Senin, 28 Maret 2016

Korps Zeni TNI AD bantu rekonstruksi Fiji

Ilustrasi

Indonesia berencana mengirimkan satu kompi Korps Zeni TNI AD ke Republik Fiji guna ikut membantu proses rekonstruksi pasca-bencana Topan Winston kategori 5 yang menghantam wilayah negara itu Februari lalu.

"Selain mengirim pasukan Zeni, pemerintah kita juga akan menyerahkan bantuan kemanusiaan," kata Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam, Marsekal Muda TNI Agus R Barnas, dari Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Ini, kata dia, bagian dari agenda kunjungan delegasi Indonesia ke Papua Nugini dan Fiji pada 30 Maret-3 April, guna memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.

Saat itu, delegasi Indonesia beranggotakan wakil dari kementerian dan instansi terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Luar Negeri, dan TNI.

Menurut dia, kompi Korps Zeni TNI AD beserta delegasi Indonesia itu berangkat dengan pesawat transport TNI AU dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin pagi (28/3).

"Delegasi kita akan berada di Jayapura selama dua malam sebelum memulai kunjungan ke Papua Nugini dan Fiji," kata Barnas.

Dalam waktu dekat delegasi Indonesia itu akan dipimpin Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamana, Luhut Pandjaitan. Di Port Moresby, mereka akan bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, Peter ONeill.

Hubungan Indonesia-Papua Nugini dimulai dari hubungan konsuler pada 1973 sebelum ditingkatkan menjadi hubungan diplomatik segera setelah negara ini mendapatkan kemerdekaannya dari Australia pada 16 September 1975.

"Dari Port Moresby, delegasi Indonesia melanjutkan misi kunjungan bilateralnya ke Suva, Ibu Kota Republik Fiji, pada 31 Maret-1 April," kata Barnas.

Di Suva, Pandjaitan juga direncanakan bertemu dengan Perdana Menteri Fiji. JV Bainimarama.

Menurut catatan Kedutaan Besar Indonesia di Suva, topan Winston kategori 5 berkecepatan mencapai 325 kilometer per jam menghantam Kepulauan Fiji sepanjang Sabtu malam dan Minggu dini hari tanggal 20 dan 21 Februari 2016.

Bencana topan terkuat di Pasifik yang menewaskan sedikitnya 29 orang itu memporak-porandakan sejumlah daerah di bagian utara Fiji, seperti Vanualevu, Taveuni, Lomaiviti, Lau, Tavua, dan Raki-Raki.
 

  antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.