Senin, 03 Juni 2013

Dahlan Jualan Pesawat Made in Bandung ke Filipina

http://images.detik.com/content/2013/05/31/1036/145329_cn295.jpgJakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan baru tiba dari lawatan ke Filipina. Saat bertemu Presiden Filipina Benigno Aquino III di sana, Dahlan menawarkan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

"Saya jualan pesawat Dirgantara Indonesia. Di sana (Filipina) lagi memerlukan pesawat," ucap Dahlan saat diskusi dengan wartawan di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Dahlan menawarkan pesawat tipe NC 212, CN 235 dan CN 295 ke pemerintah Filipina. Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Filipina yang tembus di atas 7%, maka dibutuhkan pula faktor penunjang lain, salah satunya pesawat buatan Bandung, Jawa Barat.

"Pesawat 212, 295 dan 235. Mereka punya uang untuk beli dan perlu. Cadangan devisa mereka US$ 80 miliar," tambahnya.

Selain pesawat, Dahlan juga akan menindaklanjuti tawaran kerjasama pengembangan kebun kelapa sawit dan perbankan syariah di Filipina. Ia meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk menindaklajuti tawaran pengelolaan lahan sawit di Filipina bagian selatan.

"Disediakan 20 ribu hektar tahap pertama. Kita belum kordinasi dengan teman-teman PTPN. Dalam waktu dekat BUMN akan ke Filipina," ucapnya.

Sementara untuk perbankan syariah, Dahlan akan mengumpulkan Bank BUMN syariah Indonesia untuk masuk ke Filipina. Ia ingin melihat perbankan syariah Indonesia berkembang hingga ke luar negeri.

"Hubungan di bidang politik baik, maka di bidang ekonomi harus baik maka kita masuk ke bank syariah. Kita punya bank syariah besar," tegasnya.(feb/ang)

 Hebat! 120 Pesawat C295 Made in Bandung Dipakai Berbagai Negara 

Sebanyak 120 unit pesawat C295 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah dipesan banyak negara di dunia. Hampir 100 unit C295 yang sudah ada dioperasikan di berbagai negara seperti Alzajair, Brazil, Chilie, Colombia, Republik Ceko, Mesir, Finlandia, Ghana, Yordania, Kazakhstan, Mexico, Polandia, Portugal, dan Spanyol.

Seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (31/5/2013), C295 adalah pesawat generasi baru yang ideal untuk misi-misi pertahanan dan sipil, seperti misi kemanusiaan, patroli maritim, misi pengawasan lingkungan, dan yang lainnya.

Berkat ketangguhan dan keandalan, dan dengan sistem operasi yang mudah digunakan, pesawat taktis ukuran sedang ini memiliki banyak kelebihan dan fleksibel, yang diperlukan untuk angkut personil, pasukan, cargo, evakuasi korban, serta mempunyai kemampuan menurunkan logistik dari udara.

Pesawat buatan pabrik PTDI di Bandung ini merupakan perpaduan teknologi sipil dan militer yang mendukung suksesnya misi-misi taktis, berkemampuan untuk menambah peralatan-peralatan yang lebih maju di masa depan serta mempunyai kemampuan menyesuaikan diri di wilayah udara sipil.

Pesawat besutan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek atau Short Take Off and Landing (STOL) dan landasan yang tidak dipersiapkan (CBR 3), dapat terbang rendah dalam misi taktis, membawa beban sampai 9 ton dengan kecepatan jelajah normal 260 knots (480 km/jam).

Tak hanya C295, pesawat hasil PTDI lainnya, yaitu CN235 dan NC212 masing-masing telah terjual lebih dari 270 unit dan 470 unit, serta telah beroperasi dengan sukses di lebih 50 negara.

Para operator CN295, CN235, NC212 sangat puas dengan keandalan, kapabilitas dan ketangguhan dari pesawat-pesawat tersebut, yang sangat mudah dioperasikan di dalam situasi yang bergejolak dan medan yang sulit. Dan hasilnya pesawat tersebut saat ini menduduki posisi terdepan di kelasnya.(ang/dnl)

  ● detikFinance  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.