Jumat, 24 Februari 2017

PT Dirgantara Indonesia mampu produksi helikopter sendiri?

Ini penjelasannyaArsip - Teknisi menyelesaikan proses produksi Helikopter jenis Superpuma SA 332 C1A dan Cougar E725 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11/2015). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dinilai sangat mampu mendesain dan memproduksi helikopter sendiri untuk mewujudkan kemandirian pertahanan nasional.

"Bukan suatu hal yang tidak mungkin, dengan dukungan penuh pemerintah terhadap industri pertahanan, PTDI siap memproduksi helikopter sendiri," kata Deputi Bidang usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, saat berbincang dengan wartawan, di Jakarta, Jumat.

Demikian diungkapkan Harry, menjawab pertanyaan sejumlah kalangan terkait kemampuan perusahaan tersebut mengembangkan sendiri helikopter.

PT DI yang merupakan ikon industri kedirgantaraan Indonesia, sejauh ini sudah banyak mendisain pesawat dan merakit pesawat pesanan beberapa negara di dunia.

Pesawat jenis CN 235 dan CN 295, dua pesawat itu merupakan desain asli anak bangsa yang dalam produksinya bekerjasama dengan Airbus. Bahkan, saat ini PT DI tengah merancang jenis pesawat baru yaitu CN 245. Hanya saja, hingga kini, PT DI belum bisa mendesain jenis pesawat seperti helikopter.

Menurut Harry sesungguhnya sudah banyak helikopter yang terbang perdana dari pabrik PT DI di Bandung.

Hanya saja helikopter ini merupakan desain dari beberapa produsen helikopter dan kemudian PT DI hanya merakitnya.

"Helikopter-helikopter itu tidak desain PT DI, tapi kita hanya manufacturing atau merakit kemudian menerbangkan," katanya.

Ia mengakui tidak mudahnya PT DI mendesain helikopter, dikarenakan pesawat jenis ini banyak memiliki varian. Berbagai produsen helikopter seperti Bell, Eurocopter sudah memiliki banyak varian, sehingga pasar yang harus dihadapi juga sangat kompleks.

Namun Harry memastikan PT DI sudah bekerjasama dengan beberapa produsen helikopter tersebut untuk bisa merakit di Bandung. Dengan begitu, beberapa pasar di ASEAN bisa menjadi lahan PT DI mengingat akan lebih efisien.

Mengenai kualitas produk helikopter yang dirakit PT DI, diklaim Harry juga sama dengan yang dirakit di pabrik masing-masing.

Dia mengemukakan kualitas helikopter jenis EC-725 Cougar tidak kalah jika dibandingkan dengan jenis AW-101.

"Jadi tetap, PT DI dalam memproduksi pesawat sekarang disesuaikan dengan Rencana Strategis Hankam," ujar Harry.

Dengan begitu, bukan suatu hal yang tidak mungkin dengan dukungan penuh pemerintah PT DI mampu mendesain dan memproduksi helikopter sendiri.
 

  Antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.