Sabtu, 03 Januari 2015

Rusia Bawa Pesawat Beriev Be-200

Untuk Evakuasi Korban QZ8501Beriev Be-200

Bantuan untuk mencari dan mengevakuasi korban AirAsia QZ8501 terus berdatangan. Terbaru dari Rusia yang membawa pesawat jenis Beriev Be-200.

Menurut Kadisop Lanud Halim Kolonel Penerbang Iman Handodjo, pesawat tersebut memiliki kemampuan mumpuni karena didesain khusus untuk mendarat di perairan.

"Russia baru datang jam 01.45 WIB tadi. Jenis pesawat Beriev Be-200 memiliki spesifikasi bisa mendarat di air khusus untuk operasi laut," ujar Iman saat berbincang di Lanud Halim Perdakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (3/1/2015).

Pesawat dengan nomor RV-31121 itu membawa 12 kru. Namun pesawat tersebut belum direncanakan berangkat ke Pangkalan Bun hari ini.

"Jadi memang pesawat Rusia ini belum direncanakan berangkat hari ini, standby dulu. Kru diminta memberi penjelasan tentang keunggulan pesawat ke Basarnas supaya bisa dikoordinasikan nanti," lanjutnya.

Iman menjelaskan rencananya hari ini ada 3 pesawat yang diberangkatkan ke Pangkalan Bun. Pesawat jenis Hercules A-1320 dengan pilot Mayor Beny dan Mayor Teddy juga Co-pilot Kapten Hakim dan Kapten Gusthana sudah tiba di lokasi.

"Kalau nanti pesawat CN-295 nanti berangkat jam 09.00 WIB dengan pilot Mayor Setiawan, Kapten Anto sama Letnan Suma. Kapasitasnya bisa membawa 12 peti," terang Iman.

Selanjutnya, pesawat P3-C Orion KN-01 milik Korea Selatan dijadwalkan berangkat dari Lanud Halim pukul 10.00 WIB.(aws/ahy)
Pesawat Milik Rusia yang Bisa Mendarat di Air dan Akan Cari AirAsiaPesawat Beriev Be-200 milik Rusia hari ini telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat yang memiliki kemampuan bisa mendarat di air tersebut akan diperbantukan mencari AirAsia.

Pantauan di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (3/1/2015) pesawat dengan nomor penerbangan RV-31121 itu diparkir. Terlihat di bagian bawah sayap pesawat yang didominasi warna putih dan garis merah tersebut ada kantong pelampung.

Adalah rombongan tim Emercom yang merupakan badan kemanusiaan Rusia membawa Pesawat Jet Amfibi tersebut. Menurut informasi dari Kadisop Lanud Halim Kolonel Penerbang Iman Handodjo, pesawat itu berisikan 12 kru.

Belum ada rencana Pesawat Jet Amfibi Rusia diterjunkan hari ini. Kru nantinya akan menghadap terlebih dulu ke Basarnas untuk berkoordinasi.

Jet Amfibi BE-200 ini merupakan pesawat yang disebut akan dibeli Indonesia untuk memperkuat patroli laut sebagai upaya mengamankan kedaulatan NKRI dari illegal fishing. Pesawat tersebut juga bisa berfungsi sebagai pemadam kebakaran dari udara.

"Itu peralatan paling modern dan canggih," ungkap Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, Jumat (2/1) siang.

Rusia juga sudah mendatangkan Ilyusin II-76 untuk membantu KNKT mencari kotak hitam (black box) AirAsia QZ8051. Pesawat yang membawa 47 orang tenaga ahli, termasuk penyelam dan operator alat tiba di Lanud Halim, Jumat (2/1) kemarin.

Pesawat Beriev Be-200 memang dirancang untuk pemadam kebakaran, pencarian dan penyelamatan, patroli maritim, kargo, dan transportasi penumpang. Pesawat tersebut memiliki kapasitas 12 ton (12.000 liter atau 3.170 US galon) air dan setara mengangkut 72 penumpang.

Panjang pesawat adalah 32 meter, tinggi 8,9 meter dan memiliki lebar sayap 32,8 meter. Kecepatan maksimal pesawat di udara 700 km/h, sementara kecepatan pesawat di atas permukaan laut bisa mencapai 560 km/h.(aws/ndr)


  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.