Senin, 16 November 2015

Ledakan Granat Duren Sawit

Ledakan di Gedung Graha Buaran, Satu Korban TerlukaLokasi ledakan di Gedung Perkantoran Multipiranti Graha, Buaran. (CNN Indonesia/Saffir Makki)

S
ebuah ledakan terjadi di sebuah pos gedung Multi Piranti Graha yang berlokasi di Jalan Radin Inten II Kav 8 No.2, Duren Sawit, Jakarta Timur pada pukul 4.20 pagi tadi. Joni, saksi yang berada persis di sebelah gedung tempat kejadian menyebut bunyi ledakan sangat keras.

Memecahkan kaca pos Satpam Gedung Piranti Mahagatra. Ada seorang tenaga pengamanan yang terluka akibat pecahan kaca,” kata Joni kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).

Posisi korban kata Joni berada persis di dalam bangunan satuan pengamanan gedung. Sesaat setelah kejadian ia menemukan korban dalam keadaan tergeletak.

Ia kemudian berinisiatif melakukan pertolongan dengan menyetop kendaraan lewat. Sebuah sedan hitam katanya memberikan pertolongan. “Tapi saya tidak tahu korban di bawa ke rumah sakit mana. Yang jelas mobil penolong membawa korban ke arah Buaran,” kata Joni.

Menurut Joni saat ini polisi sudah memberikan garis polisi di tempat kejadian. Ia mengaku sempat diinterogasi seorang petugas kepolisian. Petugas tersebut katanya menanyakan perihal kejadian dan data ihwal dirinya.

Polisi saat ini sudah menutup akses jalan ke arah Buaran persis di lampu merah Radin Inten. Tapi arah sebaliknya ke arah Kalimalang masih dibuka. “Kendaraan masih bisa lewat di jalur sebelahnya,” kata Joni. (bag)

 Ledakan di Gedung Graha Buaran Berasal dari Granat Tangan 
Lokasi ledakan di Gedung Perkantoran Multpiranti Graha, Buaran. (CNN Photo/ Saffir Makki)

Kepala Polisi Resort Jakarta timur Komisaris Besar Umar Faroq menyatakan ledakan yang terjadi di Gedung Multi Piranti Graha berasal dari granat tangan. Akibat ledakan ini seorang sekuriti gedung mengalami luka serius akibat terkena pecahan kaca.

Asal ledakan dari granat tangan,” kata Kapolres Jaktim Kombes Umar Faroq seperti dikutip dari Detikcom, Senin (16/11).

Joni seorang saksi kejadian menyatakan ledakan cukup keras terjadi pada pukul 4.20 pagi tadi. Posisi korban kata Joni berada persis di dalam bangunan satuan pengamanan gedung. Sesaat setelah kejadian ia menemukan korban dalam keadaan tergeletak. Ia kemudian berinisiatif melakukan pertolongan dengan menyetop kendaraan lewat.

Sebuah sedan hitam katanya memberikan pertolongan. “Tapi saya tidak tahu korban di bawa ke rumah sakit mana. Yang jelas mobil penolong membawa korban ke arah Buaran,” kata Joni.

Menurut Joni saat ini polisi sudah memberikan garis polisi di tempat kejadian. Ia mengaku sempat diinterogasi seorang petugas kepolisian. Petugas tersebut katanya menanyakan perihal kejadian dan data ihwal dirinya.

Umar Faroq dan jajarannya sedang melakukan olah TKP. “Nanti Kapolda akan ke sini,” kata Umar

Polisi saat ini sudah menutup akses jalan ke arah Buaran persis di lampu merah Radin Inten. Tapi arah sebaliknya ke arah Kalimalang masih dibuka. “Kendaraan masih bisa lewat di jalur sebelahnya,” kata Joni. (bag)

 Korban Ledakan Buaran Dirawat di IGD RS Islam Pondok Kopi 
Lokasi ledakan di Gedung Perkantoran Multipiranti Graha, Buaran. (CNN Photo/Saffir Makki)

Korban ledakan di gedung Multi Piranti Graha Buaran saat ini masih menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur. Faisal petuas IGD menuturkan belum bisa memberikan keterangan perihal identitas korban.

Korban kata Faisal mengalami luka cukup serius akibat serpihan kaca. “Saat ini masih menjalani perawatan intensif. Karena masih ditangani polisi kami belum bisa memberikan keterangan perihal identitas korban. Tapi yang pasti korban berjenis kelamin laki,” kata Faisal kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).

Faisal menyatakan korban pertama kali masuk IGD RS Pondok Kopi sekitar pukul 4.00 pagi.

Sebuah ledakan terjadi di sebuah pos gedung Piranti Mahagatra yang berlokasi di Jalan Radin Inten II Kav 8 No.19, Duren Sawit, Jakarta Timur pada pukul 4.20 pagi tadi. Joni, saksi yang berada persis di sebelah gedung tempat kejadian menyebut bunyi ledakakan sangat keras.

Memecahkan kaca pos Satpam Gadung Piranti Mahagatra. Ada seorang tenaga pengamanan yang terluka,” kata Joni kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).

Posisi korban kata Joni berada persis di dalam bangunan satuan pengamanan gedung. Sesaat setelah kejadian ia menemukan korban dalam keadaan tergeletak.

Ia kemudian berinisiatif melakukan pertolongan dengan menyetop kendaraan lewat. Sebuah sedan hitam katanya memberikan pertolongan. “Tapi saya tidak tahu korban di bawa ke rumah sakit mana. Yang jelas mobil penolong membawa korban ke arah Buaran,” kata Joni.

Menurut Joni saat ini polisi sudah memberikan garis polisi di tempat kejadian. Ia mengaku sempat diinterogasi seorang petugas kepolisian. Petugas tersebut katanya menanyakan perihal kejadian dan data ihwal dirinya.

Polisi saat ini sudah menutup akses jalan ke arah Buaran persis di lampu merah Radin Inten. Tapi arah sebaliknya ke arah Kalimalang masih dibuka. “Kendaraan masih bisa lewat di jalur sebelahnya,” kata Joni.

Kapolres Jakarta Timur Umar Faroq menyatakan asal ledakan berasal dari granat tangan. Pihaknya masih menjalani olah TKP saat ini. (bag)

 Ledakan di Buaran Diduga Terkait Manajemen Gedung 
Lokasi ledakan di Gedung Perkantoran Multi Piranti Graha, Buaran. (CNN Photo/Saffir Makki)

Pihak Polda Metro Jaya menduga ledakan di Gedung Perkantoran Multi Piranti Graha Duren Sawit Jakarta Timur karena permasalahan manajemen gedung.

"Dugaan ada masalah di manajemen gedung," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Kombes Iqbal menambahkan dugaan sementara ledakan dipicu masalah pribadi terkait pihak yang akan menggunakan fasilitas gedung.

Iqbal mengungkapkan petugas kepolisian menemukan serpihan yang diduga berasal dari granat tangan.

"Ditemukan benda serpihan diduga berasal dari granat di TKP," ungkap Iqbal seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, ledakan keras terjadi di Gedung Perkantoran Multi Piranti Graha Jalan Radin Inten 2 Nomor 2 RT08/10 Duren Sawit Jakarta Timur pada Senin sekitar pukul 03.30 WIB.

Selain merusak kaca lobi dan eternit gedung, ledakan tersebut melukai dada seorang petugas keamanan Mulana yang menjalani perawatan di Rumah Saki Islam Pondok Kopi Jakarta Timur. (Antara/bag)

 Polisi Cari Bukti di Lokasi Ledakan Granat Duren Sawit 
Petugas Puslabfor melakukan olah TKP di depan Gedung Perkantoran Multipiranti Graha Duren Sawit, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Petugas gabungan Polda Metro Jaya masih melakukan oleh tempat kejadian perkara di lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/11).

"Masih olah TKP. Kami mencari bukti-bukti dulu," ujar petugas Pembinaan Masyarakat Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Usman di depan gedung Multipiranti Graha, Jakarta Timur.

Usman enggan merinci penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Kepolisian. Namun ia mengatakan polisi akan tetap melakukan penjagaan hingga olah TKP selesai.

Salah seorang petugas keamanan bernama Ahmad (38) menuturkan gedung tersebut merupakan bangunan yang digunakan oleh beberapa perusahaan. Gedung tersebut, kata Ahmad, beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB.

"Setelah jam operasional itu biasanya gedung dikosongkan. Sabtu dan Minggu libur," ujar Ahmad.

Ahmad yang telah bekerja sembilan tahun di gedung itu mengatakan tak ada hal mencurigakan sebelum ledakan terjadi. Kondisi operasional gedung selama ini berjalan normal.

Dari Senin sampai Jumat normal. Sabtu dan Minggu juga normal. Tidak ada yang aneh," ujar Ahmad.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, seratusan warga berkumpul di lokasi ledakan yang diduga berasal dari sebuah granat. Sementara puluhan polisi masih berjaga, termasuk untuk mengarahkan pengalihan arus lalu lintas.

Aktivitas warga terlihat tetap berjalan, termasuk di restoran cepat saji McDonald’s yang terletak di sebelah gedung. (agk)

 Tak Ada CCTV di Gedung yang Diguncang Ledakan di Duren Sawit 
Petugas labfor melakukan olah TKP di Gedung Multipiranti Graha yang terkena ledakan granat. (ANTARA/Rosa Panggabean) Tidak ada satu pun Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur. Gedung perkantoran itu diguncang ledakan dini hari tadi, Senin (16/11).

Tidak ada CCTV yang terpasang di gedung. Di depan dan di dalam gedung tidak ada," ujar petugas kemanan Gedung Multipiranti Graha, Ahmad (38), di lokasi kejadian.

Multipiranti Graha, ujar Ahmad, selama ini merupakan gedung yang aman. Ia menduga hal itu menjadi alasan manajemen gedung tak memasang CCTV.

Ketiadaan CCTV di gedung tersebut dibenarkan oleh Reza (35), salah satu karyawan dari perusahaan yang menyewa tempat di bangunan itu. Reza mengatakan tak ada satu pun CCTV terpasang di sana.

Selama ini, kata Reza, kondisi lingkungan dan hubungan antarperusahaan yang menyewa gedung tersebut baik-baik saja.

"Saya juga kaget kenapa bisa kejadian. Padahal selama ini baik," ujar Reza.

Seorang petugas kebersihan bernama Supandi (47) menuturkan belum pernah terjadi keributan antarpegawai atau antara pegawai dengan pengelola gedung.

Supandi bercerita, Gedung Multipiranti Graha sudah berdiri sejak 25 tahun lalu dan sudah dua kali berganti kepemilikan.

Saya sudah 15 tahun kerja dan tidak pernah melihat ada ribut-ribut. Kejadian ini juga tidak terduga," kata Supandi.

Sekitar pukul 03.30 WIB sebuah granat aktif meledak di halaman depan Gedung Multipiranti Graha. Granat tersebut diduga dilempar oleh pelaku yang berjumlah dari satu orang.

Akibat ledakan tersebut, Maulana (33) seorang petugas keamanan yang tengah berjaga, mengalami luka serius di bagian dada. Sementara Slamet (38) yang juga sedang berjaga selamat karena berada di pos jaga yang berlokasi sekitar 20 meter dari tempat ledakan granat. (agk)

 Ledakan Duren Sawit, Serpihan Kaca Bersarang di Dada Korban 
Petugas Puslabfor Mabes Polri mengidentifikasi lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 16 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Serpihan kaca yang bersarang di tubuh petugas keamanan Gedung Multipiranti Graha, Maulana akan diangkat hari ini. Maulana adalah korban ledakan granat di gedung tempatnya bekerja.

Ia kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. Humas rumah sakit Didin Sahidin mengatakan, Maulana saat ini masih terbaring di ruang gawat darurat.

"Korban saat ini berada di Unit Gawat Darurat. Rencananya siang ini akan dioperasi," ujar Didik kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).

Menurutnya, korban mengalami luka pada bagian dada, tangan dan kaki. Pada bagian dada terdapat serpihan kaca sehingga operasi harus segera dilakukan.

Lebih lanjut, Didin mangungkapkan kondisi Maulana saat ini terbilang stabil. Namun, karena trauma dan terkejut, Maulana diminta oleh dokter untuk beristirahat sembari menunggu jalannya operasi.

Didin juga menuturkan Kapala Polri Jenderal Bardrodin Haiti, keluarga dan pihak perusahaan tempat Maulana bekerja sudah datang ke rumah sakti untuk menjenguk dan mencari tahu perkembangan kondisi Maulana.

"Polisi juga masih melakukan penjagaan ketat di sekitar ruangan tempat Maulana berada," ujar Didin.

Sebelumnya, sekitar pukul 03.30 WIB sebuah granat aktif meledak di halaman depan Gedung Multipiranti Graha. Granat tersebut diduga dilempar oleh pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang.

Akibat ledakan tersebut, Maulana yang tengah berjaga mengalami luka serius. Sementara petugas yang lain, Slamet, selamat karena berada di pos jaga yang berlokasi sekitar 20 meter dari lokasi ledakan. (sur)

 Motif Ledakan Duren Sawit Diduga Mirip dengan Bom Alam Sutera 
Petugas PUslabfor Mabes Polri mengidentifikasi lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 16 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menduga motif ledakan granat di Duren Sawit, Jakarta, memiliki kesamaan dengan bom di Mal Alam Sutera. Para pelakunya bukan untuk meneror secara umum namun lebih pada motif pribadi.

"Bom granat ini kemungkinan motifnya bukan untuk teror secara umum. Sepertinya ada kesamaan dengan bom Alam Sutera, lebih kepada teror pribadi," ujar Anton saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (16/11).

Meski demikian, Anton menyatakan kepolisian saat ini belum sampai pada kesimpulan terkait alasan pelaku memilih lokasi yang menjadi target peledakan.

Tim penyidik kepolisian baru sampai pada temuan alat yang digunakan untuk meledakkan lokasi adalah granat. Temuan itu didapat dari alat pemantik granat yang ditemukan di luar gedung.

"Dari temuan itu, jelas pelaku melemparkan granat dari luar gedung," ujar Anton.

Anton menegaskan saat ini tim kepolisian masih berusaha mencari tahu dari mana pelaku mendapatkan granat. Anton enggan berspekulasi sebelum tim penyidik mendapatkan barang bukti dan data berdasarkan fakta kejadian di lapangan.

"Senjata gelap saja bisa beredar, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Warga sipil saya tidak tahu, karena kita belum tahu siapa pelakunya, semua baru dugaan," ujarnya. (sur/sur)

 Ledakan Granat di Duren Sawit Tak Terkait Teror Paris 
Petugas Puslabfor dan Inafis Mabes Polri mengidentifikasi lokasi pelemparan granat di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, 16 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan insiden ledakan granat yang terjadi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin dini hari (16/11), tidak ada kaitannya sama sekali dengan aksi teroris yang membombardir kota Paris, Perancis, Jumat pekan lalu.

Menurut Anton, peledakan granat diduga tidak memiliki motif untuk menebar teror secara umum. Teror di balik peledakan granat kali ini lebih bersifat pribadi sehingga diduga memiliki kesamaan motif dengan teror bom di Mall Alam Sutra, Tangerang, beberapa waktu lalu.

"Kalau dengan bom Paris, dari jenisnya saja berbeda. Tetapi bagaimanapun Kapolri telah menegaskan seluruh jajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terkait bom Paris tersebut," ujar Anton di Markas Polda Metro Jaya.

Insiden peledakan granat di wilayah perkantoran Jakarta Timur ini terjadi sehari setelah Kepolisian menyatakan meningkatkan keamanan di seantero Jakarta pasca tragedi Paris yang menewaskan 100 orang lebih.

Sementara di lokasi kejadian perkara, Duren Sawit, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan pelaku pelemparan granat cukup profesional.

Tak semabrang orang bisa melempar bahan peledak tersebut. Krishna berkata, butuh latihan khusus dan lama sampai seseorang benar-benar mengerti cara menggunakan sebuah granat. (agk)

 Pelempar Granat Duren Sawit Terlatih 
Petugas Puslabfor melakukan olah TKP di Gedung Perkantoran Multi Piranti Graha Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 16 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Direktur Reserse Kriminal Mabes Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menilai pelaku pelemparan granat di Duren Sawit terlatih. Menurutnya tidak sembarangan orang bisa melempar alat peledak tersebut.

"Analisa awal dari hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan pelemparan granat dilakukan oleh orang yang lumayan profesional," ujar Krishna di lokasi kejadian di Gedung Multipiranti Graha, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (16/11).

Sebagai personel Polri yang pernah berlatih melempar granat, Khrisna mengaku paham betapa sulitnya melakukan hal tersebut.

"Sulit melempar melempar sebuah granat dan tidak semua orang bisa," ujarnya.

Lebih lanjut, Krishna menuturkan, olah tempat kejadian perkara telah selesai dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Penyidik dari Direktorat Reskrimum.

"Kami nanti akan menindaklanjuti hasil analisa DVI. Semoga hasilnya signifikan untuk membantu proses penyelidikan selanjutnnya," kata Krishna.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, usai melakukan olah TKP, sejumlah personel DVI dan Inavis membawa barang bukti yang berada di lokasi kejadian kedalam sebuah koper khusus.

Salah seorang petugas Inafis yang tak ingin disebutkan namanya menuturkan barang bukti yang dibawa merupakan benda-benda yang berkaitan dengan ledakan granat tersebut.

"Ya ada pecahan kaca, serpihan granat dan benda-benda yang berkaitan" ujarnya.

Granat meledak sekitar pukul 03.30 WIB di halaman depan Gedung Multipiranti Graha. Granat tersebut diduga dilempar oleh pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang.

Akibat ledakan tersebut, Maulana (33) seorang petugas keamanan yang tengah berjaga, mengalami luka serius di bagian dada. Sementara Slamet (38) yang juga sedang berjaga selamat karena berada di pos jaga yang berlokasi sekitar 20 meter dari tempat ledakan granat. (sur)

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.