Minggu, 29 September 2013

Minta suaka ke Australia, malah dikirim ke PNG

Sekelompok aktifis Kemerdekaan Papua Barat yang berusaha meminta suaka ke Australia diterbangkan ke Papua Nugini setelah sempat menjejakan kaki di daratan Australia.

Dua aktifis Kemerdekaan Papua Barat memegang bendera Papua Barat di Port Moresby (Credit: ABC)

Kepada ABC mereka menuturkan kalau mereka diberitahukan akan diterbangkan ke daratan utama Australia.

Namun, segera setelah naik dan pintu pesawat ditutup, petugas imigrasi baru memberitahukan kalau mereka mengarah ke Papua Nugini.

Yacob Mandabayan, anggota Otoritas Nasional Papua Barat mengatakan kelompoknya berusaha mencari suaka ke Australia.

Ia mengatakan takut disiksa oleh otoritas Indonesia karena mereka menggelar upacara simbolik dengan aktifis Freedom Flotilla yang meninggalkan Australia beberapa waktu lalu untuk menggalang perhatian dan kepedulian mengenai nasib Papua Barat.

Mandabayan dan 4 orang rekan laki-lakinya, seorang wanita dan anak kecil berusia 10 tahun meninggalkan papua beberapa hari lalu dan menyeberang melalui perbatasan PNG.

Koresponden ABC di Papua Nugini, Liam Fox mengatakan kelompok itu berhasil masuk ke Australia melalui Pulau Boigu dengan ditolong nelayan lokal dan bertemu dengan petugas Australia di Selat Torres.

Setelah beberapa hari di wawancara, mereka di bawa ke Pulau Horn di Sela Torres sebelum diminta naik ke pesawat pada Kamis ini.

Mandabayan bercerita sebelum naik ke pesawat mereka diberitahu akan dibawa ke daratan utama Australia, tapi cerita berubah ketika mereka berada di pesawat.

"Ketika kami didalam kabin pesawat dan pintu sudah ditutup, pria dari imigrasi memberitahu kalau mereka tidak akan terbang ke daratan Australia tapi akan dikembalikan ke Papua Nugini,” kata Mandabayan.

"Saya bertanya mengapa dibawa ke PNG, mereka hanya menjawab ini perintah atasan dan kantor imigrasi dan karena negara mereka menentukan demikian.”

"Kami sangat sedih dan jadi gila, ini benar-benar mengecewakan," katanya.

Fox mengatakan kelompok pencari suaka asal Papua Barat ini disambut oleh petugas dari Organisasi Migrasi Internasional (IOM) dan dibawa menuju hotel di dekat Port Moresby.

Kelompok ini tetap menolak dikirim pulang ke PNG karena mereka yakin warga Indonesia di komunitasnya telah disusupi mata-mata.

"Jika yang dikatakan warga Papua Barat ini benar, maka ini merupakan cara baru yang diterapkan Australia dalam memperlakukan pencari suaka.

"Sebelumnya pihak Australia biasa langsung mengirim pencari suaka ke pusat pemrosesan di Pulau Manus atau Nauru, belum pernah terjadi kasus seperti ini."

Menteri Imigrasi Scott Morrison saat ini tengah melakukan kunjungan resmi di PNG, namun tidak bersedia berkomentar mengenai insiden ini.

  Radio Australia  

6 komentar:

  1. mampus!...biar rasa! mencampakkan diri sendiri ke negeri orang dan meninggalkan tanah airnya sendiri demi kedunguan yang tak tertahankan...kalo perlu tabuni cs dan famili juga harus keluar dari papua, biar rakyat papua tenang. paling dinegeri orang juga gak diurusin para pengkhianat ini. mudah mudahan biar sadarlah para pengkhianat ini.

    BalasHapus
  2. Orang2 seperti ini memang tidak pantas tinggal di Papua. Di Papua butuh orang yg mau bekerja keras. Mereka ini orang2 pemalas yg ingin hidup enak.... Harusnya mereka malu kepada TNI yg selama ini mereka fitnah . TNI sibuk bukan utk mengejar mereka ( Ge er amat ), tapi TNI sibuk menjadi guru2 di pedalaman Papua , sibuk mengajari cara berkebun kepada petani Papua, sibuk membuat jalan tembus di pedalaman Papua....Semoga rakyat Papua tetap bekerja keras dengan TNI supaya Papua cepat maju...

    BalasHapus
  3. terlalu lama diracuni negara kecil belanda ...... Saudara kita di papua, bertahap harus lebih ditingkatkan pembangunan ekonominya, dan lebih meng aktifkan kepala suku / kepala adat setempat ...................... Salam persatuan sobat......... Salam bhinneka tunggal ika

    BalasHapus
  4. Rasakan.. Kalau di lihat dr foto..
    Bukanya mereka gk senang hidup di indonesia.. Terlalu malas..lihat pipi mereka sampai gemmuk..krn mkan tidur macam babi kandang.
    Di kasih enak mmasih kurang enak. Orang macam thu wajib hukumnya di musnahkan,kalau tau begitu kemaren ketemu tak dor ndase..

    Di ajari bercocok tanam malah ngeyel kluyuran,,bisanya tawuran perang,dasar gk pernah makan bangku dan meja sekolahan..
    Di adu domba sama inggris,usa,belanda dan ausie kog gelem,,
    semua orang sudah tau,, kalau banyak Lsm yg semmbunyi di PNG,,trutama antek asing.

    Mmakanya kopasus slalu gencar menimmbulkan kekacauan di frepoort. Spy bisa keluar dan ngeblank para anjing" asing

    BalasHapus
  5. Haha...kwkwkw..gemuk gemuk mereka brooo..haha...berkat otonomi daerah serakah kurang terrus ahir nya terlantar ,orang gopblok gak tahu diri kebingungan sekarang mau tinggal di mana ? ...papua gak butuh mereaka perusuh hanya jadi beban negara

    BalasHapus
  6. Ïπï adalah anak emas komnas Ham
    Yg di susuin ama komnas ham,, ckckck
    Liat tu ud pada gemuk"

    Oo iya pejabat komnas ham kmna ya,, koq ank" nya di biarin ngegembel di australia,,, yg ujung" nya uang negara RI jugk yg hbis buat biyayain penerbangan mereka. (IOM/OIM)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.