Rabu, 25 September 2013

900 Kg Bahan Peledak dan 8 Bom Aktif Diamankan TNI AD di Kalbar

Jakarta - 900 kilogram bahan peledak diamankan dari sebuah Gudang di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (23/9), pukul 23.00 WIB. Bahan peledak jenis ammonium Nitrate ini diamankan dari gudang yang disewa oleh Agus (38).

Agus adalah warga Jalan Hj. Sama Gang Terusan RT 01/RW05 Harapan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas. Wilayah Jagoi Babang sendiri berbatasan langsung dengan Negara tetangga, Malaysia. Bahan peledak itu diduga dipasok dari Malaysia.

Sementara delapan rudal aktif (?) juga ditemukan warga di belakang rumah di Desa Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

“Penangkapan terhadap pemilik Rudal (?) ini dilakukan oleh lima anggota Inteldim 1202/SKW,” kata Kepala Daerah Penerangan Militer Kodam XII Tanjungpura, Kolonel Infanteri Desius kepada detik..com, Selasa (24/09/2013).

Penangkapan terhadap tersangka ini dipimpin langsung Pasi Intel Kodim Lettu Infanteri, Aswani kunto. Selain delapan rudal aktif, petugas TNI AD ini juga mengamankan 36 karung bahan peledak berupa ammonium Nitrate dengan berat per karungnya mencapai 25 kilogram.

“Jumlah total bahan peledak yang diamankan seberat 900 kilogram,” ujar Desius.

Personil TNI AD juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Supra berplat nomor KB 5377 TD, dan seorang buruh angkut bernama Amri Amir (58), warga Kampung Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.

Dari pengerebekan yang dilakukan personil TNI AD ini, dua orang lainnya, Yosef (24) dan Anton (24) melarikan diri dengan menyeberang ke Serikin, Malaysia. Sedangkan barang bukti diamankan di Koramil 1202-17/Jagoi Babang.

Penemuan bahan peledak dan delapan rudal aktif (?) ini menambah daftar penemuan rudal (?) dan penyelundupan bahan peledak di Kalimantan Barat.

Sebelumnya, pada tanggal 7 September 2013, warga menemukan lokasi penimbunan Rudal (?), yang berada di belakang Rumah Rustiman, Mantan Kepala desa Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Jarak penemuan delapan rudal aktif (?) ini dengan rumah warga hanya berjarak kurang lebih 10 meter.

Penemuan ini sempat membuat gempar warga. Polisi langsung memasang garis polisi di tempat penemuan rudal. Selanjutnya polisi berkoordinasi dengan anggota DenIntel Dam XII/TPR Pontianak, Serda Sugeng Aries, di dampingi oleh Sekretaris desa Nanga Lot, Parmona dan pejabat desa setempat lainnya.

Rudal (?) ini memiliki speksifikasi berbentuk oval, berekor dan ada bentuk kipas dengan panjang 150 centimeter, berdiameter 58 centimeter dengan tahun perakitan 1942, serta terdapat tulisan Negara perakit Bom/Rudal USA (Amerika Serikat).

“Memang ada penemuan rudal, waktu kami menggali kedalamannya kurang lebih 7,80 cm, Benda itu ada ekor dan ada kipas model baling–baling,” kata kaur Pembangunan Dusun Nanga Nyawa, Kristianus Jafar.

untuk mengangkat rudal aktif yang berada di kedalaman tanah ini, sebanyak 18 orang dikerahkan untuk mengevakuasi rudal ini.

Sampai saat ini masih ada 7 lubang dan diperkirakan semua berisi benda yang di duga Rudal atau Bom, diantaranya ada 2 (dua) lubang berbentuk segih empat. Benda tersebut tempatnya berdekatan, tepatnya di Bukit Tupai, namun setelah penemuan benda tersebut, warga menyebut Bukit tersebut, Bukit Bom. Jaraknya kurang lebih 1 kilo dari pemukiman warga, Dusun Nanga Nyawa.

  ● detik  

2 komentar:

  1. sarikin berbatasan langsung dengan malaysia..
    Apalagi biawak ,lundhuk,di situ mangkalnya para pencuri dr alaysia yg kabur ke indonesia,,mmaraknya ilegal logging di biawak dan sarikin yg harus dapat perhatian.. Di perbatasan...

    BalasHapus
  2. apa malayshit sudah mulai bermain disitu? kalo iya, sudah sepantasnya kita beri semangat kesultanan sulu untuk mengambil kembali apa yang telah menjadi hak nya sejak ratusan tahun yang lalu yang sekarang dalam cenkeraman malayshit!...:)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.