Kamis, 25 April 2013

[?] Konflik Lahan

 2 Orang Terluka Tembakan, 1 Anggota TNI AU Disandera

Palembang
Konflik lahan antara TNI AU Satgas Yon Paskhas 462 Palembang dan warga, mengakibatkan dua warga terluka mirip luka akibat bekas tembakan senapan angin. Dua anggota TNI AU juga terluka. Satu anggota TNI AU yang terluka bacok, dikabarkan masih disandera warga.

Dua warga yang terluka dirawat di RS Bhayangkara Palembang adalah Agung (25) dan Mirud (18). Agung menderita luka mirip bekas senapan angin di bagian dada kiri. Mirud terluka di bagian lengan kiri dengan luka yang mirip. Selain luka di lengan kiri, Mirud terlihat tak terluka. Ia masih berjalan sendiri di ruang periksa RS Bhayangkara Palembang.

Mirud dan Agung adalah warga RT 32 Sukadadi, Kecamatan Sukaramai. Warga di lahan ini bersengketa dengan TNI AU Palembang beberapa bulan terakhir.

Adapun Pratu Rohmadi yang terluka bacok di dahi, sempat disandera warga selama sekitar dua jam. Ia dapat dibebaskan setelah TNI AU mengirimkan tim negosiasi. Pratu Astriyo terluka tembak di pinggang dengan luka mirip bekas luka akibat tembakan senapan angin yang diduga milik warga.

Kerabat Mirud, Yanti (46), mengatakan gerombolan orang berpotongan tentara namun berpakaian preman menyerbu mereka mereka sekitar pukul 12. Beberapa waktu kemudian, terdengar suara tembakan.

Komandan Lanud Palembang, Letkol Penerbang Adam Suharto, mengatakan, warga telah mengintimidasi sejak semalam, saat anggota sedang persiapan acara serah terima jabatan 24 April.

Permukiman yang terdiri dari 88 keluarga itu merupakan yang terakhir bertahan di kawasan sengketa itu. Sebelumnya terdapat sekitar 400 keluarga di lahan tersebut. Selama beberpa bulan terakhir, warga sedikit demi-sedikit dapat direlokasi. Saat ini, lahan seluas sekitar 150 hektar itu tengah dibersihkan dengan buldozer. Warga merasa kian terancam dengan kegiatan itu.

 Anak Buah Dianiaya, Danlanud Palembang Tempuh Jalur Hukum 

Kasus penganiayaan yang dilakukan warga terhadap dua anggota TNI AU Lanud Palembang akan berlanjut ke meja hijau.

Danlanud Palembang, Letkol Pnb Adam Suharto, mengatakan, kasus penganiayaan itu sudah masuk ranah kriminal dan akan dibawa ke jalur hukum.

“Kami tidak bisa mentolerir kejadian yang menyebabkan dua anggota kami terluka. Biar semua jelas duduk persoalannya, kami akan bawa kasus ini ke jalur hukum,” ujar Adam, Rabu (24/4/2013).

Dijelaskan Adam, pihaknya sudah mengetahui otak di balik bentrok yang melibatkan warga dan anggota dari Lanud Palembang.

"Setelah proses visum selesai akan segera kami ajukan upaya hukum. Sudah jelas siapa orang di balik kejadian tersebut. Pemimpin penyerangan adalah Mustakim Ketua RT32. Kita sedang mengamankan lokasi bentrokan tadi,” bebernya.

Sementara Mustakim yang dituding pihak Lanud Palembang belum dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

Informasi yang didapat di lapangan, bentrok ini diduga karena sengketa lahan antara warga dengan TNI AU Lanud Palemba.(kem)

  ● Kompas | Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.