Sabtu, 16 Januari 2016

12 Anak Buah Bahrun Naim Ditangkap

Polri Sita 9 Senjata ApiKapolri Jendral Pol Badrodin Haiti menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi ruang instalasi forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (15/1).

Penyelidikan dan penindakan terus dilakukan Kepolisian terkait aksi teror Thamrin. Hasilnya, Polri telah mengamankan 12 orang dari penangkapan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menungkapkan Kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap 12 orang, yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.

Ia menambahkan dari penangkapan 12 orang tersebut, Kepolisian turut mengamankan sejumlah barang bukti yang dirasa terkait dengan aksi teror.

"Ada 9 senjata api laras pendek, enam magasin, lima ponsel dan satu unit sepeda motor," katanya, Sabtu (16/1).

Badrodin menjelaskan 9 senjata api yang diamankan Kepolisian tersebut, berjenis revolver. Dari penangkapan itu pula, Kepolisian mendapatkan salah satu orang yang menerima kiriman uang dari salah satu tokoh ISIS asal Indonesia, dan otak dari aksi teror Thamrin, Bahrun Naim.

Badrodin mengatakan Kepolisian masih memiliki waktu satu pekan, untuk membuktikan peran atau keterlibatan dari 12 orang yang ditangkap. Sampai satu pekan ke depan untuk pembuktian tersebut, ia mengaku belum bisa menyebutkan nama ataupun inisial dari orang-orang yang ditangkap Kepolisian.

Meski begitu, Badrodin mengatakan Kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada 33 orang saksi terkait aksi teror Thamrin, baik yang dilakukan interogasi maupun yang dilakukan pemeriksaan mendalam. Saksi-saksi itu sendiri didapat dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pendeteksian melalui IT.

 Polri Tangkap Penerima Dana dari ISIS untuk Teror di Thamrin 

Polri berhasil menangkap 12 orang yang diduga terkait aksi penyerangan dan pengeboman di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, pada tanggal 14 Januari malam, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku maupun pihak terkait dilakukan di beberapa daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

"Pengejaran sejak 14 malam hingga sampai hari ini sudah dilakukan penangkapan pelaku maupun orang terkait kasus teror di Jalan Thamrin sebanyak 12 orang," ujar Badrodin di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Menurutnya, satu pelaku dari 12 orang yang ditangkap diketahui mendapatkan transfer dana dari ISIS untuk membiayai aksi teror di Thamrin. Saat ini, sedang proses pendalaman oleh Densus 88.

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti dalam proses penangkapan antara lain, sembilan senjata api laras pendek, enam magasin dan lima HP. Badrodin meminta waktu tujuh hari untuk memeriksa 12 orang yang ditangkap tersebut.

"Yang jelas mereka kelompoknya Bahrun Naim," kata Badrodin.

 Cara ISIS Mengirim Uang ke Indonesia 

Polri telah menangkap 12 orang terkait bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Satu di antaranya diketahui menerima dana dari ISIS yaitu seseorang yang ditangkap di sekitar Jakarta.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, dana tersebut diberikan oleh Bahrun Naim yang saat ini berada di Suriah. Menurut Badrodin, dana tersebut dikirim beberapa kali sepanjang 2015.

"Jumlahnya cukup besar, berkali-kali itu yang digunakan secara bertahap ada yang 40 juta, 70 juta," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Sabtu (16/1).

Namun, Badrodin belum dapat memastikan apakah Bahrun Naim digunakan ISIS secara organisasi sebagai perantara penyaluran dana ke pelaku teror di Indonesia.

Menurut mantan Kapolda Jawa Timur itu mengungkapkan, sebagian besar dana dari ISIS digunakan untuk aksi bom di Jalan Thamrin. Disamping itu, untuk kegiatan teror lainnya.

Pengiriman dana dari ISIS, lanjutnya, tidak dilakukan melalui transaksi bank. Melainkan dengan Western Union.

Polisi juga sulit melacak terkait pengiriman tersebut. Sebab, dana tersebut lewat banyak pihak.
 

  Republika  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.