Rabu, 18 November 2015

[World] Saudi Akan Membeli Bom Pintar ke AS Senilai Rp 17,7 T

☆ Pentagon mengatakan akan membantu angkatan udara Saudi memperbarui persenjataan merekaIlustrasi (David Monniaux/Wikimedia)

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyetujui penjualan bom pintar dan senjata lain senilai US$ 1,29 miliar (setara Rp 17,7 triliun) kepada Arab Saudi. Senjata ini akan melengkapi peralatan Saudi dalam perang melawan pemberontak di Yaman dan serangan udara melawan ISIS di Suriah.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon (DSCA), yang memfasilitasi penjualan senjata ke luar negeri, memberi tahu anggota parlemen pada Jumat lalu bahwa penjualan ini telah disetujui, menurut pernyataan Pentagon pada Senin (16/11).

Kini, parlemen punya waktu 30 hari untuk memblokir penjualan itu, meski itu jarang terjadi sebelumnya.

Penjualan ini merefleksikan janji dukungan Presiden AS Barack Obama untuk Arab Saudi dan sekutu Muslim Sunni lain di Dewan Kerja Sama Teluk, setelah ia memimpin kesepakatan nuklir dengan Iran.

Pentagon mengatakan akan membantu angkatan udara Saudi memperbarui persenjataan mereka.

"Akuisisi ini akan membantu mempertahankan hubungan militer-ke-militer yang kuat antara Amerika Serikat dan Arab Saudi, meningkatkan (kemampuan pasukan Saudi untuk bekerja) dengan Amerika Serikat, dan memungkinkan Arab Saudi untuk mengatasi ancaman regional dan menjaga cadangan minyak terbesar di dunia," bunyi pernyataan Pentagon.

Penjualan yang diusulkan meliputi 22.000 bom pintar dan reguler, termasuk 1.000 GBU-10 Paveway II Laser Guided Bomb, dan lebih dari 5.000 Joint Direct Attack Munitions untuk mengubah bom terdahulu menjadi senjata presisi yang dipandu menggunakan sinyal GPS.

Senjata ini dibuat oleh Boeing Co dan Raytheon Co, tapi Pentagon mengatakan kepada anggota parlemen kontraktor utama akan dipilih dalam sebuah kompetisi.

Arab Saudi, salah satu pembeli terbesar senjata AS, pada September lalu telah menyetujui potensi penjualan kedua dari rudal pertahanan udara 600 Patriot-PAC-3 buatan Lockheed Martin Corp, senilai US$ 5,4 miliar.

Bulan lalu, pemerintah AS juga menyetujui penjualan hingga empat kapal Littoral Combat ke Arab Saudi yang dibuat oleh Lockheed senilai US$ 11,25 miliar.

Selain menyerang militan ISIS di Suriah, Arab Saudi memimpin perang melawan pemberontak al-Houthi yang didukung Iran di Yaman. (stu)
 

  CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.