Jumat, 28 April 2017

Atraksi Sukhoi di HUT Sulawesi Tenggara Diganggu Drone

Ilustrasi atraksi Sukhoi [def.pk]

Perayaan Hari Ulang Tahun Sulawesi Teranggara ke-53 dimeriahkan dengan atraksi tiga pesawat tempur sukhoi 30 MK2 di di tugu persatuan MTQ Kota Kendari, Kamis 27 April 2017. Aksi pesawat sukhoi tersebut sempat diganggu oleh drone yang berada di sekitar lokasi atraksi. Atraksi pun sempat ditunda selama 20 menit.

Sebuah drone warna hitam mengudara di sekitar menara tugu MTQ menjelang atraksi. Protokoler TNI Angkatan Udara meminta pemilik drone untuk menurunkannya. “Jika drone tersebut masih berkeliaran di udara lokasi pesawat melintas, maka akan merusak sistem informasi pesawat yang dapat berakibat fatal bahkan mengakibatkan kecelakaan,” kata seorang petugas protokoler TNI AU, Kamis 27 April 2017.

Alih-alih di turunkan, kamera drone tersebut malah mengudara makin tinggi dan enggan menuruti perintah protokoler. Alhasil pihak keamanan pun di buat naik pitam, atas ulah si pemilik drone yang tidak diketahui identitasnya tersebut. “Anggota semua cepat berpencar, cari pemiliki drone itu. Kalau dapat bawa ke sini ke atas podium, cepat anggota cari orang itu,” kesal Kepala Satuan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sultra, Bustam.

Tidak hanya Satpol PP yang di buat kesal dengan aksi jahil tersebut, sejumlah masyarakat yang berada di lokasi juga di buat marah dengan kejadian tersebut. Bahkan salah satu warga, Aidil berteriak meminta TNI untuk menembak drone tersebut. “Tembak saja itu drone pak, tembak saja di suruh turun tapi tidak mau. Tembak saja itu pak, tembak,” serunya.

Setelah 20 menit berlalu, akhirnya drone tersebut perlahan-lahan meninggalkan lokasi yang akan di lintasi oleh pesawat sukhoi yang akan melakukan atraksi udara. Atraksi udara peringatan HUT Sultra menampilkan tiga pesawat tempur yang berhome base di Skadron Udara XI Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin.

Tiga pesawat menampilkan Thunder Flight yang merupakan aktraksi individual pass, manuver tersebut merupakan wujud profesionalisme dan kepiawaian para penerbang Skadron Udara XI dalam menggunakan pesawat Sukhoi sebagai alat utama sistem senjata terbaru yang di miliki oleh TNI AU.

Perayaan HUT Sultra dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Jenderal Mulyono juga menjadi inspektur upacara pada HUT Sultra serta dihadiri gubenrur dan wakil gubenrur Sultra Nur Alam dan Saleh Lasata serta seluruh Muspida bumi Anoa. Perayaan HUT Sultra ke -53 menjadi perayaan terakhir kepemimpinan Nur Alam dan Saleh Lasata setelah memimpin Sultra selama dua periode. Masa Jabatan keduanya berkahir pada Maret 2018 mendatang.

  Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.