Selasa, 25 Juli 2017

Vietnam Sebut Indonesia Tembak 4 Nelayannya

Di Laut China Selatan ilustrasi kapal nelayan Vietnam (AFP)

O
toritas Vietnam mengklaim bahwa Angkatan Laut Indonesia telah menembak nelayan-nelayan Vietnam di atas sebuah kapal nelayan di perairan Laut China Selatan. Menurut otoritas Vietnam, empat nelayannya terluka dalam insiden penembakan tersebut.

Lewat situsnya, komisi pencarian dan penyelamatan provinsi Binh Dinh, Vietnam menyatakan bahwa kapal nelayan tersebut berada sekitar 132 mil laut tenggara Pulau Con Dao, Vietnam ketika para nelayan tersebut ditembak pada Sabtu (22/7) malam waktu setempat.

Menurut otoritas Vietnam seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (24/7/2017), empat nelayan Vietnam terluka akibat tembakan tersebut. Dua orang di antaranya mengalami luka-luka serius. Mereka telah dibawa ke Pulau Con Dao untuk menjalani perawatan.

Berdasarkan koordinat yang diberikan otoritas Vietnam, penembakan itu terjadi di dekat area yang oleh Indonesia kini disebut sebagai Laut Natuna Utara.

Sengketa atas hak-hak penangkapan ikan dan pengeboran minyak telah memicu ketegangan di perairan Laut China Selatan. Pemerintah China mengklaim nyaris seluruh perairan tersebut. Namun Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim atas perairan tersebut.

Meskipun Indonesia tidak termasuk pihak yang bersengketa, namun baru-baru ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman mengumumkan secara resmi nama baru perairan di utara Kepulauan Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, yang diberi nama Laut Natuna Utara.

Deputi I Kementerian Koordinator Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno, mengatakan, pemerintah memilih nama Laut Natuna Utara berdasarkan penamaan yang telah lebih dulu digunakan industri migas untuk perairan tersebut.

"Selama ini sudah ada sejumlah kegiatan migas dengan menggunakan nama Natuna Utara dan Natuna Selatan. Supaya ada satu kejelasan dan kesamaan dengan landas kontinen, tim nasional sepakat menamakan kolom air itu sebagai Laut Natuna Utara," jelas Arif belum lama ini.

Pemerintah Indonesia, kata Arif, yakin penamaan itu tidak akan menyulut sengketa baru terkait Laut Cihna Selatan. Ia mengatakan pemerintah pun tidak berkewajiban meminta pertimbangan maupun mempublikasikan penamaan itu kepada negara-negara tetangga. (ita/ita)

 TNI AL Bantah Tembak 4 Nelayan Vietnam 

Otoritas Vietnam mengklaim TNI AL menembak empat nelayan di perairan Laut China Selatan. Kabar tersebut dibantah oleh TNI AL.

"Hari Minggu, 23 Juli 2017, pukul 19.45 WIB, KRI WIR mendapatkan kontak KIA (kapal ikan asing) di Pos 4 nm (nautical mile) masuk ZEEI. Tiba-tiba 2 KIA melaksanakan penggelapan, tapi siluet terlihat dan haluannya mengarah ke haluan KRI pada jarak 30 meter sehingga diberikan 1 butir tembakan peringatan ke udara menggunakan SS-1," ujar Kadispenal Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta dalam keterangannya, Senin (24/7/2017).

"Selanjutnya KIA Vietnam mengubah haluan dan KRI WIR melaksanakan pengusiran KIA untuk meninggalkan wilayah ZEEI," sambungnya.

Vietnam mengklaim empat orang terluka akibat tembakan tersebut. Peristiwa terjadi di Laut Natuna Utara. TNI AL mengatakan hanya melakukan tembakan peringatan ke udara.

"Dengan demikian, tidak benar pernyataan Vietnam tersebut. TNI AL selalu melakukan tindakan sesuai ketentuan dan terukur," kata Gig.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa terjadi pada hari Sabtu (22/7) waktu setempat. Vietnam menyatakan nelayan tersebut berada sekitar 132 mil laut tenggara Pulau Con Dao. Otoritas Vietnam mengklaim nelayan yang tertembak dibawa ke Pulau Con Dao untuk menjalani perawatan. (dkp/rvk)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.