Kamis, 20 Juli 2017

[Dunia] Media Turki Beberkan Posisi Militer AS di Suriah

Pentagon MarahIlustrasi

Amerika Serikat (AS) marah setelah kantor berita Turki, Anadolu Agency, mengungkapkan lokasi pos militer AS di Suriah. AS menyebut langkah itu bisa membahayakan nyawa personel militernya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (20/7/2017), Anadolu Agency (AA) merilis artikel, pada Senin (17/7) waktu setempat, yang membeberkan lokasi 10 fasilitas militer AS di Suriah. Bahkan Anadolu Agency (AA) merinci jumlah pasukan operasi khusus AS di lokasi-lokasi itu.

Juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Mayor Adrian Rankine-Galloway, menyebut pembeberan informasi militer sensitif seperti ini akan membuat pasukan koalisi internasional pimpinan AS di Suriah menghadapi 'risiko yang tidak perlu'.

"Sementara kami tidak bisa memverifikasi secara independen sumber-sumber yang berkontribusi untuk artikel ini, kami tentu sangat khawatir jika pejabat dari sekutu NATO dengan sengaja membahayakan pasukan kami dengan merilis informasi sensitif," tegas Rankine-Galloway.

"Kami telah menyampaikan kekhawatiran ini kepada pemerintah Turki," imbuhnya. Lebih lanjut, Rankine-Galloway menekankan bahwa Pentagon tidak akan mengomentari apakah lokasi-lokasi yang disebut Anadolu Agency dalam artikelnya itu akurat.

Dalam artikelnya, Anadolu Agency menyebut pangkalan-pangkalan militer AS, yakni dua pangkalan udara dan delapan pos militer, digunakan untuk mendukung kelompok Partai Demokratik Kurdi (PYD) dan sayap militernya, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Kedua kelompok itu dipandang sebagai afiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh otoritas Turki. Otoritas Turki menyebut PKK telah melakukan pemberontakan sejak tahun 1984 yang menewaskan lebih dari 40 ribu orang di negara itu.

Meskipun menjadi sekutu di NATO, AS dan Turki memiliki hubungan yang tidak terlalu akur dalam operasi memerangi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. AS sangat bergantung pada YPG dan elemen Kurdi lainnya di Suriah untuk melawan ISIS di lapangan. Langkah AS mengirimkan persenjataan ke kelompok Kurdi Suriah memicu kemarahan Turki, yang khawatir senjata itu akan berakhir di tangan PKK.

Anadolu Agency dalam artikelnya juga menyebut salah satu pos militer AS di kota Ayn Issah, Raqqa bagian utara, dihuni oleh 200 tentara AS dan 75 personel pasukan khusus Prancis. (nvc/imk)
 

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.