Rabu, 05 Februari 2014

Indonesia Bisa Bikin Pesawat Tempur 10 Tahun Lagi

 Saat ini, Indonesia masih mengimpor alutsista teknologi tinggi. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcnKwAn_LS4k6mFEJWod42G-hO3bF35A7Z4IgVxea9V-2SfDbC5WfjTkGvHC0dedKUAkeBAfzZbI7_XGNcdfdL3Iq1cArEjbLCzARC3l5e7laqd6SKo33HbKTLLSCH9wVr7bCgZkkVuZw/s1600/cn-2.jpg
CN235 Patmar TNI AL
Kementerian Pertahanan menjadi juara pertama dalam upaya penggunaan produk dalam negeri. Kementerian itu pun mendapat penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa Tahun 2013, Rabu 5 Februari 2014.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, pertahanan Indonesia di level menengah memang menggunakan produk dalam negeri selama ini, yaitu hasil produksi PT Pindad. "Kapal combatant dan kapal angkut buatan PT PAL juga sudah digunakan," kata Sjafrie di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

PT Pindad sudah memproduksi 250 panser dan puluhan ribu senjata api dan pistol yang sesuai standar TNI. Bahkan, kata dia, beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) sudah diekspor ke beberapa negara ASEAN.

"Industri pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah. Sedangkan ke tingkat tinggi dalam 10 tahun lagi. Bisa membuat kapal tempur sendiri," ujar dia. Saat ini, Indonesia masih harus mengimpor alutsista tinggi, seperti kapal selam dan pesawat tempur.

Beberapa negara ASEAN sudah mencapai proses nego terkait pembelian alutista buatan Indonesia. Misalnya, Brunei Darussalam dan Malaysia ingin membeli panser. "Kedua negara juga tengah mengobservasi pesawat CN 235," jelasnya.

Sementara itu, Arab Saudi dan Korea Selatan sudah membeli pesawat jenis CN235. "Ini cukup membanggakan untuk pesawat 235 dan 295. Sayap dan radar pesawat itu buatan Bandung," ujarnya.

Hari ini, Kementerian Perindustrian memberikan penghargaan P3DN Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 kepada tiga kementerian. Selain Kemenhan, dua kementerian lainnya yang mendapat penghargaan ini adalah Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan. (umi)

  Vivanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.