Senin, 15 Desember 2014

Kisah Tentara Wanita yang Menjadi Pasukan Perdamaian PBB

Tentara Jelita Penjaga Dunia Tentara wanita anggota Kontingen Garuda di Lebanon. (Foto-Rahman Haryanto/detikcom)

Sebanyak 1.169 prajurit Tentara Nasional Indonesia berbaris rapi di lapangangan Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta Timur. Posisi tegap lengkap dengan senjata laras panjang membuat para tentara itu kian kelihatan perkasa.

Di antara para tentara gagah perkasa itu terselip 19 wajah ayu nan rupawan yang berbaris rapi sambil memegang senjata laras panjang. Sapuan bedak tipis dengan sedikit lipstik di bibir membuat penampilan mereka berbeda dan menjadi pusat perhatian pengunjung Mabes TNI Rabu (10/12/2014) pagi kemarin.

Merekalah para tentara-tentara wanita yang akan turut serta dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon alias UNIFIL. Para Srikandi Indonesia itu akan mengemban misi yang tak ringan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko sangat berharap banyak pada prajurit TNI yang akan dikirim ke Lebanon.

"Saya mengingatkan, kalian adalah duta TNI dan Bangsa Indonesia. Tampilkan kinerja dan performance terbaik. Tunjukkan TNI adalah pasukan kelas dunia. Bekali diri dengan pengetahuan tentang rules of engagement dan update semua informasi yang terkait dengan otoritas UNIFIL sehingga dapat menilai situasi dan mengambil tindakan secara cepat, tepat dan proporsional khususnya situasi kemanan perbatasan Lebanon-Israel," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang melepas kontingen.

Tak ada perlakuan khusus antara tentara pria dan wanita. Mereka memanggul beban yang sama, menjalankan misi negara menjaga perdamaian dunia.

"Semua prajurit ingin bisa berangkat ke daerah operasi. Kalian mendapatkan hal itu, tunjukkan kalian bisa menjalankan tugas dengan baik. Do the best!" tegas Moeldoko.

Para tentara tak hanya akan menghadapi ancaman isu penculikan yang kini menyebar di Lebanon, tapi juga wabah Ebolal.

"Tetap waspada terhadap wabah Ebola karena wabah tersebut memiliki kecenderungan mudah berkembang di wilayah konflik," kata Moeldoko.

Meski memanggul beban yang sama dengan prajurit pria dengan ancaman tidak ringan, nyatanya para tentara jelita itu tak sedikit pun merasa gentar.

Bahkan ada satu tentara jelita yang rela diputus cinta demi menjaga perdamaian dunia.
Tentara-Tentara Jelita yang Tak Gentar Bertugas di Daerah Perang Ada 19 tentara wanita di antara 1.168 prajurit Tentara Nasional Indonesia yang dikirim ke Lebanon bergabung Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL).

Mereka yang tergabung dalam Kontingen Garuda ke-9 ini diberangkatkan Kamis (11/12/2014) ke Lebanon untuk menjalankan misi perdamaian hingga Agustus 2015 tahun depan.

Dua di antara 'Srikandi' Indonesia itu adalah Sersan Dua Syabilla Intan dan Sersan Kepala Ida Ayu Kusuma Dewi. Tugas pasukan perdamaian yang dikirim ke Lebanon tak dibedakan. Tak ada perlakukan khusus meski Syabilla dan Ida adalah prajurit wanita.

Walau tugas tak dibedakan, toh Ida dan Syabilla tak merasa gentar saat harus bertugas di daerah perang seperti di perbatasan Lebanon-Israel. Apalagi mereka sudah dibekali dengan keahlian pertahanan.

"Kami sudah dibekali sejenis stir reaksi yang harus dilakukan jika menghadapi situasi genting. Menguasai beladiri militer juga," kata Ida usai usai acara pelepasan Kontingen Garuda ke Lebanon oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2014).

Ida mengaku siap dan tidak takut meski harus bertugas di wilayah konflik di perbatasan Lebanon-Israel tersebut. "Saya siap. Seperti kata Panglima, yang penting kita do the best di sana. Selama kita masih pegang aturan, saya pikir semua akan baik-baik saja," kata Ida.

Serda Syabilla juga mengaku siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi saat diterjunkan ke wilayah konflik Lebanon dengan Israel tersebut. Bekal pelatihan dan training selama 3 bulan dirasa sudah cukup menjadi bekal.

"Saya siap melaksanakan tugas negara dalam rangka memelihara perdamaian di Lebanon di bawah bendera UNIFIL. Persiapan diri sangat matang, baik secara fisik dan mental guna menghadapi tugas ini. Secara fisik kami telah dipersiapkan selama 3 bulan di PMPP Sentul, dan kalau mental saya harus latih kepercayaan diri saya," kata Syabilla di kesempatan yang sama.

Salah satu tugas tentara wanita di Satgas Kontingen Garuda ke-9 ini adalah menjadi Bintara Akomodasi. Mereka bertugas mengenai tempat tinggal, fasilitas, serta sarana dan prasarana bagi seluruh anggota Kontingen.


  ★ detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.