Sabtu, 17 Desember 2016
Bridge Simulator AAL Yang Baru Diresmikan
➶ Diresmikan Gubernur AAL➶ Sejumlah taruna korps pelaut tingkat III AAL melaksanakan simulasi praktek anjungan kapal perang di ruang Bridge Simulator Departemen Pelaut, Kampus AAL. ✮
Gubernur Akademi Angkatan Laut Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, S.E., meresmikan penggunaan gedung Simulasi Anjungan Kapal (Bridge Simulator) Akademi Angkatan Laut (AAL) serta semua peralatan dan sistemnya, pada hari Kamis (15/12). Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur AAL didampingi Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Ir. Zakky Gamal Yasin, M.M., sebagai pelaksana pembangunan gedung tersebut. Pada kesempatan ini juga hadir Seklem AAL Kolonel Laut (P) Hadi Pranoto, S.Sos., M.Si. (Han), bersama para pejabat utama AAL lainnya serta sejumlah Direktur PT Len Industri (Persero) dan staf.
Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, S.E., dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Bridge Simulator beserta gedungnya ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian dan pembinaan dari Pemimpin TNI Angkatan Laut dalam mengupayakan peningkatan mutu dan pembinaan lembaga pendidikan dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai sesuai dengan tuntutan penugasan dikemudian hari.
Pembangunan Bridge Simulator beserta gedungnya sebagai sarana kegiatan pembelajaran dan praktek bagi Taruna dan Taruni AAL, khususnya Korps Pelaut. Fasilitas pendidikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan capaian kompetensi bagi Taruna dan Taruni untuk mengawaki Alutsista/KRI yang semakin canggih dan modern sesuai perkembangan teknologi terkini. Sebelumnya, AAL telah memiliki Bridge Simulator yang dibangun dan diresmikan pada tanggal 30 Agustus 1996 sesuai kemajuan teknologi pada saat itu dan tetap operasional dengan baik. Sedangkan Bridge Simulator yang sedang dibangun akan menggunakan teknologi kapal perang terkini dan canggih saat ini.
Sementara itu Dirut PT Len Industri (Persero) Ir. Zakky Gamal Yasin, M.M., mengatakan pembangunan gedung Bridge Simulator AAL dimulai pada tanggal 2 Mei 2016 dan berjalan dengan baik dan lancar. Selanjutnya akan melaksanakan penyempurnaan-penyempurnaan sesuai rencana dan kebutuhan.
Selain Bridge Simulator, AAL juga dilengkapi sejumlah fasilitas pendidikan di antaranya lapangan tembak, perpustakaan, rumah sakit, Planetarium, Laboratorium (Bahasa, Kimia, Fisika, Teknik, Listrik), kolam renang, halang rintang dan kegiatan militer lainnya, smart class, gelanggang olah raga, tempat rekreasi dan sarana ibadah serta berbagai fasilitas lainnya untuk menunjang kegiatan proses belajar dan berlatih. (Pen AAL)
Gubernur Akademi Angkatan Laut Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, S.E., meresmikan penggunaan gedung Simulasi Anjungan Kapal (Bridge Simulator) Akademi Angkatan Laut (AAL) serta semua peralatan dan sistemnya, pada hari Kamis (15/12). Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur AAL didampingi Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Ir. Zakky Gamal Yasin, M.M., sebagai pelaksana pembangunan gedung tersebut. Pada kesempatan ini juga hadir Seklem AAL Kolonel Laut (P) Hadi Pranoto, S.Sos., M.Si. (Han), bersama para pejabat utama AAL lainnya serta sejumlah Direktur PT Len Industri (Persero) dan staf.
Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Guntur IC Lelono, S.E., dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Bridge Simulator beserta gedungnya ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian dan pembinaan dari Pemimpin TNI Angkatan Laut dalam mengupayakan peningkatan mutu dan pembinaan lembaga pendidikan dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai sesuai dengan tuntutan penugasan dikemudian hari.
Pembangunan Bridge Simulator beserta gedungnya sebagai sarana kegiatan pembelajaran dan praktek bagi Taruna dan Taruni AAL, khususnya Korps Pelaut. Fasilitas pendidikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan capaian kompetensi bagi Taruna dan Taruni untuk mengawaki Alutsista/KRI yang semakin canggih dan modern sesuai perkembangan teknologi terkini. Sebelumnya, AAL telah memiliki Bridge Simulator yang dibangun dan diresmikan pada tanggal 30 Agustus 1996 sesuai kemajuan teknologi pada saat itu dan tetap operasional dengan baik. Sedangkan Bridge Simulator yang sedang dibangun akan menggunakan teknologi kapal perang terkini dan canggih saat ini.
Sementara itu Dirut PT Len Industri (Persero) Ir. Zakky Gamal Yasin, M.M., mengatakan pembangunan gedung Bridge Simulator AAL dimulai pada tanggal 2 Mei 2016 dan berjalan dengan baik dan lancar. Selanjutnya akan melaksanakan penyempurnaan-penyempurnaan sesuai rencana dan kebutuhan.
Selain Bridge Simulator, AAL juga dilengkapi sejumlah fasilitas pendidikan di antaranya lapangan tembak, perpustakaan, rumah sakit, Planetarium, Laboratorium (Bahasa, Kimia, Fisika, Teknik, Listrik), kolam renang, halang rintang dan kegiatan militer lainnya, smart class, gelanggang olah raga, tempat rekreasi dan sarana ibadah serta berbagai fasilitas lainnya untuk menunjang kegiatan proses belajar dan berlatih. (Pen AAL)
🌟 TNI AL
[Dunia] AS Tempatkan Raptor Di Australia
Siap Hadapi China Sekumpulan raptor ✈️
Selain menempatkan pasukan marinirnya di Australia hingga jumlahnya menjadi 2500 personel di tahun 2017, militer AS juga akan menempatkan sejumlah jet tempur F-22 Raptor di Australia.
Penempatan jet tempur di Australia itu merupakan antisipasi pergerakan militer China (Tiongkok) di Laut China Selatan sekaligus menciptakan superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik.
Hubungan AS dan China akhir-akhir menegang setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menolak kebijakan satu China yang juga bermakna politis bahwa Laut China Selatan bukan dominasi China, demikian juga Taiwan.
Komandan militer AS di Pasifik (US Pasific Command) Laksamana Harry Harris menekankan bahwa kemampuan pertahanan militer AS di Pasifik tidak akan pernah mengendur hingga Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS. Perjanjian dengan pemerintah Australia untuk menempatkan Raptor juga sudah dilakukan dan ditanggapi secara positif oleh Australia mengingat manuver militer China di Laut China Selatan telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman paling nyata dari China di Lautan Pasifik adalah kemampuan rudal balistiknya yang bisa menjangkau wilayah Australia dan juga Indonesia.
Pangkalan yang dibangun di sebuah pulau buatan di kawasan Laut China Selatan.
China diketahui telah membangun semacam pulau di kawasan Laut China Selatan yang juga merupakan pangkalan militer yang terbesar. Laksamana Harris menyebutnya sebagai “Tembok Besar Dari Pasir”.
Selain kekuatan militer China, ancaman nuklir dari Korea Utara dan terorisme internasional telah menjadikan AS serta Australia makin bersatu padu untuk memperkuat pertahannnya di kawasan Pasifik.
Selain itu, pengaruh China dan Rusia di kawasan Asia Pasifik juga telah membuat militer AS secara global merevisi konsep pertahanan dan sistem operasi militernya. Apalagi dalam konflik di Suriah, militer AS dan Suriah sudah saling berhadap-hadapan.
Kehadiran Raptor di Australia ini merupakan salah satu bukti revisi terhadap operasional militer di Asia Pasifik sekaligus menyongsong potensi ancaman di tahun 2017. Yang jelas, kehadiran Raptor di Australia juga harus diperhitungkan secara cermat oleh militer Indonesia.
Author: A. Winardi
Selain menempatkan pasukan marinirnya di Australia hingga jumlahnya menjadi 2500 personel di tahun 2017, militer AS juga akan menempatkan sejumlah jet tempur F-22 Raptor di Australia.
Penempatan jet tempur di Australia itu merupakan antisipasi pergerakan militer China (Tiongkok) di Laut China Selatan sekaligus menciptakan superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik.
Hubungan AS dan China akhir-akhir menegang setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menolak kebijakan satu China yang juga bermakna politis bahwa Laut China Selatan bukan dominasi China, demikian juga Taiwan.
Komandan militer AS di Pasifik (US Pasific Command) Laksamana Harry Harris menekankan bahwa kemampuan pertahanan militer AS di Pasifik tidak akan pernah mengendur hingga Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS. Perjanjian dengan pemerintah Australia untuk menempatkan Raptor juga sudah dilakukan dan ditanggapi secara positif oleh Australia mengingat manuver militer China di Laut China Selatan telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman paling nyata dari China di Lautan Pasifik adalah kemampuan rudal balistiknya yang bisa menjangkau wilayah Australia dan juga Indonesia.
Pangkalan yang dibangun di sebuah pulau buatan di kawasan Laut China Selatan.
China diketahui telah membangun semacam pulau di kawasan Laut China Selatan yang juga merupakan pangkalan militer yang terbesar. Laksamana Harris menyebutnya sebagai “Tembok Besar Dari Pasir”.
Selain kekuatan militer China, ancaman nuklir dari Korea Utara dan terorisme internasional telah menjadikan AS serta Australia makin bersatu padu untuk memperkuat pertahannnya di kawasan Pasifik.
Selain itu, pengaruh China dan Rusia di kawasan Asia Pasifik juga telah membuat militer AS secara global merevisi konsep pertahanan dan sistem operasi militernya. Apalagi dalam konflik di Suriah, militer AS dan Suriah sudah saling berhadap-hadapan.
Kehadiran Raptor di Australia ini merupakan salah satu bukti revisi terhadap operasional militer di Asia Pasifik sekaligus menyongsong potensi ancaman di tahun 2017. Yang jelas, kehadiran Raptor di Australia juga harus diperhitungkan secara cermat oleh militer Indonesia.
Author: A. Winardi
[Dunia] AL Cina Sita Drones Milik US Navy
Di Laut China Selatan Ilustrasi drone US Navy, Bluefin 21 [businessinsider] ♆
Sebuah kapal perang Cina telah menangkap drone bawah air milik Angkatan Laut AS di perairan internasional Laut China Selatan, menurut sebuah laporan.
Insiden ini telah mendorong permintaan dari Amerika Serikat untuk pengembalian, kata seorang pejabat pertahanan AS.
Peristiwa ini berlangsung pada 15 Desember dari perairan Subic Bay, USNS Bowditch - sebuah kapal survei oseanografi US Navy - ketika itu hendak mengambil drone bawah air tersebut, seorang pejabat melaporkan kepada Reuters.
Pada hari Kamis, Armada Pasifik AS mengatakan siap untuk menghadapi China yang terus mengklaim batas lautnya. [independent]
Dicuri Didepan Mata USNS Bowditch [wikipedia]
Menurut CNN, Kapal perang Angkatan Laut China mengintai dekat USNS Bowditch di perairan Teluk Subic dan ketika drone akan diangkat, small boat China mendekati drone tersebut dan mengambilnya.
Pihak Amerika telah menerangkan bahwa drone tersebut milik US Navy melalui alat komunikasi radio, namun tidak ada jawaban dari pihak China. [CNN]
Sebuah kapal perang Cina telah menangkap drone bawah air milik Angkatan Laut AS di perairan internasional Laut China Selatan, menurut sebuah laporan.
Insiden ini telah mendorong permintaan dari Amerika Serikat untuk pengembalian, kata seorang pejabat pertahanan AS.
Peristiwa ini berlangsung pada 15 Desember dari perairan Subic Bay, USNS Bowditch - sebuah kapal survei oseanografi US Navy - ketika itu hendak mengambil drone bawah air tersebut, seorang pejabat melaporkan kepada Reuters.
Pada hari Kamis, Armada Pasifik AS mengatakan siap untuk menghadapi China yang terus mengklaim batas lautnya. [independent]
Dicuri Didepan Mata USNS Bowditch [wikipedia]
Menurut CNN, Kapal perang Angkatan Laut China mengintai dekat USNS Bowditch di perairan Teluk Subic dan ketika drone akan diangkat, small boat China mendekati drone tersebut dan mengambilnya.
Pihak Amerika telah menerangkan bahwa drone tersebut milik US Navy melalui alat komunikasi radio, namun tidak ada jawaban dari pihak China. [CNN]
♆ Garuda Militer
[Dunia] China Latihan Tembak dengan Amunisi Sungguhan dari Kapal Induk
Peluncuran rudal pertahanaan dari kapal induk [Reuters]
Untuk pertama kalinya, militer China menggelar latihan tembak dengan menggunakan amunisi sungguhan dari kapal induk dan jet tempur di Laut Bohai, dekat dengan wilayah Korea.
Tidak ada negara yang mengklaim jalur perairan sibuk di Laut Bohai. Namun latihan tembak ini dilakukan di tengah ketegangan baru antara China dengan Taiwan, usai percakapan telepon kontroversial presiden terpilih AS Donald Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang memancing kemarahan China.
Dilaporkan media China Central Television (CCTV), seperti dilansir Reuters, Jumat (16/12/2016), sekitar 10 kapal perang dan 10 pesawat tempur ikut dalam latihan tempur udara-ke-udara, udara-ke-laut, laut-ke-udara yang melibatkan rudal terkendali.
"Ini merupakan pertama kalinya sebuah skuadron kapal induk melakukan latihan dengan amunisi dan tentara sungguhan," demikian pernyataan CCTV.
Pertama Kali, China Latihan Tembak dengan Amunisi Sungguhan dari Kapal Induk [REUTERS/Stringer]
Ditambahkan CCTV, latihan ini melibatkan kapal induk Liaoning buatan Uni Soviet dan formasi kapal perang yang melakukan latihan penghadangan udara, antipesawat dan antirudal. Jet tempur Shenyang J-15 yang membawa rudal sungguhan juga ikut serta.
CCTV merilis foto-foto jet tempur saat lepas landas dari kapal induk China, kemudian juga saat menembakkan rudal dan menghancurkan target di lautan.
Kapal induk Liaoning pernah beberapa kali ikut dalam latihan militer China, termasuk beberapa kali di Laut China Selatan. Namun China masih kalah dalam menyempurnakan latihan kapal induk seperti yang telah dipraktikkan militer Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade.
Dituturkan seorang pejabat Angkatan Laut China seperti dikutip China News Service, latihan tembak ini bertujuan untuk menguji perlengkapan dan level latihan tentara China.
Sebelumnya pada Rabu (14/12) waktu setempat, Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI) merilis citra satelit yang menjadi bukti China telah memasang berbagai sistem persenjataan antipesawat dan antirudal di pulau-pulau buatan Laut China Selatan. AMTI menyebut penempatan senjata-senjata itu menunjukkan keseriusan China membangun pertahanan di wilayah sengketa Laut China Selatan.
"Beijing serius soal pertahanan di pulau-pulau buatan, dengan keberadaan persenjataan di Laut China Selatan," sebut AMTI.
"Di antara hal-hal lainnya, persenjataan ini akan menjadi garis pertahanan terakhir melawan rudal jelajah yang diluncurkan AS atau negara lain terhadap calon pangkalan udara ini," imbuhnya. (nvc/ita)
Untuk pertama kalinya, militer China menggelar latihan tembak dengan menggunakan amunisi sungguhan dari kapal induk dan jet tempur di Laut Bohai, dekat dengan wilayah Korea.
Tidak ada negara yang mengklaim jalur perairan sibuk di Laut Bohai. Namun latihan tembak ini dilakukan di tengah ketegangan baru antara China dengan Taiwan, usai percakapan telepon kontroversial presiden terpilih AS Donald Trump dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang memancing kemarahan China.
Dilaporkan media China Central Television (CCTV), seperti dilansir Reuters, Jumat (16/12/2016), sekitar 10 kapal perang dan 10 pesawat tempur ikut dalam latihan tempur udara-ke-udara, udara-ke-laut, laut-ke-udara yang melibatkan rudal terkendali.
"Ini merupakan pertama kalinya sebuah skuadron kapal induk melakukan latihan dengan amunisi dan tentara sungguhan," demikian pernyataan CCTV.
Pertama Kali, China Latihan Tembak dengan Amunisi Sungguhan dari Kapal Induk [REUTERS/Stringer]
Ditambahkan CCTV, latihan ini melibatkan kapal induk Liaoning buatan Uni Soviet dan formasi kapal perang yang melakukan latihan penghadangan udara, antipesawat dan antirudal. Jet tempur Shenyang J-15 yang membawa rudal sungguhan juga ikut serta.
CCTV merilis foto-foto jet tempur saat lepas landas dari kapal induk China, kemudian juga saat menembakkan rudal dan menghancurkan target di lautan.
Kapal induk Liaoning pernah beberapa kali ikut dalam latihan militer China, termasuk beberapa kali di Laut China Selatan. Namun China masih kalah dalam menyempurnakan latihan kapal induk seperti yang telah dipraktikkan militer Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade.
Dituturkan seorang pejabat Angkatan Laut China seperti dikutip China News Service, latihan tembak ini bertujuan untuk menguji perlengkapan dan level latihan tentara China.
Sebelumnya pada Rabu (14/12) waktu setempat, Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI) merilis citra satelit yang menjadi bukti China telah memasang berbagai sistem persenjataan antipesawat dan antirudal di pulau-pulau buatan Laut China Selatan. AMTI menyebut penempatan senjata-senjata itu menunjukkan keseriusan China membangun pertahanan di wilayah sengketa Laut China Selatan.
"Beijing serius soal pertahanan di pulau-pulau buatan, dengan keberadaan persenjataan di Laut China Selatan," sebut AMTI.
"Di antara hal-hal lainnya, persenjataan ini akan menjadi garis pertahanan terakhir melawan rudal jelajah yang diluncurkan AS atau negara lain terhadap calon pangkalan udara ini," imbuhnya. (nvc/ita)
Jumat, 16 Desember 2016
India Tawarkan Kapal Patroli Pengintai
INS Sumitra P 59 [Naval today]
Pemerintah India menawarkan alusista buatan mereka ke Indonesia. Kali ini persenjataan yang ditawarkan adalah kapal patroli lepas pantai.
Keterangan ini, disampaikan saat acara penyambutan bersandarnya kapal INS Sumitra di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Menurut Wakil Duta Besar India untuk Indonesia, Manish, kapal dengan jenis sama dengan INS Sumitra-lah yang akan mereka tawarkan ke Angkatan Laut (AL) Indonesia. Ia menjelaskan penawaran resmi tersebut sudah dilayangkan.
"Ya kami sudah menawarkan kapal jenis ini kepada pemerintah Indonesia," sebut Manish di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2016).
Sampai sekarang, Indonesia masih belum memberi jawaban terkait tawaran India. "Kami tinggal menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia," tambah dia.
Menambahkan pernyataan Manish, Kapten Kapal INS Sumitra CDR K.P. Sreesan, mengatakan, kapal yang ia komandani berjenis patroli. Ia yakin, alat utama sistem pertahanan (alutsista) seperti ini cocok bagi Indonesia.
"Ini adalah kapal patroli lepas pantai dengan panjang 105 meter yang bisa diisi 105 personil," ucap Sreesan.
"Tugas utama dari kapal ini melindungi aset yang ada di lepas pantai serta fungsi pengawasan dan juga pengintaian," tambah dia.
Ia memastikan kapal ini adalah produk asli negaranya. Segala aspek yang ada semuanya dibuat di India.
"Ini adalah kapal asli India, dirancang dan dibangun oleh India. Kapal ini model terbaru ada empat buah kapal sejenis, klasifikasi kapal ini kami menyebutnya srayu," jelasnya
"Kami rencananya akan membangun kapal sejenis 6 unit lagi. Kami akan menjual kapal ini kepada dunia," sambungnya.
Walau baru, Sreesan memastikan Indonesia tak perlu ragu atas kualitasnya. Sejak beroperasi 2014 kapal ini telah terlibat dalam sejumlah operasi besar, baik di dalam India atau luar negeri.
"Kapal ini mendapat kesempatan dalam upaya evakuasi warga negara asing dari Yaman 2015 lalu. Setelah itu mendapat tugas untuk menjadi sarana bantuan militer dan kemanusiaan di beberapa daerah di India," pungkas dia.
Pemerintah India menawarkan alusista buatan mereka ke Indonesia. Kali ini persenjataan yang ditawarkan adalah kapal patroli lepas pantai.
Keterangan ini, disampaikan saat acara penyambutan bersandarnya kapal INS Sumitra di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Menurut Wakil Duta Besar India untuk Indonesia, Manish, kapal dengan jenis sama dengan INS Sumitra-lah yang akan mereka tawarkan ke Angkatan Laut (AL) Indonesia. Ia menjelaskan penawaran resmi tersebut sudah dilayangkan.
"Ya kami sudah menawarkan kapal jenis ini kepada pemerintah Indonesia," sebut Manish di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2016).
Sampai sekarang, Indonesia masih belum memberi jawaban terkait tawaran India. "Kami tinggal menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia," tambah dia.
Menambahkan pernyataan Manish, Kapten Kapal INS Sumitra CDR K.P. Sreesan, mengatakan, kapal yang ia komandani berjenis patroli. Ia yakin, alat utama sistem pertahanan (alutsista) seperti ini cocok bagi Indonesia.
"Ini adalah kapal patroli lepas pantai dengan panjang 105 meter yang bisa diisi 105 personil," ucap Sreesan.
"Tugas utama dari kapal ini melindungi aset yang ada di lepas pantai serta fungsi pengawasan dan juga pengintaian," tambah dia.
Ia memastikan kapal ini adalah produk asli negaranya. Segala aspek yang ada semuanya dibuat di India.
"Ini adalah kapal asli India, dirancang dan dibangun oleh India. Kapal ini model terbaru ada empat buah kapal sejenis, klasifikasi kapal ini kami menyebutnya srayu," jelasnya
"Kami rencananya akan membangun kapal sejenis 6 unit lagi. Kami akan menjual kapal ini kepada dunia," sambungnya.
Walau baru, Sreesan memastikan Indonesia tak perlu ragu atas kualitasnya. Sejak beroperasi 2014 kapal ini telah terlibat dalam sejumlah operasi besar, baik di dalam India atau luar negeri.
"Kapal ini mendapat kesempatan dalam upaya evakuasi warga negara asing dari Yaman 2015 lalu. Setelah itu mendapat tugas untuk menjadi sarana bantuan militer dan kemanusiaan di beberapa daerah di India," pungkas dia.
Indonesia dan Kanada Ingin Memperluas Kerja Sama Pertahanan
Indonesia dan Kanada ingin meningkatkan dan memperluas kerja sama di bidang pertahanan yang sudah terjalin baik terutama meningkatkan potensi kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan, pasukan pemelihara perdamaian, penanggulangan terorisme dan kerja sama di bidang kemaritiman.
Keinginan kedua negara tersebut dibicarakan pada saat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia H.E. Mr. Peter Mac Arthur, Kamis (14/12) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungan ini merupakan untuk pertama kalinya sebagai kunjungan perkenalan H.E. Mr. Peter Mac Arthur selaku Dubes Kanada untuk Indonesia yang baru sejak empat bulan yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terus meningkatnya hubungan kerja sama pertahanan kedua negara terutama kerja sama antar Kementerian Pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan.
“Hubungan antar Kemhan khususnya sudah berjalan dengan baik dengan mengirimkan Perwira TNI untuk belajar di Kanada, diharapkan hubungan kedua negara dapat terus ditingkatkan”, ungkap Menhan RI.
Menhan RI juga menyampaikan apresiasi terkait kerja sama yang baik di bidang penanggulangan terorisme dan perang terhadap kejahatan internasional lainnya. Potensi kerja sama pertahanan di bidang operasi perdamaian dunia juga diharapkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi kedepan.
Menhan RI lebih lanjut berharap kedepan kedua negara dapat menjajaki potensi – potensi kerjasama di bidang lain seperti di bidang hukum udara. Karena menurutnya baik Kanada maupun Indonesia sama-sama memiliki ruang udara yang luas.
“Selama ini Indonesia belum memiliki ahli di bidang hukum udara, kami ingin mengirim para Perwira Indonesia untuk belajar ke Kanada terkait masalah hukum udara ini”, jelas Menhan RI.
Selain kerja sama di bidang hukum udara, Menhan menambahkan Indonesia juga ingin menjajaki kerja sama di bidang kemaritiman dengan Kanada, karena kedua negara sama – sama memiliki garis pantai yang panjang.
Sementera itu, Dubes Kanada juga menyampaikan salam perkenalannya kepada Menhan RI dan berharap selama tugas di Indonesia hubungan kerja sama pertahanan kedua negara dapat terus ditingkatkan lebih baik lagi kedepan.
Dikatakannya, selama ini kerja sama pertahanan khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan sudah terjalin sangat baik yang dilakukan oleh Kemhan dari kedua negara yaitu di bidang public affair dan juga kerja sama lainnya seperti penanggulangan terorisme dan pasukan pemelihara perdamaian.
“Kanada juga ingin mengembangkan jumlah pasukan untuk PBB, jadi kedua negara adalah partner yang cukup baik di bidang ini”, jelasnya.
Untuk potensi kerja sama di bidang kemaritiman, menurutnya Kanada juga ingin menjajaki kemungkinan kerja sama tersebut melalui kerja sama pelatihan untuk pilot – pilot, kerja sama peralatan simulator, peralatan surveillance dan peralatan lainnya untuk pertahanan di laut.
“Kami memiliki perusahaan seperti Bombardier yang juga memiliki kemampuan dan keahlian di bidang penginderaan di laut”, jelasnya.
Keinginan kedua negara tersebut dibicarakan pada saat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia H.E. Mr. Peter Mac Arthur, Kamis (14/12) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungan ini merupakan untuk pertama kalinya sebagai kunjungan perkenalan H.E. Mr. Peter Mac Arthur selaku Dubes Kanada untuk Indonesia yang baru sejak empat bulan yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terus meningkatnya hubungan kerja sama pertahanan kedua negara terutama kerja sama antar Kementerian Pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan.
“Hubungan antar Kemhan khususnya sudah berjalan dengan baik dengan mengirimkan Perwira TNI untuk belajar di Kanada, diharapkan hubungan kedua negara dapat terus ditingkatkan”, ungkap Menhan RI.
Menhan RI juga menyampaikan apresiasi terkait kerja sama yang baik di bidang penanggulangan terorisme dan perang terhadap kejahatan internasional lainnya. Potensi kerja sama pertahanan di bidang operasi perdamaian dunia juga diharapkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi kedepan.
Menhan RI lebih lanjut berharap kedepan kedua negara dapat menjajaki potensi – potensi kerjasama di bidang lain seperti di bidang hukum udara. Karena menurutnya baik Kanada maupun Indonesia sama-sama memiliki ruang udara yang luas.
“Selama ini Indonesia belum memiliki ahli di bidang hukum udara, kami ingin mengirim para Perwira Indonesia untuk belajar ke Kanada terkait masalah hukum udara ini”, jelas Menhan RI.
Selain kerja sama di bidang hukum udara, Menhan menambahkan Indonesia juga ingin menjajaki kerja sama di bidang kemaritiman dengan Kanada, karena kedua negara sama – sama memiliki garis pantai yang panjang.
Sementera itu, Dubes Kanada juga menyampaikan salam perkenalannya kepada Menhan RI dan berharap selama tugas di Indonesia hubungan kerja sama pertahanan kedua negara dapat terus ditingkatkan lebih baik lagi kedepan.
Dikatakannya, selama ini kerja sama pertahanan khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan sudah terjalin sangat baik yang dilakukan oleh Kemhan dari kedua negara yaitu di bidang public affair dan juga kerja sama lainnya seperti penanggulangan terorisme dan pasukan pemelihara perdamaian.
“Kanada juga ingin mengembangkan jumlah pasukan untuk PBB, jadi kedua negara adalah partner yang cukup baik di bidang ini”, jelasnya.
Untuk potensi kerja sama di bidang kemaritiman, menurutnya Kanada juga ingin menjajaki kemungkinan kerja sama tersebut melalui kerja sama pelatihan untuk pilot – pilot, kerja sama peralatan simulator, peralatan surveillance dan peralatan lainnya untuk pertahanan di laut.
“Kami memiliki perusahaan seperti Bombardier yang juga memiliki kemampuan dan keahlian di bidang penginderaan di laut”, jelasnya.
PPI Disiapkan Untuk Imbal Dagang Pembelian Alutsista
MBT Leopard 2RI [TNI AD]
Kementerian Perdagangan (Kemdag) tengah mempersiapkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mengimplementasikan kebijakan imbal dagang sesuai ketentuan UU Nomor 16 tahun 2012 tentang industri Pertahanan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut, pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) tidak dapat dilakukan begitu saja namun harus ada Transfer of Technology (ToT) dan kompensasi imbal dagang.
Meski tidak merinci, Mendag mengatakan PPI ditunjuk sebagai koordinator untuk mengumpulkan kebutuhan dan kemampuan dari produk yang akan di imbalkasilkan. “Kami sedang siapkan PPI sebagai koordinator untuk mengumpulkan, kebutuhan dan kesiapan kita,” ujar Enggartiasto, pekan lalu.
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tahun 2017. Ketentuan ini juga terdapat badan khusus yang diketuai oleh Presiden. Jenis alutsista yang dapat diimplementasikan dengan kebijakan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak terbatas pada produk tertentu.
Terkait dengan kebijakan imbal dagang ini, Kemdag juga telah meluncurkan aturan turunnya yakni berupa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 44/M-Dag/Per/2016 tentang Ketentuan Imbal Beli untuk Pengadaan Barang Pemerintah Asal Impor.
Adapun beberapa poin dalam beleid tersebut adalah untuk pengadaan barang pemerintah yang berasal dari impor dengan nilai tertentu dan atau berdasarakan peraturan perundang-undangan wajib dilaksanakan melalui imbal beli.
Jenis dan nilai barang untuk pengadaan barang pemerintah serta presentase kewajiban imbal beli ditentukan oleh tim imbal beli yang dibentuk oleh Menteri. Barang ekspor Indonesia untuk pemenuhan kewajiban imbal beli hanya berupa komoditi non migas.
Perusahaan Pemasok atau perusahaan pihak ketiga yang tidak merealisasikan ekspor untuk memenuhi kewajiban imbal hasil dikenakan sanksi berupa kewajiban untuk membayar denda sebesar 50% dari nilai kewajiban imbal beli pengadaan barang pemerintah asal impor.
Head of the Department of Economics, Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, Imbal dagang akan memberikan keuntungan bagi negara dengan komoditas yang tidak memiliki nilai jual besar didunia.
“Kalau pemerintah Indonesia melakukan imbal dagang dengan mengekpor produk CPO (Crude Palm Oil) sebenarnya biasa-biasa saja, soalnya CPO selama ini juga dibutuhkan ke banyak negara,” kata Yose.
Kementerian Perdagangan (Kemdag) tengah mempersiapkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mengimplementasikan kebijakan imbal dagang sesuai ketentuan UU Nomor 16 tahun 2012 tentang industri Pertahanan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut, pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) tidak dapat dilakukan begitu saja namun harus ada Transfer of Technology (ToT) dan kompensasi imbal dagang.
Meski tidak merinci, Mendag mengatakan PPI ditunjuk sebagai koordinator untuk mengumpulkan kebutuhan dan kemampuan dari produk yang akan di imbalkasilkan. “Kami sedang siapkan PPI sebagai koordinator untuk mengumpulkan, kebutuhan dan kesiapan kita,” ujar Enggartiasto, pekan lalu.
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tahun 2017. Ketentuan ini juga terdapat badan khusus yang diketuai oleh Presiden. Jenis alutsista yang dapat diimplementasikan dengan kebijakan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak terbatas pada produk tertentu.
Terkait dengan kebijakan imbal dagang ini, Kemdag juga telah meluncurkan aturan turunnya yakni berupa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 44/M-Dag/Per/2016 tentang Ketentuan Imbal Beli untuk Pengadaan Barang Pemerintah Asal Impor.
Adapun beberapa poin dalam beleid tersebut adalah untuk pengadaan barang pemerintah yang berasal dari impor dengan nilai tertentu dan atau berdasarakan peraturan perundang-undangan wajib dilaksanakan melalui imbal beli.
Jenis dan nilai barang untuk pengadaan barang pemerintah serta presentase kewajiban imbal beli ditentukan oleh tim imbal beli yang dibentuk oleh Menteri. Barang ekspor Indonesia untuk pemenuhan kewajiban imbal beli hanya berupa komoditi non migas.
Perusahaan Pemasok atau perusahaan pihak ketiga yang tidak merealisasikan ekspor untuk memenuhi kewajiban imbal hasil dikenakan sanksi berupa kewajiban untuk membayar denda sebesar 50% dari nilai kewajiban imbal beli pengadaan barang pemerintah asal impor.
Head of the Department of Economics, Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, Imbal dagang akan memberikan keuntungan bagi negara dengan komoditas yang tidak memiliki nilai jual besar didunia.
“Kalau pemerintah Indonesia melakukan imbal dagang dengan mengekpor produk CPO (Crude Palm Oil) sebenarnya biasa-biasa saja, soalnya CPO selama ini juga dibutuhkan ke banyak negara,” kata Yose.
Prajurit Yonif-7 Marinir Bombardir Pantai Caligi
Prajurit Batalyon Infantri-7 Marinir membombardir Sasaran di Pantai Caligi pada saat dilaksanakannya Latihan Tempur Aspek Darat Batalyon Infanteri-7 Marinir tahun 2016 di lapangan Desa Ketapang Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, Kamis (15/12/2016).
Pada latihan menembak kali ini Yonif-7 Marinir mengeluarkan senjata pamungkasnya, antara lain Mortir 81 dan 60 serta senjata General Purpose Macine Gun (GPMG) yang merupakan senjata andalan Satuan Infantri di jajaran Brigif-3 Marinir. Penembakan senjata bantuan itu dilakukan dari jarak 5 Kilo meter di lokasi stelling lapangan Desa Ketapang Padang Cermin ke sasaran musuh di Pantai Caligi.
Senjata andalan Batalyon Infantri-7 Marinir ini memuntahkan puluhan munisi dari mortir 81 dan 60 serta ribuan peluru dari laras senapan mesin GPMG tanpa kendala yang meluluhlantakan sasaran.
Sehari sebelum melaksanakan Kegiatan penembakan Senjata bantuan, Prajurit Yonif-7 Marinir melakukan doa bersama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran dan keselamatan dalam melaksanakan penembakan esok harinya, acara doa bersama dilaksanakan di lapangan Desa Ketapang Pesawaran yang akan menjadi tempat slelling senjata Mortir 81.
Komandan Yonif–7 Marinir Letnan Kolonel Marinir, Profs Dhegratmen SA, M.Tr Hanla menyampaikan bahwa latihan menembak senjata Bantuan ini merupakan momen yang sangat baik untuk mengasah kemampuan menembak Senban para prajurit, dan untuk mengukur kemampuan senjata yang dimiliki Yonif-7 Marinir.
“Laksanakan latihan menembak ini dengan sebaik-baiknya, ikuti perintah pelatih dengan sungguh-sungguh, sehingga Zero Accident. Hasil yang didapat dalam latihan ini untuk menunjang kesiapsiagaan satuan, guna menghadapi tugas-tugas dan tantangan kedepan,” ucapnya.
Hadir dalam latihan tersebut Wakil Komandan Brigade Infantri-3 Marinir Letkol Mar Sulistyo, tim peninjau dari Kormar Letkol Mar David Fiasco, Pasops Brigif-3 Mar Ltk Mar Datuk Sinaga, Danyonif-9 Marinir Letkol Mar Budi Santoso, Danpuslatpur Teluk Ratai Myr Mar Nandang PJ, Pasiops Yonif-7 Mar Myr Mar Piski Ade Putra.
Pada latihan menembak kali ini Yonif-7 Marinir mengeluarkan senjata pamungkasnya, antara lain Mortir 81 dan 60 serta senjata General Purpose Macine Gun (GPMG) yang merupakan senjata andalan Satuan Infantri di jajaran Brigif-3 Marinir. Penembakan senjata bantuan itu dilakukan dari jarak 5 Kilo meter di lokasi stelling lapangan Desa Ketapang Padang Cermin ke sasaran musuh di Pantai Caligi.
Senjata andalan Batalyon Infantri-7 Marinir ini memuntahkan puluhan munisi dari mortir 81 dan 60 serta ribuan peluru dari laras senapan mesin GPMG tanpa kendala yang meluluhlantakan sasaran.
Sehari sebelum melaksanakan Kegiatan penembakan Senjata bantuan, Prajurit Yonif-7 Marinir melakukan doa bersama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kelancaran dan keselamatan dalam melaksanakan penembakan esok harinya, acara doa bersama dilaksanakan di lapangan Desa Ketapang Pesawaran yang akan menjadi tempat slelling senjata Mortir 81.
Komandan Yonif–7 Marinir Letnan Kolonel Marinir, Profs Dhegratmen SA, M.Tr Hanla menyampaikan bahwa latihan menembak senjata Bantuan ini merupakan momen yang sangat baik untuk mengasah kemampuan menembak Senban para prajurit, dan untuk mengukur kemampuan senjata yang dimiliki Yonif-7 Marinir.
“Laksanakan latihan menembak ini dengan sebaik-baiknya, ikuti perintah pelatih dengan sungguh-sungguh, sehingga Zero Accident. Hasil yang didapat dalam latihan ini untuk menunjang kesiapsiagaan satuan, guna menghadapi tugas-tugas dan tantangan kedepan,” ucapnya.
Hadir dalam latihan tersebut Wakil Komandan Brigade Infantri-3 Marinir Letkol Mar Sulistyo, tim peninjau dari Kormar Letkol Mar David Fiasco, Pasops Brigif-3 Mar Ltk Mar Datuk Sinaga, Danyonif-9 Marinir Letkol Mar Budi Santoso, Danpuslatpur Teluk Ratai Myr Mar Nandang PJ, Pasiops Yonif-7 Mar Myr Mar Piski Ade Putra.
Menbanpur 1 Marinir Laksanakan Latihan Satbanmin Kormar
✈ Di Pantai BanonganResimen Bantuan Tempur-1 Marinir (Menbanpur-1 Mar) melaksanakan Latihan Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin) Kormar TA 2016 di pantai Banogan, Situbondo, Jawa Timur. Kamis (15/12/2016)
Logistik merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu operasi karena kemampuan dukungan logistik dapat berpengaruh langsung pada momentum serangan dan moril pasukan yang berada di garis depan terutama pada saat kritis di awal pendaratan. Untuk mencapai standar kemampuan yang diharapkan, diperlukan satu organisasi tugas yang terorganisir dengan baik dan profesional yaitu Satbanmin. Organisasi ini adalah satuan tugas yang dibentuk dari unsur-unsur Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir dalam rangka mendukung pelaksanaan operasi amphibi pada Pasrat setingkat Batalyon Tim Pendarat.
Pada latihan Satbanmin TA. 2016 kali ini, melibatkan personel pelaku dan pendukung dari seluruh Batalyon di jajaran Menbanpur-1 Mar yang bertujuan membina dan menyiapkan personel dalam melaksanakan tugas pokok Menbanpur-1 Mar sebagai satuan pelaksana pendukung pertempuran dalam operasi Amfibi, sehingga pada pelaksanaan penugasan ke depan setiap personel Menbanpur-1 Mar sudah mengetahui tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam latihan ini, materi latihan yang dilaksanakan meliputi gelar Satbanmin dimulai dari Pendaratan Tim OLP dan Ton Zipur, Penyelidikan dan pendirian Instalasi Tim OLP, Gelar DPB (Daerah Pantai Bantuan) dengan unsur-unsur gelar (Bekpal, Zeni, Komlek, Ang, Kes dan Pomar), Bongkar Umum, dinamika pendukungan administrasi dan logistik unsur-unsur Satbanmin dan dilanjutkan pembentukan DBL (Daerah Bantuan Logistik) dan pendukungan Satbanmin yang diakhiri dengan pindah gelar/pengakhiran.
Latihan Satbanmin Kormar TA. 2016 ini dihadiri langsung oleh Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir Kolonel Marinir Edy Cahyo Sumarno, para Dansatlak Menbanpur-1 Mar serta pejabat teras dijajaran Menbanpur-1 Mar.
Logistik merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu operasi karena kemampuan dukungan logistik dapat berpengaruh langsung pada momentum serangan dan moril pasukan yang berada di garis depan terutama pada saat kritis di awal pendaratan. Untuk mencapai standar kemampuan yang diharapkan, diperlukan satu organisasi tugas yang terorganisir dengan baik dan profesional yaitu Satbanmin. Organisasi ini adalah satuan tugas yang dibentuk dari unsur-unsur Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir dalam rangka mendukung pelaksanaan operasi amphibi pada Pasrat setingkat Batalyon Tim Pendarat.
Pada latihan Satbanmin TA. 2016 kali ini, melibatkan personel pelaku dan pendukung dari seluruh Batalyon di jajaran Menbanpur-1 Mar yang bertujuan membina dan menyiapkan personel dalam melaksanakan tugas pokok Menbanpur-1 Mar sebagai satuan pelaksana pendukung pertempuran dalam operasi Amfibi, sehingga pada pelaksanaan penugasan ke depan setiap personel Menbanpur-1 Mar sudah mengetahui tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam latihan ini, materi latihan yang dilaksanakan meliputi gelar Satbanmin dimulai dari Pendaratan Tim OLP dan Ton Zipur, Penyelidikan dan pendirian Instalasi Tim OLP, Gelar DPB (Daerah Pantai Bantuan) dengan unsur-unsur gelar (Bekpal, Zeni, Komlek, Ang, Kes dan Pomar), Bongkar Umum, dinamika pendukungan administrasi dan logistik unsur-unsur Satbanmin dan dilanjutkan pembentukan DBL (Daerah Bantuan Logistik) dan pendukungan Satbanmin yang diakhiri dengan pindah gelar/pengakhiran.
Latihan Satbanmin Kormar TA. 2016 ini dihadiri langsung oleh Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir Kolonel Marinir Edy Cahyo Sumarno, para Dansatlak Menbanpur-1 Mar serta pejabat teras dijajaran Menbanpur-1 Mar.
TNI AU Tingkatkan Latihan Pertempuran Udara
✈ Mission Oriented Trainning (MOT)Latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16 Figthing Falcon dan T-50i Golden Eagle. [Pentak IWJ]
Untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan penerbang tempur TNI Angkatan Udara, selama dua pekan panerbang tempur Lanud Iswahjudi melaksanakan latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16 Figthing Falcon dan T-50i Golden Eagle yang dikemas dalam latihan Mission Oriented Trainning (MOT), Rabu (14/12/16).
Mission Oriented Trainning (MOT), merupakan latihan gabungan dari seluruh fase latihan yang telah dilakukan dalam satu siklus latihan. MOT merupakan aplikasi latihan yang menggambarkan sebuah operasi udara dalam bentuk paket serangan, dimana operasi tersebut terdiri dari sweeper, striker maupun escort, sebagaimana yang dilaksanakan pada Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS) dan Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO).
Latihan yang berlangsung selama dua minggu tersebut menggunakan dua tipe yang berbeda yaitu diperankan oleh Skadron Udara 3 dengan pesawat tempur F-16 Figthing Falcon dan Skadron Udara 15 pesawat tempur T-50i Golden Eagle, sedangkan latihan kali ini dilengkapi informasi dan guide dari radar Approach Lanud Iswahjudi yang diawaki Fighter Controller / Ground Control Interception (GCI), dari Kosekhanudnas II dan Kosekhanudnas IV.
Selaku Pembina teknis dalam rangka kesiapan operasi, Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Irwan Pramuda, mengatakan bahwa latihan pertempuran udara ini merupakan latihan puncak akhir tahun, dalam rangka membina profesionalisme masing-masing penerbang sehingga siap operasional dan siap pakai untuk membela NKRI, sehingga mereka terarah, terukur dan ke tingkat lebih lanjut.
Untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan penerbang tempur TNI Angkatan Udara, selama dua pekan panerbang tempur Lanud Iswahjudi melaksanakan latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16 Figthing Falcon dan T-50i Golden Eagle yang dikemas dalam latihan Mission Oriented Trainning (MOT), Rabu (14/12/16).
Mission Oriented Trainning (MOT), merupakan latihan gabungan dari seluruh fase latihan yang telah dilakukan dalam satu siklus latihan. MOT merupakan aplikasi latihan yang menggambarkan sebuah operasi udara dalam bentuk paket serangan, dimana operasi tersebut terdiri dari sweeper, striker maupun escort, sebagaimana yang dilaksanakan pada Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS) dan Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO).
Latihan yang berlangsung selama dua minggu tersebut menggunakan dua tipe yang berbeda yaitu diperankan oleh Skadron Udara 3 dengan pesawat tempur F-16 Figthing Falcon dan Skadron Udara 15 pesawat tempur T-50i Golden Eagle, sedangkan latihan kali ini dilengkapi informasi dan guide dari radar Approach Lanud Iswahjudi yang diawaki Fighter Controller / Ground Control Interception (GCI), dari Kosekhanudnas II dan Kosekhanudnas IV.
Selaku Pembina teknis dalam rangka kesiapan operasi, Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Irwan Pramuda, mengatakan bahwa latihan pertempuran udara ini merupakan latihan puncak akhir tahun, dalam rangka membina profesionalisme masing-masing penerbang sehingga siap operasional dan siap pakai untuk membela NKRI, sehingga mereka terarah, terukur dan ke tingkat lebih lanjut.
Filipina Kerjasama Dengan TNI AU
T50i TNI AU [TNI AU]
Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M menerima kunjungan rombongan dari Philipine Air Force (PAF) di Rupat Mako Komandan Selasa (13/12). Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Air Force Working Group (AFWG) Philindo antara TNI Angkatan Udara dengan Philipine Air Force.
Dalam sambutannya, Komandan Lanud Adisutjipto menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Angkatan Udara Philipina yang telah melakukan kunjungan langsung ke Wingdikterbang dan berharap bahwa para Perwira dari Angkatan Udara Philipina akan mendapat gambaran tentang pelaksanaan tugas dan peran Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta, sehingga ke depan dapat lebih mempererat jalinan hubungan kerja sama antara kedua negara pada umumnya, dan kedua Angkatan Udara pada khususnya.
Usai diterima oleh danlanud, Rombongan dari PAF yang didampingi oleh Komandan Wingdikterbang langsung mengunjungi spot-spot sarana pendidikan untuk sekbang seperti simulator di Skadik 104 dan rombongan PAF juga diberi kesempatan untuk menonton atraksi static show di Shelter KT-1B Woong Bee, Grob dan Cessna.
Komandan Wingdikterbang Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Bonang Bayuaji mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan agenda rutin antara TNI Angkatan Udara dan Air Force Philipine. Kolonel Pnb Bonang juga mengungkapkan kebanggaannya, karena Pangkalan TNI AU Adisutjipto menjadi salah satu lokasi kunjungan dari Angkatan Udara Philipina.
Turut hadir dalam penerimaan kunjungan tersebut para kadis, para komandan satuan, Komandan Skadron dan para perwira di lingkungan Lanud Adisutjipto.
Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M menerima kunjungan rombongan dari Philipine Air Force (PAF) di Rupat Mako Komandan Selasa (13/12). Kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Air Force Working Group (AFWG) Philindo antara TNI Angkatan Udara dengan Philipine Air Force.
Dalam sambutannya, Komandan Lanud Adisutjipto menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Angkatan Udara Philipina yang telah melakukan kunjungan langsung ke Wingdikterbang dan berharap bahwa para Perwira dari Angkatan Udara Philipina akan mendapat gambaran tentang pelaksanaan tugas dan peran Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta, sehingga ke depan dapat lebih mempererat jalinan hubungan kerja sama antara kedua negara pada umumnya, dan kedua Angkatan Udara pada khususnya.
Usai diterima oleh danlanud, Rombongan dari PAF yang didampingi oleh Komandan Wingdikterbang langsung mengunjungi spot-spot sarana pendidikan untuk sekbang seperti simulator di Skadik 104 dan rombongan PAF juga diberi kesempatan untuk menonton atraksi static show di Shelter KT-1B Woong Bee, Grob dan Cessna.
Komandan Wingdikterbang Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Bonang Bayuaji mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan agenda rutin antara TNI Angkatan Udara dan Air Force Philipine. Kolonel Pnb Bonang juga mengungkapkan kebanggaannya, karena Pangkalan TNI AU Adisutjipto menjadi salah satu lokasi kunjungan dari Angkatan Udara Philipina.
Turut hadir dalam penerimaan kunjungan tersebut para kadis, para komandan satuan, Komandan Skadron dan para perwira di lingkungan Lanud Adisutjipto.
[Dunia] China Akan Segera Terima Su-35
✈ Tidak Pernah Tanda Tangan PembelianBlue Eyes. Su 35 Rusia
Selagi Indonesia berkutat soal jadi-tidaknya mengoperasikan pesawat tempur Sukhoi Su-35, beredar kabar yang menyebutkan bahwa dalam waktu dekat ini China akan menerima satu unit Su-35 pesanannya dari Rusia.
“Unit pertama Su-35 China akan mulai terbang di langit China tanggal 25 Desember mendatang,” ujar salah satu sumber di industri pertahanan Rusia yang dikutip oleh agen berita TASS (14/12/2016).
Pembelian Su-35 oleh China ini menurut beberapa kalangan merupakan hal ‘aneh’. Sebab, menurut laporan The National Interest, hingga akhir November lalu tidak ada kontrak pemesanan Su-35 yang ditandatangani oleh China.
Selain itu, sumber di industri pertahanan Rusia menyebutkan bahwa seharusnya unit pertama Su-35 itu baru akan dikirim awal 2017 mendatang. Pihak pemerintah maupun militer China tidak memberikan pernyataan soal ini.
China sendiri memang sempat menyatakan ketertarikannya pada Su-35 tahun 2008 lalu dan tiga tahun kemudian melakukan negosiasi soal pembeluan jet tempur itu. Di tahun 2015 sempat diberitakan bahwa China telah menandatangani kontrak pembelian 24 unit Su-35. Namun Lt. Gen. Evgeny Buzhinsky (Ret.), Ketua Dewan Kehormatan lembaga Riset Rusia PIR Center mengatakan, penandatanganan itu bukanlah kontrak pembelian.
“Kami menandatangani kesepakatan soal hak kekayaan intelektual yang merupakan salah satu syarat sebelum kami mensuplai Su-35,” ujarnya.
Author: Remigius Septian
Selagi Indonesia berkutat soal jadi-tidaknya mengoperasikan pesawat tempur Sukhoi Su-35, beredar kabar yang menyebutkan bahwa dalam waktu dekat ini China akan menerima satu unit Su-35 pesanannya dari Rusia.
“Unit pertama Su-35 China akan mulai terbang di langit China tanggal 25 Desember mendatang,” ujar salah satu sumber di industri pertahanan Rusia yang dikutip oleh agen berita TASS (14/12/2016).
Pembelian Su-35 oleh China ini menurut beberapa kalangan merupakan hal ‘aneh’. Sebab, menurut laporan The National Interest, hingga akhir November lalu tidak ada kontrak pemesanan Su-35 yang ditandatangani oleh China.
Selain itu, sumber di industri pertahanan Rusia menyebutkan bahwa seharusnya unit pertama Su-35 itu baru akan dikirim awal 2017 mendatang. Pihak pemerintah maupun militer China tidak memberikan pernyataan soal ini.
China sendiri memang sempat menyatakan ketertarikannya pada Su-35 tahun 2008 lalu dan tiga tahun kemudian melakukan negosiasi soal pembeluan jet tempur itu. Di tahun 2015 sempat diberitakan bahwa China telah menandatangani kontrak pembelian 24 unit Su-35. Namun Lt. Gen. Evgeny Buzhinsky (Ret.), Ketua Dewan Kehormatan lembaga Riset Rusia PIR Center mengatakan, penandatanganan itu bukanlah kontrak pembelian.
“Kami menandatangani kesepakatan soal hak kekayaan intelektual yang merupakan salah satu syarat sebelum kami mensuplai Su-35,” ujarnya.
Author: Remigius Septian
Tata Motor Dan PT Pindad Produksi Kendaraan Angkut Militer
Anoa yang berukuran 8X8 dengan persenjataan Kerjasama produksi kendaraan militer
Tata Motors siap untuk mendiversifikasi sektor otomotif Indonesia setelah salah satunya sepakat mengembangkan kerja sama dengan PT Pindad untuk memproduksi kendaraan angkut militer.
"Saya kira ini bagus karena juga mendiversifikasi industri otomotif kita yang didominasi oleh Jepang dan sudah mulai ada Korea," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
Hal itu disampaikannya setelah pertemuan "collective call" antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 20 CEO perusahaan terkemuka dari India di The Leela Palace Hotel New Delhi, Selasa.
Tata Motors sendiri menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam acara tersebut bersama 19 perusahaan terkemuka lain di India.
Executive Director Tata Motors Ravindra Pisharody hadir dalam pertemuan tersebut dan bertemu langsung dengan mitranya yakni CEO PT Pindad Abraham Mose yang menjadi anggota delegasi yang dipimpin oleh Presiden RI Jokowi.
Menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, kerja sama Tata Motors dengan PT Pindad menjadi pintu masuk bagi perusahaan otomotif terbesar di India itu untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia secara lebih menyeluruh.
"Dengan ini kita juga bisa mengundang India masuk ke otomotif sehingga akan lebih banyak persaingan dan meningkatkan daya saing hingga arahnya bisa menurunkan harga," katanya seperti dikutip Antara.
Masuknya Tata Motors ke Indonesia, kata Thomas, sekaligus diharapkan mampu mendiversifikasi sumber otomotif bukan sekadar dari Jepang atau Korea Selatan saja.
Thomas menambahkan pemerintah akan berupaya melonggarkan hambatan-hambatan dagang untuk mendukung pengembangan khususnya industri otomotif Indonesia.
"Kolaborasi antara Pindad dan Tata Motors harus diakui kita masih banyak tarif-tarif tinggi atas impor komponen dari India ke Indonesia, itu memang akan menghambat sistem produksi Pindad dengan Tata Motors," katanya.
Menurut dia, impor tetap dibutuhkan untuk produksi ekspor.
"Kita mungkin harus impor komponen dari India untuk membuat kendaraan di Pindad yang kemudian diekspor kalau impor kita hambat, ekspor tidak bisa jalan," katanya.
Tata Kestrel APC 3d model
CEO PT Pindad Abraham Mose saat ditemui di New Delhi mengatakan pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Tata Motors, anak perusahaan Group Tata di India untuk bekerja sama dalam hal perakitan kendaraan angkut militer dan komersial.
"Kerja samanya mulai dari pengembangan desain, riset penjualan, dan kerja sama perakitan dan pemasaran untuk pasar Indonesia dan Asean. Untuk kendaraan militer berupa tank jenis Anoa yang berukuran 8X8 dengan persenjataan," katanya.
Sementara Tata Motors sendiri sudah bertekad menjadikan PT Pindad sebagai mitra kerja dalam mengekplorasi potensi pasar bagi kendaraan pertahanan dan militer Tata Motors di Indonesia dan negara-negara di ASEAN.
Momen ini adalah momen yang sangat penting bagi milestone Tata Motors di Indonesia.
"Kami bangga dapat menjalin kerja sama dengan PT Pindad, perusahaan yang dihormati oleh rakyat Indonesia," ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur Tata Motors Indonesia, anak perusahaan Tata Motors Ltd., Agen Pemegang Merek Tata Motors di Indonesia.
Lewat kesepakatan ini, dirinya yakin dapat meningkatkan nilai (kontribusi) kami untuk Indonesia. Dimana hal tersebut telah menjadi komitmen jangka panjang Tata Motors.
Tata Motors merupakan perusahaan otomotif terbesar di India yang merupakan salah satu merek 10 besar kendaraan komersial di dunia ini telah memproduksi kendaraan pertahanan dan militer sejak 1958.
Produk kendaraan pertahanan dan militer Tata Motors telah dipercaya oleh PBB dan berbagai negara di dunia.(Hrb)
Tata Motors siap untuk mendiversifikasi sektor otomotif Indonesia setelah salah satunya sepakat mengembangkan kerja sama dengan PT Pindad untuk memproduksi kendaraan angkut militer.
"Saya kira ini bagus karena juga mendiversifikasi industri otomotif kita yang didominasi oleh Jepang dan sudah mulai ada Korea," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.
Hal itu disampaikannya setelah pertemuan "collective call" antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 20 CEO perusahaan terkemuka dari India di The Leela Palace Hotel New Delhi, Selasa.
Tata Motors sendiri menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam acara tersebut bersama 19 perusahaan terkemuka lain di India.
Executive Director Tata Motors Ravindra Pisharody hadir dalam pertemuan tersebut dan bertemu langsung dengan mitranya yakni CEO PT Pindad Abraham Mose yang menjadi anggota delegasi yang dipimpin oleh Presiden RI Jokowi.
Menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, kerja sama Tata Motors dengan PT Pindad menjadi pintu masuk bagi perusahaan otomotif terbesar di India itu untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia secara lebih menyeluruh.
"Dengan ini kita juga bisa mengundang India masuk ke otomotif sehingga akan lebih banyak persaingan dan meningkatkan daya saing hingga arahnya bisa menurunkan harga," katanya seperti dikutip Antara.
Masuknya Tata Motors ke Indonesia, kata Thomas, sekaligus diharapkan mampu mendiversifikasi sumber otomotif bukan sekadar dari Jepang atau Korea Selatan saja.
Thomas menambahkan pemerintah akan berupaya melonggarkan hambatan-hambatan dagang untuk mendukung pengembangan khususnya industri otomotif Indonesia.
"Kolaborasi antara Pindad dan Tata Motors harus diakui kita masih banyak tarif-tarif tinggi atas impor komponen dari India ke Indonesia, itu memang akan menghambat sistem produksi Pindad dengan Tata Motors," katanya.
Menurut dia, impor tetap dibutuhkan untuk produksi ekspor.
"Kita mungkin harus impor komponen dari India untuk membuat kendaraan di Pindad yang kemudian diekspor kalau impor kita hambat, ekspor tidak bisa jalan," katanya.
Tata Kestrel APC 3d model
CEO PT Pindad Abraham Mose saat ditemui di New Delhi mengatakan pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Tata Motors, anak perusahaan Group Tata di India untuk bekerja sama dalam hal perakitan kendaraan angkut militer dan komersial.
"Kerja samanya mulai dari pengembangan desain, riset penjualan, dan kerja sama perakitan dan pemasaran untuk pasar Indonesia dan Asean. Untuk kendaraan militer berupa tank jenis Anoa yang berukuran 8X8 dengan persenjataan," katanya.
Sementara Tata Motors sendiri sudah bertekad menjadikan PT Pindad sebagai mitra kerja dalam mengekplorasi potensi pasar bagi kendaraan pertahanan dan militer Tata Motors di Indonesia dan negara-negara di ASEAN.
Momen ini adalah momen yang sangat penting bagi milestone Tata Motors di Indonesia.
"Kami bangga dapat menjalin kerja sama dengan PT Pindad, perusahaan yang dihormati oleh rakyat Indonesia," ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur Tata Motors Indonesia, anak perusahaan Tata Motors Ltd., Agen Pemegang Merek Tata Motors di Indonesia.
Lewat kesepakatan ini, dirinya yakin dapat meningkatkan nilai (kontribusi) kami untuk Indonesia. Dimana hal tersebut telah menjadi komitmen jangka panjang Tata Motors.
Tata Motors merupakan perusahaan otomotif terbesar di India yang merupakan salah satu merek 10 besar kendaraan komersial di dunia ini telah memproduksi kendaraan pertahanan dan militer sejak 1958.
Produk kendaraan pertahanan dan militer Tata Motors telah dipercaya oleh PBB dan berbagai negara di dunia.(Hrb)
♖ Industry