Senin, 28 Maret 2016

800 prajurit TNI berangkat ke Darfur Sudan

Membawa kendaraan tempur, yaitu 24 unit panser Anoa, 30 unit truk, dan 34 jip.Dokumentasi bendera Merah Putih berkibar dalam upacara militer peringatan Kemerdekaan ke-70 Indonesia, di Markas Komando Batalion Indonesia UNAMID, Darfur Barat, Senin (17/8). Komandan Batalion Indonesia UNAMID, Letnan Kolonel Infantri M Herry Subagyo (kanan) menjadi komandan upacara. (Batalion Indonesia UNAMID/Letnan Satu Khusus Eldira Respati)

Sebanyak 800 personel Satuan Tugas Batalion Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-B/United Nations Mission In Darfur (Unamid) diberangkatkan ke Darfur-Sudan, oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam upacara militer, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

Pusat Penerangan TNI di Jakarta, Kamis, menyatakan, 800 prajurit pasukan perdamaian yang akan bertugas di Darfur-Sudan tersebut, dipimpin Letnan Kolonel Infantri Singgih Arinto. Dia sehari-hari adalah komandan Kodim 0907/Tarakan, Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan Timur.

Ini adalah batalion gabungan TNI kedua yang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur-Sudan, Afrika Utara dan akan melaksanakan tugas selama satu tahun untuk menggantikan Satgas Yon Komposit Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid.

Selain personel, mereka juga membawa kendaraan tempur, yaitu 24 unit panser Anoa, 30 unit truk, dan 34 jip.

Mereka akan melaksanakan mandat pemeliharaan perdamaian berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1769 tahun 2007.

Mereka akan ditempatkan pada dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest Unamid di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.

Nurmantyo, dalam sambutannya, menyatakan, "Kalian semua adalah prajurit-prajurit terbaik yang disiapkan, dilatih, dilengkapi dan diberi pengetahuan untuk melaksankan tugas misi internasional PBB."

Ia berharap prajurit bisa menjaga sikap dan tingkah lakunya yang membawa nama Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tentunya TNI.

"Satu saja kesalahan yang kamu buat akan mencoreng nama negara, mencoreng nama TNI dan mencoreng nama matra TNI," katanya.
 

  antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.