Sabtu, 21 Februari 2015

TNI AL Membutuhkan Kapal dan BBM

TNI AL siap meningkatkan pemantauan dan mengamankan wilayah perairan untuk mewujudkan visi kemaritiman Indonesia. TNI AL membutuhkan kapal patroli baru dan bahan bakar untuk mengoptimalkan operasi pengamanan laut.

Kepala Staff TNI AL Laksamana Ade supandi mengatakan hal itu seusai meresmikan rumah tahanan militer di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Jakarta, Jumat (20/2). Ade berada di sana sehubungan dengan perayaan ke-69 Polisi Militer.

"Kami butuh pembaruan kapal berdaya jelajah tinggi, karena yang tersedia saat ini adalah kapal generasi 1980-an. Yang kami butuhkan saat ini adalah kapal patroli dan bahan bakar minyak untuk meningkatakan kualitas pemantauan di laut melalui patroli maritim, dengan menggunakan drone," kata Ade.

Ade mengungkapkan, TNI AL akan mengupayakan pengadaan alutsista dengan mengikuti program lanjutan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menurut Ade, dalam APBN-P 2015 terdapat anggaran tambahan sedikitnya Rp.4 trilyun untuk modernisasi sistem persenjataan.

Pemerintah Jokowi-JK telah mendeklarasikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sehingga penguatan dan modernisasi TNI AL mutlak dibutuhkan. Saat ini TNI AL memiliki 159 kapal dan membutuhkan sedikitnya 5,6 juta kiloliter BBM pertahun (Kompas 14/12/2014). Pembaharuan kapal patroli kian mendesak karena Indonesia memiliki wilayah laut seluas 3.257.483 kilometer persegi.

Kapal patroli untuk wilayah Indonesia bagian timur juga harus berkecepatan tinggi dan mampu membelah ombak yang terkadang bisa mencapai setinggi 4m hingga 5m.

TNI AL juga akan menggelar simposium maritim dan pelatihan penaggulangan bencana bersama BASARNAS pada akhir 2015 dan awal 2016. kegiatan ini diharapkan bisa mendorong terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.