Rabu, 28 Juni 2017

[Dunia] Tinggalkan Iran, Tutup Pangkalan Turki!

Tuntutan Saudi Cs ke Qatar https://www.albawaba.com/sites/default/files/im/Qatar_2016/Qatar-us-al-udeid-base-wikipedia.jpgPangkalan militer Turki di Qatar [Albawaba]

Arab Saudi dan negara-negara Arab lain yang mengisolasi Qatar atas tuduhan mendukung terorisme telah mengeluarkan daftar tuntutan yang berat. Di antaranya, Qatar harus memutuskan hubungan dengan Iran, menutup pangkalan militer Turki, membayar denda, hingga membubarkan media Al Jazeera.

Utusan Kuwait yang bertugas sebagai mediator dalam kebuntuan diplomatik melaporkan, ada 13 tuntutan dari negara-negara Arab kepada Qatar. Saudi cs memberi waktu 10 hari kepada Qatar untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Beberapa tuntutan lain yang daftarnya dilihat kantor berita AP, Jumat (23/6/2017), adalah Doha harus memutuskan semua hubungan dengan organisasi teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin, Islamic State (ISIS) dan Al-Qaeda. Negara monarki kecil di Arab itu juga dituntut berhenti mendanai semua kelompok ekstremis yang dinyatakan sebagai "teroris" oleh Amerika Serikat (AS).

Tuntutan itu dibuat Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir. Tak hanya organisasi, negara-negara Arab itu bahkan minta Qatar menyerahkan semua warga negara yang diburu empat negara itu atas tuduhan terorisme.

Empat negara tersebut telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada awal Juni setelah menuduh Doha mensponsori terorisme. Beberapa negara lain di luar kawasan Teluk juga memutuskan hubungan diplomatik dan sebagian bergabung dalam penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Qatar.

Sebelum utusan Kuwait menyampaikan ultimatum tersebut, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson memperingatkan bahwa tuntutan terhadap Qatar harus masuk akal dan dapat ditindaklanjuti.

Kami mendukung upaya mediasi Kuwait dan berharap untuk hal ini bergerak menuju sebuah resolusi,” kata Tillerson.

Qatar hingga kini belum merespons sederet tuntutan negara-negara Arab tersebut. Iran dan Turki yang secara tidak langsung disinggung dalam tuntutan itu juga belum berkomentar. (mas)

 Turki Tegaskan Tidak Akan Tarik Mundur Pasukan 

Presiden Turki Tayyip Erdogan menegaskan, pihaknya tidak akan menarik pasukan dari Qatar. Penarikan pasukan dari Qatar adalah salah satu tuntutan yang disampaikan Arab Saudi cs sebagai syarat perbaikan hubungan dengan Qatar.

Erdogan menuturkan, untuk meminta Turki menarik pasukannya dari Qatar adalah perilaku yang sangat tidak sopan. Dia lalu menegaskan, Turki adalah berdaulat, yang berhak untuk menentukan sendiri kebijakan mereka.

"Kami tidak memerlukan izin dari siapa pun untuk mendirikan pangkalan militer di tempat mitra, Kami mendukung dan menghargai sikap Qatar terhadap 13 tuntutan. Ini adalah pendekatan yang sangat buruk untuk mencoba mengganggu kesepakatan kami," kata Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (27/6).

Turki yang membela Qatar telah mengirim 100 pesawat kargo lengkap dengan pasokan logistik sejak tetangganya itu diblokade baik di jalur udara maupun laut oleh empat negara Arab.

Saudi dan negara-negara koalisi Arab-nya seperti diketahui telah mengajukan 13 tuntutan sebagai syarat pencabutan blokade terhadap Qatar. Negara kecil tapi kaya raya ini diblokade Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir setelah pemutusan hubungan diplomatik.

Dari 13 tuntutan, penutupan pangkalan militer Turki di Qatar menjadi salah satunya. Selain itu, Qatar dituntut memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menutup media Al Jazeera, membayar denda, menghentikan pendanaan terhadap tokoh dan kelompok yang dikategorikan terlibat terorisme dan sejumlah tuntutan lain. (esn)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.