Jumat, 03 Maret 2017

Sistem Pertahanan Maritim Dalam MEF Saat Ini Disesuaikan Dengan Perkembangan Teknologi dan Ancaman

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Widodo, Kamis (2/3) menerima kunjungan kehormatan Asisten Kepala Staf Pertahanan United Kingdom Laksda Simon Ancona di Kantor Kemhan, Jakarta. (kemhan)

Dijelaskan bahwa sistem pertahanan maritim Indonesia yang disusun dalam Minimum Essential Force, masih tetap dilaksanakan dengan dilakukan beberapa penyesuaian dalam hal perkembangan teknologi pertahanan. Hal itu dianggap sangat wajar melihat perubahan ancaman yang terjadi saat ini, yang membutuhkan penyesuaian dalam hal sarana dan prasarana alutsista.

Kerjasama pertahanan antara kedua negara telah dikuatkan dengan penandatangan MoU kerjasama yang mengatur kerjasama di bidang pendidikan, intelijen, pertukaran informasi dan beberapa kerjasama lainnya sejak tahun 2012. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan navy to navy talk serta diserahkannya 3 unit kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) yang dinamai KRI Bung Tomo yang saat ini sedang melaksanakan operasi di Libanon. Kapal ini mendapat apresiasi dari PBB dan Pemerintah Libanon sebagai kapal yang digunakan oleh Indonesia buatan Inggris yang high performance.

Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo berharap dapat melanjutkan kerjasama pendidikan di TNI AL bidang Principal Warfare Officer (PWO) khususnya apabila dapat ditambahkan dengan pengetahuan mengenai anti submarine warfare. Sekjen Kemhan kemudian menjelaskan, Instruktur PWO TNI AL yang ada saat ini adalah merupakan lulusan dari program PWO dengan Angkatan Laut Inggris yang telah berlangsung sejak tahun 1980.

Asisten Kepala Staf Pertahanan UK Laksda Simon Ancona menyambut hangat kemungkinan kelanjutan kerjasama pendidikan dengan TNI AL. Dirinya mengharapkan dapat dilakukan pertemuan lanjutan untuk membahas kemungkinan memperluas bidang kerjasama di bidang pertahanan yang menguntungkan kedua negara.

Pemerintah Inggris menganggap kerjasama pertahanan dengan Indonesia walaupun tidak merupakan negara yang berada dalam satu kawasan ini sangat penting, Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perdagangan laut yang dilakukan Inggris sebagian besar melalui kawasan Asia Pasifik. Jalur perdagangan laut di kawasan Asia Pasifik sangat penting bagi kepentingan perekonomian Inggris. Hal itu menyebabkan stabilitas keamanan di kawasan ini sangat penting bagi Pemerintah Inggris. Karena itulah Pemerintah Inggris terus melakukan pembicaraan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Kerjasama ini semata-mata untuk mendukung tercapainya stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik.

  Kemhan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.