Sabtu, 16 Januari 2016

[RIP] Serangan a la Teror Thamrin di Burkina Faso

20 TewasTentara dari divisi kavaleri Burkina Faso (Reuters)

Hanya sehari setelah serangan teror di kawasan Sarinah, Thamrin, di Jakarta, Indonesia, serangan sporadis menggunakan kombinasi bom dan senjata terjadi pula di Burkina Faso di Afrika Barat, Jumat malam waktu setempat, 15 Januari 2016. BBC melaporkan setidaknya 20 orang tewas dan 15 luka-luka dalam rangkaian kejadian itu.

Para saksi mata mengatakan dua mobil meledak sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Mereka juga melihat sejumlah orang bersenjata mengenakan masker menyerbu masuk ke Hotel Splendid di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso.

Media massa setempat melaporkan bahwa para penyerang menyandera beberapa orang, sementara beberapa orang lain tewas ditembak para penyerang. Menurut Daily Mail, kawasan tempat serangan terjadi adalah daerah yang biasanya menjadi pusat berkumpulnya orang-orang asing dan para staf PBB.

Sama seperti di Indonesia, terjadi baku tembak antara teroris dan polisi setempat.

Saksi mata mengatakan para penyerang mengaku berasal dari ISIS. “Namun sebuah kelompok yang berafiliasi kepada Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu,” demikian pernyataan SITE Intelligence Group seperti dikutip Daily Mail.

Kantor berita Associated Press melaporkan beberapa orang meninggal dunia akibat serangan itu. Seorang polisi yang berusaha mendekat ke Hotel Splendid ditembak oleh teroris.

Seorang pejabat senior kepada kepolisian Burkina Faso mengatakan orang-orang diduga ISIS itu juga menyandera beberapa orang. "Serangan masih terus berlangsung. Para penyerang membawa sandera. Operasi penyelamatan bisa berlangsung berjam-jam," kata sang pejabat seperti dikutip Daily Mail.

 20 Tewas, 30 Sandera Bebas 

Serangan sporadis kelompok teroris menggunakan kombinasi bom dan senjata terjadi di Hotel Splendid di Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso, sebuah negara di Afrika, Jumat malam waktu setempat. Hotel bintang empat itu biasa digunakan para staf PBB dan ekspatriat Barat.

Serangan tersebut serupa dengan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis kemarin. Sama dengan di Jakarta, para penyerang juga menyasar kedai kopi yang dikenal sebagai tempat kongkow para ekspatriat Barat. Kafe itu bernama Cappuccino.

Juru bicara PBB di Ouagadougou, Emile Kabore, berkata kepada CNN bahwa dia yakin para pegawai PBB menginap di hotel tersebut.

Seorang saksi mata bernama Gilbert mengatakan pasukan keamanan sudah tiba di lokasi, tapi mereka memutar untuk menghindari kontak langsung dengan penyerang. "Namun kami tahu pasti orang-orang bersenjata itu tidak akan keluar dari hotel hidup-hidup," katanya.

Kedutaan Besar Prancis di Burkina Faso merilis pernyataan pada laman resminya bahwa insiden itu adalah "serangan teroris dan mendesak warga negaranya kembali ke rumah dan menjauhi hotel itu, Cafe Cappuccino, dan Jalan Kwame N'Krumah".

Sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ouagadougou mencuit, "Kami mengikuti terus situasi di pusat kota tersebut."

Pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB, BBC melaporkan, dalam kejadian itu, ada sekitar 20 orang yang tewas dan 30 orang lainnya terluka. Sekitar 30 orang juga sempat disandera para teroris, tapi akhirnya berhasil dibebaskan lewat operasi militer. Menteri Pekerjaan Umum Clement Sawadogo termasuk di antara sandera yang dibebaskan. Belum jelas apakah masih ada sandera yang dikuasai teroris di dalam hotel tersebut.

 Kelompok Militan Al-Qaeda Takut-takuti Warga 

Mobil terbakar akibat serangan pria bersenjata di luar Splendid Hotel, Ouagadougou, Burkina Faso, 15 January 2016. REUTERS/Reuters TV

Sebuah hotel di Ouagadougou, Burkina Faso, diserang kelompok yang diduga melibatkan jaringan Al-Qaeda. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dan 15 orang terluka akibat ledakan dan tembakan yang terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2016.

"Kami menangani 15 orang yang terluka akibat tertembak dan serangan," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Ouagadougou seperti dilansir Guardian, Sabtu, 16 Januari 2016. Ia mengatakan pasien yang terluka melihat sekitar 20 tubuh di dalam hotel.

Menurut SITE, grup pemantau aktivitas terorisme dari Amerika Serikat, Al-Qaeda diduga berada di balik serangan tersebut. Serangan itu merupakan aksi "balas dendam untuk Nabi".

Al-Qaeda menyerang hotel dan menyandera warga di dalamnya. Milisi kelompok itu membakar mobil dan melepaskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga sebelum petugas keamanan datang. Petugas dilaporkan menyerang balik ke dalam hotel tersebut. Terjadi baku tembak di antara mereka.

Seorang saksi mengaku melihat empat orang menyerang hotel dan kawasan sekitar Cappuccino Café sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Saksi lain mengatakan, saat petugas tiba, mereka memilih memutar balik dibandingkan menghadang penyerang.

Hotel dan kafe tempat penyerangan terkenal sebagai tempat yang sering dikunjungi staf Persatuan Bangsa-Bangsa dan warga negara asing. Lokasinya terletak di pusat kesibukan ibu kota, tak jauh dari bandara. Ini menjadi serangan pertama di Ouagadougou.

 63 Sandera Dibebaskan 

Sebanyak 63 sandera dibebaskan dari Hotel Splendid di Ouagadougou, Burkina Faso, Sabtu, 16 Januari 2016. Hingga saat ini, operasi penyelamatan masih terus berlangsung.

Menteri Komunikasi dan Informatika Burkina Faso Remis Dandjinou mengatakan 63 sandera dibebaskan dari kamar nomor 146. "Tiga puluh tiga di antaranya terluka,” katanya seperti dilansir dari Guardian, Sabtu, 16 Januari 2016.

Hotel Splendid di Ouagadougou diserang sekelompok orang yang diduga terlibat jaringan Al-Qaeda. SITE, grup pemantau Amerika Serikat, menulis dalam akun Twitter-nya, “@siteintelgroup, Al Qaide Islamic Maghreb menyerang sebagai balas dendam untuk Nabi.

Mereka memilih hotel lima lantai tersebut. Aksi dilanjutkan dengan membakar mobil-mobil di luar hotel dan melepaskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga sebelum petugas keamanan datang. Petugas keamanan dilaporkan menyerang balik ke dalam hotel. Terjadi baku tembak di antara mereka.

Hotel dan kafe tempat penyerangan selama ini dikenal sebagai tempat yang sering dikunjungi staf Persatuan Bangsa-Bangsa dan warga asing. Lokasinya terletak di pusat kesibukan ibu kota, tak jauh dari bandara. Serangan ini pertama kali di Ouagadougou.
 

  Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.