Kamis, 25 Mei 2017

[Teror] Bom Panci Kampung Melayu

Intelijen Sudah Tahu Ada Kemungkinan SeranganSuasana keramaian paska ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta (Twitter/@TMCPoldaMetro) ★

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihak intelijen sudah mengetahui akan adanya serangan. Namun pihak intelijen tak bisa memastikan dimana serangan akan terjadi.

"Beberapa hari sebelum kejadian, pihak intelijen sudah mengidentifikasi kemungkinan akan adanya serangan, namun tidak dapat dipastikan tempatnya," ujarnya.

Setyo melanjutkan, akhir-akhir ini beberapa negara tengah dilanda serangan seperti di Inggris dan di Filipina. Namun Setyo belum dapat memastikan apakah serangan di Jakarta ini juga menjadi bagian dari serangan di negara lain. Dia hanya mengatakan, ini serangan global.

Ledakan bom terjadi di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut saksi mata, yang dibenarkan oleh polisi, terdengar dua kali ledakan keras.

Polisi belum bisa memastikan titik ledakan. Namun, menurut polisi, ledakan ini adalah bom bunuh diri. Akibat ledakan ini, 11 orang menjadi korban. Dua diantaranya tewas.

 Ada Dua Ledakan yang Terjadi di Kampung Melayu berselang lima menit 
Ada Dua Ledakan yang Terjadi di Kampung MelayuHalte yang rusak akibat ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)

Jakarta kembali diguncang ledakan. Malam ini, ledakan terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, tepatnya di halte TransJakarta.

Menurut Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia, Komjen Pol Syafruddin, besar dugaan ledakan berasal dari bom bunuh diri. Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara, untuk mencari penyebab pastinya.

Sementara itu, akibat dari ledakan tersebut, enam orang disebutkan menjadi korban. Satu merupakan warga sipil dan diduga sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara lima lainnya adalah anggota polisi Polda Metro Jaya.

Lima anggota polisi itu kebetulan sedang melakukan pengamanan kegiatan warga di sekitar lokasi tersebut. Satu anggota atas nama Topan Al Agung meninggal dunia, sementara empat lainnya menderita luka-luka.

Saat ini, kelima korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Premier Jatinegara. Sedangkan satu jasad lagi, yang hancur berantakan dan diduga milik pelaku, masih berada di TKP.

Menurut laporan reporter tvOne di acara Breaking News, ledakan terjadi sebanyak dua kali. Masing-masing ledakan berselang lima menit. Ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00, sedangkan yang kedua pukul 21.05. (mus)

 Korban Tewas Jadi Lima Orang 
Korban Tewas Bom Kampung Melayu Jadi Lima OrangAnggota polisi yang menjadi korban ledakan bom dirawat di UGD RS Hermina, Jakarta (VIVA.co.id/Feri Damayanti)

Korban meninggal dalam ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, bertambah menjadi lima orang. Tiga korban adalah anggota Polri dari Polda Metro Jaya dan dua korban adalah terduga pelaku.

Menurut penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, dua korban lagi adalah anggota dari Polda Metro Jaya. Korban gugur setelah menjalani perawatan. Dua korban tewas lain adalah terduga pelaku yang salah satu jasadnya berada di lokasi kejadian.

"Total yang menjadi korban 15 orang, tiga anggota Polri gugur, dua terduga tewas. Lima luka adalah anggota Polri dan lima luka lain adalah warga sipil," kata Wasisto Kamis dini hari, 25 Mei 2017.

Mengenai identitas korban, Wasisto tidak bersedia menjelaskan. Juga tempat korban sebelumnya menjalani perawatan.

"Nama dan dirawat di rumah sakit mana belum bisa kami sampaikan. Ini demi keamanan," katanya.

 Data korban

1. Bripda Topan Al Agung anggota unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya (meninggal dunia).
2. Bripda Feri unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya. (luka pada muka badan dan paha).
3. Bripda Yogi unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya (luka di sekujur tubuh).
4. Agung (17), sopir (luka pada kaki, tangan dan badan).
5. Jihan (19), mahasiswi (luka pada tangan kiri melepuh).

Sementara enam korban lain dibawa ke Rumah Sakit Budhi Asih dan Rumah Hermina, Kampung Melayu.

 Bom Panci Dimasukkan ke Dalam Ransel 
Ini Isi Bom Panci yang Meledak di Kampung MelayuPolisi berjaga di lokasi kejadian ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)

Berdasarkan hasil olah TKP Bom Terminal Kampung Melayu, polisi memastikan bom yang meledak merupakan bom panci. Hal tersebut dipastikan berdasarkan material yang ditemukan di lokasi.

Selain itu, bukti yang memperkuat dugaan bom tersebut merupakan bom panci adalah ditemukannya struk pembelian panci di dalam saku terduga pelaku.

"Ditemukan struk bukti pembelian panci di salah satu didiga pelaku, itu tanggal 22 mei (struk itu). Seperti pembelian panci, itu di beli salah satu di mini market di padalarang," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto Kamis dini hari.

Setyo mengatakan beberapa material yang terdapat di dalam bom panci tersebut berupa paku. Ada juga berupa butiran besi.

"Di bom panci ditemukan paku dan gotri, Jadi panci di dalamnya ada paku dan gotri kemudian di taruh di dalam ransel," ujarnya.

 Tinggalkan Struk Pembelian Panci 
Pelaku Bom Kampung Melayu Tinggalkan Struk Pembelian PanciPolisi Evakuasi Jenazah Korban Bom Kampung Melayu (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)

Kepolisian yakin bahwa bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin malam menggunakan peledak berbahan panci. Ini diketahui setelah tim identifikasi Polri menemukan sebuah struk pembelian panci.

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, dari saku celana salah satu pelaku ditemukan struk pembelian panci dari sebuah minimarket di Padalarang, Jawa Barat. Transaksi terjadi pada 22 Mei 2017.

"Kita temukan ada struk atau bukti pembelian, tanggal 22 Mei pukul 9. Ini struk pembelian panci dari salah satu minimarket. Ini ditemukan dari salah satu pelaku, ada di saku," kata Setyo di lokasi kejadian, Kamis dini hari, 25 Mei 2017.

Dengan struk pembelian panci yang digunakan untuk bom bunuh diri, polisi akan mengungkap identitas pelaku dan jaringannya. Menurut penyelidikan awal, kasus di Kampung Melayu ini hampir sama modusnya dengan insiden bom panci di Bandung beberapa waktu lalu.

Bom bunuh diri itu menewaskan tiga personel Polri. Dua orang lagi yang tewas diduga adalah pengebom. Insiden itu juga melukai sepuluh orang.

Lima korban luka adalah polisi dari unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya. Lima korban lain adalah warga sipil yang berada di lokasi saat ledakan terjadi.

Selain terhadap material bom yang meledak, polisi juga mengidentifikasi potongan tubuh yang diduga adalah pelaku bom bunuh diri yang masih berada di lokasi ledakan.

Dipastikan, bagian kepala terduga pelaku masih utuh dan dapat dikenali dengan baik.

"Potongan bagian kepala masih utuh, secara visual terlihat jelas wajah dan tangan masih bisa diambil sidik jarinya," kata Setyo.

Dari identifikasi awal, titik ledakan dipastikan berada di posisi yang berdekatan – yaitu antara parkir motor, toilet, dan dekat halte bus TransJakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur. (ren)

  VIVA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.