Rabu, 18 November 2015

[World] ISIS Dibiayai oleh 40 Negara

Beberapa diantaranya adalah anggota dari kelompok G20Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan ISIS dibiayai oleh 40 negara (Istimewa)

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, ia mempunyai data intelijen yang menunjukan jika ISIS dibiayai lebih dari 40 negara. Dari jumlah itu, beberapa diantaranya adalah anggota dari kelompok G20.

"Berdasarkan data kami terkait pendanaan ISIS berasal dari sejumlah individu swasta. Dana ini, berasal dari 40 negara dan beberapa diantaranya adalah anggota G20," kata Putin kepada wartawan di KTT G20 lalu, seperti dikutip dari laman Russia Today, Selasa (17/11/2015).

Dalam kesempatan itu, Putin mendesak dunia internasional untuk menghentikan perdagangan minyak ilegal yang dilakukan oleh ISIS. Ia pun menunjukkan foto-foto yang diambil dari angkasa dan pesawat yang menunjukkan perdagangan ilegal produk minyak dan minyak bumi.

"Iring-iringan kendaraan pengisian bahan bakar membentang puluhan kilometer sehingga dari ketingian 4.000 meter hingga 5.000 meter dapat terlihat dari angkasa," katanya sembari membandingkan iring-iringan mobil pengangkut minyak itu dengan jalur pipa minyak dan gas.

Ia pun meminta dunia internasional untuk bersatu dalam memerangi ISIS.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk mencoba dan mencari tahu negara yang lebih dan kurang efektif dalam pertempuran dengan ISIS, sekarang yang diperlukan adalah upaya internasional untuk bersatu memerangi kelompok teroris," kata Putin.

 Rusia Siap Dukung Oposisi Suriah Perangi ISIS 

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, Rusia siap untuk mendukung oposisi Suriah dengan serangan udara dalam perjuangan mereka melawan kelompok ekstrimis ISIS.

"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa kami telah menetapkan kontak dengan oposisi Suriah di medan perang yang meminta kami untuk melakukan serangan udara," kata Putin disela-sela KTT Kelompok G20 di Antalya, Turki seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (17/11/2015).

Sebelumnya, Putin juga pernah mengungkapkan jika Rusia telah bekerjasama dengan pasukan oposisi Suriah. Mereka berbagi informasi intelijen mengenai posisi ISIS di Suriah.

"Beberapa serangan udara yang dilancarkan oleh Rusia berdasarkan informasi target yang diberikan oleh FSA. Kami tidak akan menyerang daerah yang dikendalikan oleh FSA," kata Putin kala itu. (ian)
 

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.