Rabu, 18 Februari 2015

800 Prajurit Dikirim Misi Perdamaian ke Darfur

Panglima TNI: Jangan Bersikap Primitif Pelepasan Prajurit TNI ke Sudan. Prajurit TNI bercengkrama bersama anaknya sesaat sebelum pemberangkatannya di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/2). (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberangkatkan 800 prajurit TNI untuk tugas perdamaian ke Darfur, Sudan. Moeldoko pun mengingatkan pasukannya untuk siaga mengingat kondisi Darfur yang rawan bencana dan konflik.

Pelepasan pasukan dilakukan Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015). Sebanyak 800 prajurit gabungan dari 3 kesatuan ini tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID (Uniterd Nations Mission in Darfur).

"Saya perintahkan kepada seluruh komandan satgas dan staf serta prjaurit sekalian untuk memahami mandat dan misi Unamid yang jadi kebijakan Dewan PBB itu. Pahamkan dengan baik," perintah Panglima TNI dalam amanatnya.

Satgas Yon Komposit ini melaksanakan mandat pemeliharan perdamaian Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1769 tahun 2007. Resolusi tersebut dikatakan Moeldoko adalah bahwa pasukan perdamaian memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan dan bergerak sendiri jika diperlukan untuk melindungi fasilitas, personel, dan lembaga kemanusian," kata Moeldoko.

"Ini supaya betul-betul dipahamkan prajurit. Pada sisi lain, memiliki kemampuan cegah ancaman senjata dan tugas lain. Di Sudan tingkat kriminalitas tinggi, genosida. Terjadinya kasus asusila kepada 200 wanita Darfur telah menjadi isu penarikan pasukan Perdamaian PBB di Sudan," sambungnya.

Pasukan ini akan ditempatkan di dua UN (United Nation) yakni di Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest UNAMID di El Geneina. Sementara 1 Kompi Senapan akan berdiri sendiri di Masteri Camp yang berjarak kurang lebih 70 km dari Supercamp El Geneina.

Pada misi perdamaian ini, TNI pun membawa kendaraan taktis untuk mendukung Satgas yakni 24 Panser Anoa, 30 truk dan 34 Jeep. Satgas ini berada di bawah komando Letkol Inf M Herry Subagyo yang sehari-harinya menjabat sebagai Danyonif 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi.

"Saya ingatkan bahwa keselamatan personel, kredibilitas, dan TNI tergantung pada komandan Satgas. Disiplin, loyalitas, dan solidaritas prajurit jaga itu. Laksanakan analisis terhadap kencenderungan lingkungan itu sendiri, khususnya lingkungan operasimu," tutur Jenderal Bintang 4 tersebut.

Moeldoki juga mengingatkan agar satgas tidak memalukan nama bangsa dengan berperilaku primitif. Maksudnya adalah dengan bersikap urakan, anarkis, dan tanpa aturan.

"Kalian punya referensi untuk kembangkan dirimu dan kesatuanmu. Hindari tindakan primitif yang bisa rugikan TNI dan negara. Tidak ada prajurit TNI yang berlaku primitif di sana," tegas Moeldoko.

Satgas Konga XXXV Unamid akan diberangkatkan dengan 3 kloter keberangkatan dari Lanud Halim Perdanakusuma. Yakni pada tanggal 20, 22, dan 24 Februari mendatang.

"Perempuan kali ini yang diberangkatkan hanya 2, permintaan khusus dari PBB. Prajurit dengan usia termuda yang dikirim 18 tahun dar Batalyon 721, Kodam Wirabuana," ungkap mantan Pangdam Siliwangi tersebut.

Moeldoko memberikan jaminan kepada para personel yang akan diberangkatkan ini untuk menjaga keluarga yang akan ditinggalkan selama penugasan. "Percayakan keluarga yang di homebase kepada pimpinan di sini. Mereka akan menjaga istrimu, keluargamu. Fokuskan dalam tugas. Selamat bertugas. Ikuti teman-temanmu yang mendapat apreasiasi daru panglima yang selama ini membawahi PBB," tutupnya.

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.