Selasa, 05 Mei 2015

[World] Saudi Bantah Gunakan Senjata Terlarang saat Serang Yaman

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/05/04/44/997062/saudi-bantah-gunakan-senjata-terlarang-saat-serang-yaman-I9L.JPGSaudi bantah gunakan senjata terlarang saat melakukan serangan terhadap Yaman. (Reuters) ☆

Pemerintah Arab Saudi membantah laporan yang dikeluarkan oleh Human Right Watch (HRW). Dalam laporannya HRW menyebut Saudi dan sekutunya telah menggunakan bom Cluster saat melakukan serangan ke Yaman. Bom Cluster adalah sebuah senjata yang sudah dilarang penggunaannya.

Juru bicara koalisi Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Asiri menyebut laporan tersebut sebagai kebohongan yang luar biasa. Dirinya justru menyatakan, harusnya HRW jangan hanya berfokus pada apa yang dilakukan pihaknya saja, tapi harus juga melihat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pemberontak Houthi.

Dalam wawancaranya dengan Financial Times, sepeti dilansir Al Arabiya pada Senin (4/5/2015), al-Asiri menyatakan, Houthi telah melakukan pelanggaran serius dengan menggunakan properti sipil sebagai tempat mereka berlindung, dan melakukan serangan dari wilayah sipil.

"Dia (al-Asiri) menolak berkomentar lebih lanjut tentang penggunaan senjata tersebut, dirinya justru menyarankan HRW untuk turut fokus pada banyaknya pelanggaran hak asasi yang dilakukan oleh pemberontak Houthi, yang mana menurutnya (al-Asiri) telah menyerang penduduk dan menempatkan orang-orang dalam bahaya dengan menggunakan infrastruktur sipil selama perang," bunyi laporan FT.

HRW dalam laporannya membeberkan beberapa bukti berupa foto selongsongan bom tersebut. Direktur HRW, Steve Goose menyebut penggunakan senjata ini jelas-jelas sebuah pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Sejauh ini setidaknya 116 negara sudah menantadangai Konvensi anti-bom Cluster, dimana dalam konvensi tersebut setiap negara dilarang untuk menggunakan dan juga menjual senjata itu. Saudi adalah salah satu negara yang turut menandatangi Konvensi tersebut.
AS Akui Pasok Bom Cluster ke Saudi http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/05/04/42/997065/as-akui-pasok-bom-cluster-ke-saudi-LTi.jpgSeorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), mengakui bahwa mereka telah memasok bom Cluster ke Arab Saudi. (Sputik) ☆

Seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), mengakui bahwa mereka telah memasok bom Cluster ke Arab Saudi. Menurutnya, pengiriman ini dilakukan setelah Saudi bersedia untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh AS.

Melansir Al Arabiya pada Senin (4/5/2015), dirinya menyatakan AS memiliki persayaratan yang sangat ketat mengenai pendistribusian senjata tersebut. Salah satu syarat yang diajukan AS adalah, senjata tersebut tidak boleh digunakan untuk menyerang wilayah yang terdapat warga sipil di dalamnya.

"Penerima transfer tersebut harus berkomitmen bahwa bom Cluster hanya akan digunakan terhadap target militer yang jelas dan tidak akan digunakan di mana warga terdapat warga sipil di sekitarnya atau wilayah yang memang menjadi lokasi hunian warga sipil," kata pejabat itu dalam kondisi Anonim.

"Ini (pemenuhan syarat) jelas merupakan elemen penting dari kebijakan tersebut," sambungnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama pejabat itu juga menyerukan kepada semua pihak untuk lebih bertanggung jawab ketika melakukan serangan.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan untuk mengambil semua langkah yang tepat guna meminimalkan kerusakan pada warga sipil," tambahnya.(esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.