Senin, 31 Agustus 2015

[World] Dengan Bantuan Saudi, Rusia Bisa Jual Kapal Selam untuk Maroko

Moskow dan Rabat mungkin akan menandatangani kesepakatan terkait pasokan kapal selam Amur-1650 untuk Maroko pada kunjungan Raja Mohammed VI ke Rusia tahun ini, dan Riyadh mungkin akan membayar pembelian tersebut. wikipedia.org

Berdasarkan informasi dari surat kabar AS, World Tribune, Moskow dan Rabat mungkin akan menandatangani kesepakatan pasokan kapal selam disel-elektrik generasi keempat Rusia Project 677E, Amur-1650, untuk Maroko.

Penandatangan tersebut mungkin akan dilakukan pada kunjungan Raja Mohammed VI ke Rusia akhir 2015.

 Kompetisi Senjata Melawan Aljazair 
Amur-1650

Salah satu alasan Maroko hendak memodernisasi angkatan laut mereka adalah kompetisi senjata dengan rival regional utamanya, Aljazair, yang telah memiliki dua buah kapal selam Proyek 636 Varshavyanka, dua kapal selam proyek 877 Paltus, dan akan mendapat dua kapal selam Varshavyanka tambahan pada 2017. Maroko butuh armada bawah laut yang mampu menandingi Aljazair.

Amur-1650 berbeda dibanding kapal selam non-nuklir lain karena memiliki emisi suara yang rendah dan perlengkapan yang mampu mendeteksi suara yang tak signifikan dari kapal lain.

Hal tersebut tentu membuat kapal ini jauh lebih unggul dibanding kapal selam milik AL Aljazair.

Kontrak ini dapat menjadi awal kerja sama serius antara Moskow dan Rabat, sementara Aljazair berusaha mengurangi intensitas kedekatan dengan Rusia,” kata Letnan Komandan Mohammed Larbi dari AL Aljazair.

Aspek signifikan lain terkait kerja sama Rusia-Maroko adalah memburuknya hubungan Aljazair dengan Arab Saudi karena Aljazair menolak untuk mendukung operasi Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman. Riyadh bahkan terang-terangan menuduh Aljazair mendukung terorisme internasional.

Kini, Arab Saudi berkesempatan membalas dendam pada Aljazair melalui Rusia. Ketika kontrak Amur ditandatangani, kemungkinan itu akan dibayar oleh Saudi, seperti yang terjadi sebelumnya.

Namun, periode untuk merealisasikan kontrak mungkin akan tertunda, karena Tiongkok, India, dan Venezuela juga menunjukkan ketertarikan untuk memiliki kapal selam tersebut.

  RBTH  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.