Kamis, 12 Februari 2015

[World] Royal Navy Siap Amankan Laut Cina Selatan

⚓️ Untuk menjaga kepentingan dan aliansi di wilayah LCS Presiden Cristina Kirchner dari Argentina bertemu Presiden Xi Jinping China di Beijing, Februari 4. (Foto / CNS)

Philip Hammond, menteri luar negeri Inggris, mengatakan di Singapura pada 30 Januari, bahwa angkatan bersenjata Inggris siap untuk mengambil tindakan di Asia Pasifik jika kepentingan dan aliansi di wilayah ini berada dalam risiko dengan tantangan keamanan regional, tulisan ahli pertahanan Ridzwan Rahmat kepada IHS Janes di Inggris.

Seorang mantan menteri pertahanan, Hammond mengatakan bahwa dia kecewa pada lambatnya rekonsiliasi bersejarah meskipun keterkaitan ekonomi meningkat di wilayah tersebut. Contoh dari Perang Dunia I menunjukkan bahwa hubungan ekonomi mempunyai jaminan untuk perdamaian regional, yang masih bisa terkoyak oleh persaingan strategis, kata Hammond.

“Banyak pihak di dalam dan di luar Asia gugup karena ketegangan politik dan nasionalisme meningkatkan di Asia Timur,” kata Hammond. Meskipun Inggris tidak mengambil posisi pada sengketa teritorial di laut China Timur dan Selatan, masih menolak untuk memperkuat kekuatan di Asia, katanya. Hammond menyarankan agar sengketa teritorial diselesaikan sesuai dengan aturan internasional. London memiliki saham penting dalam keamanan di Asia dengan perdagangan senilai 4,5 triliun dollar AS melewati Laut Cina Selatan setiap tahunnya.

Hammond juga mengatakan Inggris tetap berkomitmen untuk pakta keamanan multilateral regional yang dikenal sebagai Kesepakatan Pertahanan Lima Negara yang ditandatangani dengan Australia, Malaysia, Selandia Baru dan Singapura pada tahun 1971. “Itu berarti kita siap dan mampu untuk memobilisasi dukungan dari Asia-Pasifik kepada sekutu, teman, dan mitra,“ katanya. Dia juga mengangkat keterlibatan Royal Navy dalam upaya bantuan di Filipina setelah Topan Haiyan pada tahun 2013 dan pencarian Malaysia Airlines MH370.

Sementara China's nationalistic Global Times menghubungkan langsung antara pernyataan Hammond dengan perjanjian maritim yang ditandatangani antara Beijing dan Buenos Aires selama kunjungan Presiden Cristina Kirchner dari Argentina pada 03-05 Februari. Perjanjian ini memungkinkan China untuk menjual kapal perang, kendaraan lapis baja dan pesawat militer kepada Argentina. China juga akan membantu AL Argentina membangun armada korvet kelas Malvinas, yang dapat dianggap sebagai provokasi ke London, kata Global Times.

Malvinas adalah nama yang diberikan Argentina untuk Kepulauan Falkland, wilayah luar negeri Inggris di Atlantik Selatan yang diserang oleh Argentina pada tahun 1982.[WantChinaTimes]

  ⚓️ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.