Selasa, 18 Juli 2017

Indonesia Akan Tambah Pasukan Penjaga Perdamaian Jadi 4.000 Personel

Pada 2019 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPmfRluH-qXZXOj4PylvbjzRDoT_iLOtFnl0TL_6wHlgYXY676qWCVoP9crtj8V6G-wlP9H_Ys5CrJ599TPvi80K1sP9eUHkw8OQLwHRE97IZgEmfgaOTl77EFuH9VTR_4sT__3oIel5w/s640/Pasukan+Garuda+Pamerkan+Anoa+dan+G2+di+Lebanon.jpgKontingen Garuda ☆

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berencana akan mengirimkan tambahan personel pasukan penjaga perdamaian dari TNI ke sejumlah negara.

Alasannya Indonesia saat ini menjadi kontributor terbesar dalam misi menjaga perdamaian.

Sejauh ini, kata dia, sudah dikirim 2.179 personel untuk menjaga perdamaian dunia.

Pada 2019 Indonesia berencana mengirimkan 4.000 personel.

"4.000 personel pada 2019. Ini sudah menjadi komitmen Indonesia untuk menambah pasukan perdamaian," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/7/2017)

Dalam waktu dekat, jelas Retno, akan ada penambahan pasukan sebanyak satu batalyon dari TNI atau 800 personel.

Kemudian 140 anggota kepolisian serta 100 orang petugas administrasi (EPO) yang akan diberangkatkan untuk menjadi penjaga perdamaian.

Untuk pasukan dari TNI, kata Retno sudah tidak lagi menjadi masalah, tetapi untuk pasukan perdamaian dari unsur kepolisian, sedikit mengalami kendala pendanaan.

"Sebenarnya, tidak begitu masalah juga karena akan diganti UN setiap tiga bulan. Tapi bagaimanapun, kita juga harus menyiapkan seluruhnya baik pelatihan, pendanaan dan kesiapan lain," katanya.

  Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.