Kamis, 26 November 2015

Ada yang Politisir Pembelian Helikopter VVIP

H225M [Airbus]

Pembelian helikopter untuk Skadron 45 VVIP, AW-101 menimbulkan pro-kontra. Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna menduga ada pihak yang berkepentingan dalam polemik tersebut.

"Sebetulnya, yang buat kisruh itu siapa? Ini orang buat kisruh pasti punya kepentingan," kata Agus kepada awak media, Kamis (26/11/2015).

Bahkan, mantan Kasum TNI itu menuding isu pembelian helikopter sengaja dipolitisir supaya masyarakat tidak percaya kepada TNI AU sebagai pengguna alutsista udara itu.

"Saya bingung dipolitisir, kalau tidak percaya sama user (TNI AU). Saya 32 tahun lho sebagai pengguna. Kita harus kaji sesuai peningkatan profesionalisme, saya merasakan sendiri," imbuhnya.

Agus mengingatkan, pengadaan alutsista udara tidak bisa dilakukan sembarangan. Dalam pengadaan hibah pesawat tempur F-16 misalnya, TNI AU menerima pesawat buatan Amerika Serikat (AS) tersebut selama tiga tahap. Tahap pertama, prajurit matra udara menerima lima unit dan rusak satu. Begitu pun pada penerimaan tahap kedua.

"Kita ingin punya pesawat banyak, tidak apa-apa dikatakan hibah, lima pesawat pertama datang, kecelakaan satu, yang kedua juga ada insiden, jadi kita pakai delapan. Tahap ketiga harusnya sudah berangkat Agustus-September tapi tidak ada mesin. Lebih baik mundur," sambungnya.

Sebab itu, TNI AU menginginkan pembelian alutsista yang baru dan lengkap. Terlebih saat menjadi penerbang, Agus mengenang pernah mengalami dua insiden kecelakaan yang hampir membuatnya tewas.

"Kita harus beli baru dan lengkap, ini pesawat tidak bisa main-main. Saya ngalami dua kali, satu landing pakai pelontar, satu pakai mendarat darurat," pungkasnya. (Ari)

  Okezone  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.