Kamis, 13 Agustus 2015

[World] Dari Jarak 1.000 Meter, "Sniper" SAS Bunuh Algojo ISIS

http://cdn.images.express.co.uk/img/dynamic/78/590x/sniper-rifle-597166.jpgSniper SAS [express]

Seorang sniper anggota pasukan khusus Inggris, SAS, berhasil menyelamatkan seorang pria dan putranya yang berusia 8 tahun yang akan dipenggal anggota Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Penembak jitu SAS itu menembak si algojo ISIS dari jarak 1.000 meter sebelum dia menghabisi dua anggota ISIS lainnya. Ayah dan anak yang akan dipenggal itu adalah pemeluk Syiah yang dianggap ISIS sebagai kafir.

Pasukan SAS sebelumnya mendapatkan informasi dari seorang mata-mata Irak. Mendapatkan informasi itu, pasukan SAS bergerak ke wilayah utara Suriah, tak jauh dari perbatasan Turki untuk mencegah eksekusi.

Saat tiba di sekitar lokasi, ISIS sudah melakukan eksekusi beberapa penduduk lokal. Sementara keluarga dan kerabat korban dipaksa menyaksikan pemenggalan itu.

Saat itu, seorang pengintai melihat seorang pria dan seorang anak laki-laki diseret dalam keadaan mata tertutup. Pada saat yang sama, seorang pria berjanggut lebat yang memegang sebuah pisau besar berbicara kepada warga yang ketakutan.

Tak lama kemudian, sang penembak jitu dengan menggunakan senapan khusus sniper berkaliber 50 milimeter yang dilengkapi peredam suara menembak si algojo.

"Algojo ISIS itu ditembak tepat di kepalanya dan langsung jatuh. Semua orang di sekitarnya hanya berdiri kebingungan. Si sniper lalu menewaskan dua anggota ISIS lainnya. Tiga pembunuhan dengan tiga peluru," ujar seorang sumber kepada harian The Daily Star Sunday.

"Satu orang dari kerumunan warga kemudian berlari dan membebaskan pria beserta anaknya itu dan melepas penutup mata mereka," tambah sumber itu.

Sumber itu melanjutkan, sisa anggota ISIS yang masih hidup hanya bisa melihat tiga kawannya yang sudah tak bernyawa itu dan kemudian melarikan diri.

Pasukan SAS itu kemudian mendapat kabar bahwa warga desa menggelar pesta untuk merayakan kejadian ajaib yang menyelamatkan beberapa orang yang nyaris dieksekusi itu.

Pasukan SAS sudah berada di wilayah Irak dan Suriah selama hampir satu tahun untuk memerangi ISIS bersama para milisi dan pasukan pemerintah setempat.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.