Selasa, 18 Juli 2017

Pusat Data Canggih TNI AL Raih Penghargaan Internasional

http://photo.jpgm.co.id/arsip/watermark/2017/07/17/laksamana-pertama-tni-trismadi-wakapushidrosal-bersama-tim-pushidrosal-menerima-penghargaan-bergengsi-special-achievement-in-gis-dari-presiden-dan-founder-esri-jack-dangermond-serta-ceo-esri-indonesia-a-istamar-foto-esri.jpgPusat Informasi Data Hidrografi (HDC) modern milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menerima penghargaan khusus GIS.

HDC itu menyediakan akses data hidrografi dan oseanografi kepada masyarakat dan perusahaan-perusahaan perkapalan.

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menyisihkan lebih dari 300 ribu organisasi di seluruh dunia.

Penghargaan diberikan langsung oleh Jack Dangermond selaku pendiri sekaligus CEO Esri yang merupakan perusahaan pemetaan terkemuka di dunia.

Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas inovasi Pushidrosal dalam menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS) dalam mendukung kinerja TNI AL dan industri kelautan serta perkapalan.

HDC milik TNI AL ini didukung oleh platform analisis berbasis lokasi terkemuka yang dinamakan ArcGIS.

Teknologi ini sendiri berdiri di atas sistem pemrosesan yang digunakan Pushidrosal.

ArcGIS memfasilitasi proses integrasi data secara lancar. Data ini datang dari beragam departemen dan institusi yang berafiliasi dengan TNI AL.

ArcGIS kemudian menganalisis dan memvisualisasikan data yang telah diproses dalam bentuk dashboard pemetaan dinamis.

Presentasi pemetaan yang dinamis ini memberi visualiasi yang jelas kepada para pembuat keputusan tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas atau operasi di laut.

Teknologi itu juga membantu Pushidrosal secara lebih efisien berbagi data dengan departemen-departemen lain di seluruh organisasi.

Dengan demikian, tidak perlu menggunakan USB flash driveuntuk mentransfer informasi dalam jumlah besar.

Pushidrosal memang pantas mendapat pengakuan global,” ujar CEO Esri Indonesia A. Istamar.

Sebelum menggunakan HDC, para pembuat keputusan di bidang kemaritiman menilai risiko yang dihadapi dengan cara mempelajari banyak sumber digital dan nondigital.

Misalnya, bagan bahari, laporan kondisi atmosfer dan kondisi laut, dan beragam laporan operasional. Fitur-fitur yang dimiliki HDC membuat proses ini menjadi sangat efisien,” imbuhnya.

Selain itu, dengan mengekspor semua data ke platform yang aman dan terukur, para kapten kapal dapat dengan segera mendapat gambaran mengenai situasi yang dihadapi.

Dengan begitu, mereka dapat merespons kondisi dan situasi di laut dengan cara yang seefisien mungkin.

Cara ini membantu perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor bahari, perikanan, dan perkapalan dapat dengan mudah memprediksi dampak dari kondisi iklim terhadap pergerakan kapal mereka,” jelas Istamar.

Dengan cara yang sama, sambung Istamar, para komandan TNI AL dapat menggunakan data dari HDC untuk menentukan dampak dari kondisi iklim, hidrologi, dan oseanografi terhadap misi yang sedang mereka jalani.

Selain mendukung operasi di lautan, sektor bahari, dan perusahaan perikanan serta perkapalan dapat memanfaatkan plaform ini untuk membeli peta navigasi dari TNI AL.

Dengan begitu, mereka tak perlu lagi datang langsungke kantor Pushidrosal untuk urusan pembelian.

Mereka dapat mengakses peta yang dapat membantu menghindari tabrakan dengan terumbu karang atau tembok laut, atau mencegah kecelakaan bahari lainnya.

Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan, pihaknya merasa sangat tersanjung dengan penghargaan itu dan mengetahui bahwa pemanfaatan teknologi GIS yang mengubah cara TNI AL beroperasi mendapatkan pengakuan global.

HDC memainkan peran vital dalam membantu Pushidrosal melaksanakan mandatnya, yaitu mendukung TNI AL dalam menjaga lautan kita dan memberikan dukungan strategis kepada industri bahari dan perkapalan,” ujarnya.

Pushidrosal berkomitmen untuk memastikan HDC dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingannya. Kami juga bekerja sama dengan Esri Indonesia untuk membekali staf kami dengan keahlian yang dibutuhkan untuk semakin memaksimalkan kemampuan platform ArcGIS,” tegas Harjo. (jos/jpnn)

  JPNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.