Kamis, 30 Oktober 2014

Diplomasi Tegas & Bermartabat

Diplomasi Ala Menlu Wanita Pilihan Jokowi
Menlu baru Indonesia, Retno LP Marsudi paparkan model diplomasinya. | (Sindonews / Victor Maulana)

Menteri Luar Negeri (Menlu) baru Indonesia, Retno LP Marsudi, memaparkan program kerja untuk lima tahun ke depan. Menlu wanita pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga menjabarkan diplomasi khas ala dirinya.

”Diplomasi yang kita anut tidak boleh berjarak dengan rakyat, diplomasi yang kita lakukan harus untuk kepentingan rakyat, yang juga merupakan kepentingan nasional,” ucap Retno saat menemui awak media pada Rabu (29/10/2014) di Gedung Pancasila, Jakarta.

Dia mengatakan, salah satu fokus utama dalam diplomasi yang akan dia anut adalah diplomasi ekonomi. Tujuannya, dia ingin memunjukan kembali bahwa Indoensia sebagai kekuatan ekonomi maritim dunia.

Retno juga telah membeberkan agenda-agenda forum dunia terdekat kepada Presiden Jokowi. ”Akan ada KTT ASEAN, APEC dan pertemuan G20 yang akan berlangsung mulai 10 hingga 16 November mendatang,” katanya.

Dia menginstruksikan kepada staf dan semua diplomat Indonesia di luar negeri untuk lebih aktif. ”Saya ingin para diplomat untuk blusukan juga, turun langsung ke lapangan,” ucapnya.

Namun, Retno juga menyadari bahwa kementeriannya tidak akan bisa bekerja sendiri untuk bisa merealisasikan semua program yang sudah dia rencanakan. Koordinasi dengan lembaga dan kementerian terkait, katanya, sangat diperlukan.
Menlu Baru Indonesia Fokus Tolong PalestinaMenteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, mengatakan, kementeriannya akan fokus menolong Palestina yang masih berkonflik dengan Israel.

Menteri Retno menegaskan, bahwa Indonesia tidak akan berhenti mendorong pencarian solusi damai antara Israel dan Palestina.

”Kita akan turus mendorong penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina, dan turut terlibat dalam mencari solusi untuk kedua negara,” ucap Retno, saat menemui awak media pada Rabu (29/10/2014), di kompleks Kementerian Luar Negeri Indonesia, di Jakarta.

Bukan hanya membantu penyelesaian konflik, Indonesia menurut Retno, akan terus memberikan bantuan kepada Palestina, baik materi maupun non-materi. Dari sisi materi, Indonesia telah mengucurkan bantuan sebesar US$ 1 juta kepada pemerintah Palestina.

”Indonesia terus memberikan pelatihan keapada warga Palestina, setidaknya sampai saat ini sudah lebih dari 1.200 warga Palestina yang mendapatkan pelatihan dari Indonedia di berbagai bidang,” ujar Menlu wanita pertama Indonesia itu.

Retno juga menambahkan bahwa Indonesia sedang merencanakan untuk membuat sebuah konsuler kehormatan Indonesia di Palestina. Indonesia sendiri terlibat langsung dalam Konferensi Asia Pasifik untuk membantu Palestina, khusunya dari segi ekonomi.(dmd,mas)
Jauhi Perang, Indonesia Anut Diplomasi Tegas & BermartabatMenteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, menyatakan, Indonesia selain akan menganut diplomasi pro-rakyat, juga menganut diplomasi tegas dan bermartabat.

Alasannya, Indonesia adalah negara besar dan model diplomasi seperti itu sudah menjadi keharusan.

Menurut Menteri Retno, ketegasan bukan berarti harus melakukan konfrontasi atau perang. Sebaliknya, konfrontasi, kata dia, bukanlah jalur utama yang akan diambil Indonesia dalam menyelesaiakan semua masalah.

”Bukan masalah nyaring atau tidaknya, yang penting adalah apakah kepentingan Indonesia, kepentingan nasional dapat diacapai,” ucap Retno. Menurutnya, tegas bukanlah keras, sehingga jalur konfrontasi sebisa mungkin akan dihindari.

Retno menmbahkan bahwa Indonesia akan segera menyelesaikan beberapa masalah, terutama mengenai batas wilayah maritim yang memang kerap menjadi sumber masalah.

”Memang sudah ada beberapa yang sudah selesai, namun masih ada juga beberapa masalah lainnya yang harus kita selesaikan,” kata Menlu wanita pertama Indonesia itu.

Dalam paparannya, Retno juga menyatakan akan berusaha merangkul semua pihak terkait, baik di dalam atau pun luar negeri.

Menurutnya, Kemlu tidak bisa bekerja sendirian untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang ada, namun butuh kerjasama dengan lembaga dan kementerian lain yang terkait.(mas)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.