Selasa, 06 Oktober 2015

[World] Perangi ISIS, Inggris Tingkatkan Kemampuan Militernya

Inggris akan mengganti drone Reaper dengan jenis terbaru (IB TImes)

Perdana Menteri Inggris, David Cameron berjanji akan meningkatkan kemampuan militer Inggris untuk memerangi militan ISIS di Irak dan Suriah, termasuk melipatgandakan armada drone milik angkatan udara Inggris, RAF.

Kepada media Sunday Telegraph, Cameron mengaku akan mengganti 10 drone jenis Reaper dengan drone jenis baru yang disebut Protector, dengan jumlah dua kali lipat lebih banyak. Drone Protector mempunyai kemampuan terbang dengan jarak yang lebih jauh dan membawa senjata yang lebih canggih dan sejumlah peralatan, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu (4/10/2015).

"Mereka (drone protector) akan membuat kita tetap aman, mempunyai kecerdasan untuk memberikan informasi, serta berpotensi memberikan kita kemampuan untuk memukul mundur orang-orang yang berpotensi menyerang kita," kata Cameron.

Cameron yang mengatakan, pasukan elit milik Inggris, SAS, dan juga sejumlah pasukan elit lainnya akan mendapatkan peralatan dan senjata baru. Namun, hal itu baru akan dilakukan jika militer meminta hal itu.

"Peningkatan persenjataan pasukan elit kami dan khususnya pada pesawat pengintai adalah respon yang diperlukan untuk menghadapi salah satu ancaman terbesar negara ini," kata Cameron sembari menambahkan bahwa penggunaan drone adalah jalan terakhir.

"Kami mencoba dan mengambil setiap langkah yang bisa kami lakukan, tetapi pada akhirnya kami harus tetap berusaha melindungi warga Inggris dari ancaman teroris," tukasnya.
Jebak Anggota ISIS, Tentara Inggris Gunakan Boneka MannequinPasukan khusus Inggris, SAS, menggunakan boneka manequinn untuk menjebak anggota ISIS (Newsbean)

Pasukan khusus Inggris, SAS, mempunyai taktik jitu dalam memerangi ISIS. Mereka menggunakan boneka mannequin untuk membuat anggota ISIS masuk dalam lokasi penyergapan mereka di Suriah Timur.

Seperti dikutip dari laman Express, Minggu (4/10/2015), pasukan SAS menggelar misi rahasia di kota Bussayrah, dekat sungai Efrat dan menargetkan unit kelompok ISIS yang kerap menyerang pasukan Peshmerga Kurdi. Mereka turut melibatkan pasukan gabungan dari Inggris dan pasukan Amerika.

Untuk menarik perhatian kelompok ISIS ke dalam area penyergapan, pasukan SAS meletakkan setidaknya selusin boneka pajangan toko tersebut lengkap dengan atribut tentara Kurdi. Beberapa diantaranya bahkan sedang memegang senjata, dan sebagian lagi diatur sedemikian rupa sehingga menampakkan mereka tengah berbicara atau sedang tidur.

Benar saja, dalam beberapa jam, anggota ISIS langsung menyerang dan menghujani lokasi dengan granat berpeluncur roket. Mereka pun lantas menghampiri lokasi. Pasukan SAS dan pasukan gabungan yang telah menunggu mereka di sejumlah titik dengan mudah menghabisi para anggota ISIS yang sudah masuk ke dalam perangkap.

"Kadang-kadang, Anda harus berpikir seperti musuh untuk mengalahkan musuh Anda. Jika Anda dapat memaksa dia untuk datang kepada Anda, pada saat yang tepat, maka setrumlah ia, maka Anda akan sukses," ujar seorang perwira senior Angkatan Darat Inggris. (ian)

  ♔ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.