan dan perawatan.

Selanjutnya pada Pukul 10.20 WIT atas perintah Kolakops TNI helikopter Puma ini diperintahkan kembali ke Lanud Jayapura Sentani.

Helikopter berangkat menuju Sentani sambil membawa dua korban penembakan di Distrik Tingginambut yaitu Lettu Inf Reza, dan jenazah Pratu Wahyu Bowo untuk diterbangkan ke hanggar Helly Lanud Jayapura. Pesawat mendarat pada pukul 11.45 WIT.

"Para korban termasuk Lettu tek Amang Rosadi selanjutnya dibawa dengan kendaraan darat untuk mendapat tindakan medis di Rumah Sakit TNI AD Marthen Indey Jayapura," jelas Azman.

Helikopter Puma TNI AU HT-3318 sudah berada di hangar TNI AU Lanud Jayapura menunggu pemeriksaan dan perbaikan kerusakan akibat penembakan.

Penembakan di Papua, Kamis lalu menewaskan delapan anggota TNI dan empat warga sipil. Pihak TNI dan polisi masih melakukan pengejaran pada kelompok sipil bersenjata tersebut.

  ● Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.