Minggu, 29 Maret 2015

Jokowi Minta Fasilitas Bebas Visa untuk WNI ke Cina

Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan kerjasama kedua negara di bidang perdagangan, investasi dan infrastruktur. Jokowi juga minta Cina memberi fasilitas bebas visa bagi WNI. Dalam upaya mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara, Indonesia belum lama ini memberi fasilitas bebas visa kepada 30 negara lagi, termasuk Cina. Dalam kunjungan ke Beijing, Presiden Jokowi sekarang minta fasilitas yang sama bagi WNI yang ingin berkunjung ke Cina.

"Ini adalah musim semi, masa pembaharuan. Saya harap hubungan antara Indonesia akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi," kata Presiden Cina Xi Jinping ketika menerima Presiden Jokowi. Xi menambahkan, Cina dan Indonesia adalah motor ekonomi global yang penting.

Cina saat ini sedang mempromosikan inisiatif "Silk Road" atau Jalan Sutra untuk meningkatkan jaringan perdagangan dan transportasi di kawasan Asia Pasifik.

Presiden Jokowi juga melakukan serangkaian pembicaraan dengan PM Cina Li Keqiang dan para pengusaha Cina di Beijing.
Proyek infrastruktur transportasi Pada kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Cina, ada delapan kesepakatan kesepahaman (Memoranda of Understanding) yang yang ditandatangani, antara lain kerjasama dalam bidang penyelamatan bencana di laut dan berbagai proyek infrastruktur transportasi.

Sebelumnya ketika berkunjung ke Jepang, Presiden Jokowi sempat menyatakan bahwa Indonesia berminat menjadi lokasi kantor Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang dirancang Cina dan ia akan menyampaikan hal itu kepada Presiden Xi Jinping.

"Cina adalah sahabat Indonesia.., jadi saya harap AIIB akan membuka kantor pertamanya di Indonesia," kata Jokowi.

Sebagian kalangan melihat pembentukan AIIB sebagai jawaban Cina terhadap lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, yang dianggap hanya mewakili kepentingan negara-negara industri.
Sengketa Laut Cina Selatan Presiden Jokowi dan PM Cina Li Keqiang di acara Forum Kerjasama Indonesia-Cina di Beijing (27/03)

Ketika berada di Jepang, Presiden Jokowi sempat membahas soal sengketa Laut Cina Selatan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Kantor-kantor berita mengutip Jokowi yang menyatakan bahwa klaim Cina atas sebagian besar kawasan di Laut Cina Selatan tidak punya dasar hukum internasional.

Indonesia beberapa kali menyatakan siap menjadi "penengah yang jujur" dalam sengketa Laut Cina Selatan, yang juga melibatkan beberapa anggota ASEAN, seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina.

Jokowi dalam kesempatan itu mengundang Presiden Xi Jinping untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika dan bersama pengusaha Cina datang ke Asia Afrika Business Summit dan East Asia World Economic Forum tanggal 21 April di Jakarta.[hp/yf (dpa, rtr, afp)]

  dw.de  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.