Proses evakuasi ratusan warga di Papua ☆
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar dan Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit nyaris tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB saat ikut mengevakuasi ratusan warga di Banti, Kimbeli dan area longsoran, Distrik Tembagapura, Jumat kemarin.
"Saat kegiatan evakuasi warga oleh tim gabungan TNI dan Polri, anggota kita masih diserang dengan tembakan oleh KKB dari jarak jauh dan ketinggian. Bahkan Bapak Kapolda dan Bapak Pangdam diberitakan hampir terkena," kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Sabtu.
Aidi mengakui upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi di tiga tempat itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan, meski dari jarak yang cukup jauh.
"Itulah risiko yang diambil aparat TNI dan Polri untuk menyelamatkan masyarakat demi kepentingan kemanusiaan. Terkadang keselamatan dirinya sendiri diabaikan demi untuk menyelamatkan masyarakat," kata Aidi.
Aidi mengisahkan detil proses pembebasan 344 warga itu. Dia menyebutkan, pasukan TNI sudah bergerak ke lokasi sasaran sejak lima hari sebelumnya. Mereka terdiri dari Kopassus 13 personel, 20 personel dari Batalyon 751/Rider, dengan tugas khusus merebut Kampung Kimbeli dari KKB.
Selain itu, Peleton Intai Tempur Kostrad bersama Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi dengan personel masing-masing 10 orang. Tugasnya adalah merebut Kampung Banti.
"Mereka bergerak dengan sangat senyap, sangat rahasia pada malam hari. Lalu pada siang hari mereka mengendap, membeku. Sambil mempelajari situasi secara perlahan sekali mereka sampai di titik sasaran. Bahkan dilaporkan satu hari sebelum jam yang disepakati untuk menyerbu, pasukan kita sudah berada di lokasi masing-masing dan selama satu hari itu mereka tidak makan," jelas Aidi.
Rencana menyerbu KKB yang berada di Banti dan Kimbeli pada Kamis (16/11) urung dilakukan mengingat saat itu kelompok separatis sudah membaur dengan masyarakat.
"Saat itu anggota sudah meminta izin kepada Pangdam untuk segera mengatasi KKB karena jarak mereka hanya sekitar 30-50 meter dan ada anggota KKB yang menenteng senjata api," kata Aidi.
Namun Pangdam Cenderawasih memberikan petunjuk bahwa jika KKB masih membaur dengan masyarakat sipil maka tidak boleh diapa-apakan karena operasi penumpasan KKB Tembagapura itu lebih mengutamakan keselamatan warga sipil.
Lalu, Jumat pagi kemarin, sejumlah pentolan KKB yang baru bangun bergerak ke pos-pos di wilayah ketinggian yang sudah mereka dirikan. Di pos-pos itu sejumlah bendera kelompok separatis Papua merdeka berkibar di sana.
Saat itulah, pasukan TNI serentak menyerbu Kampung Kimbeli dan Banti. Kelompok separatis bersenjata itu kocar-kacir menyelamatkan diri ke dalam hutan dan ke area ketinggian sambil menyerang aparat dengan tembakan bertubi-tubi.
Saat penyerbuan itu dilakukan, jarak pandang di lokasi itu hanya sekitar tiga hingga lima meter karena masih berkabut tebal.
Setelah KKB lari kocar-kacir meninggalkan kedua kampung itu, aparat gabungan TNI dan Polri lain bergegas menuju dua kampung itu untuk membebaskan ratusan warga yang disandera.
Kolonel Aidi mengatakan saat proses evakuasi warga masih berlangsung, kontak tembak antara aparat TNI-Brimob dengan KKB masih terus berlangsung dalam kurun waktu kurang dari dua jam.
"Kami belum bisa memastikan apakah dari pihak mereka ada korban atau tidak," kata Aidi.
Berikut Video dari Youtube :
Pengukuhan KRI GNR – 332 Akan Digelar Bulan Desember KRI 332 & 331 ☆
Pahlawan asal Bali I Gusti Ngurah Rai kembali diabadikan menjadi nama salah satu kapal perang Republik Indonesia, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332 (GNR-332), yang langsung memperkuat poros maritim Indonesia di Pulau Dewata dan sekitarnya.
“Pengukuhan KRI GNR-332 rencananya digelar pada 30 Desember 2017, dengan terlebih dahulu diupacarai pemlaspasan secara adat Bali dan diharapkan dihadiri langsung oleh Gubernur Bali,” kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Letkol Laut (P) Gusti Bagus Tapayasa di Denpasar, Kamis (16/11).
Saat beraudiensi dengan Gubernur Bali, ia mengemukakan kecanggihan yang dimiliki KRI tersebut, diantaranya memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter dan berbobot 3.216 ton, dengan kecepatan maksimal mencapai 28 knot serta mampu menampung lebih dari 100 orang kru.
Tak hanya itu, KRI GNR-332 juga mampu melakukan perang di empat matra sekaligus, yakni perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara pesawat tempur dan perang elektronika.
Selain itu, kapal ini juga mampu membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan apresiasi karena penggunaan nama Ngurah Rai tersebut merupakan penghargaan kepada pahlawan asal Bali.
Dalam makna yang lebih luas, Pastika mengharapkan para prajurit dan juga Danlanal yang seorang putra Bali agar meneladani semangat para pahlawan seperti I Gusti Ngurah Rai agar bisa meningkatkan daya saing pada kesatuannya masing-masing.
Dengan demikian, bisa berguna bagi nusa dan bangsa maupun mengabdikan dirinya bagi daerah kelahiran. “Seperti apa yang sudah dilakukan para pahlawan kita, para generasi muda yang saat ini bergelut di dunia TNI harus bisa maju, harus hebat secara kualitas, harus berani tampil, harus seimbang kemampuan dan ketrampilannya,” ujarnya.
Pastika menambahkan, kalau ingin maju harus mengubah pola pikir yang misalnya tidak berani tampil, sekarang harus berani tampil. Karena jika ingin dilihat harus berani tampil, jika ingin didengar harus berani ngomong.
Dia juga menceritakan pengalamannya semasih aktif di kepolisian, yang diharapkan bisa menjadi cerminan dalam melaksanakan tugas bagi para prajurit aktif. Pada kesempatan itu, Gubernur Pastika hadir dengan didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali I Gede Putu Jaya Suartama.
Pengujian radar pasif TNI AU [TNI AU] ☆
Litbang Kemenhan melaksanakan uji dinamis radar pasif tahun 2017 yang dilaksanakan di gedung balai Prajurit Cendrawasih Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Jum’at (17/11).
DR.Joko Suryana dari LAPI ITB memaparkan tentang penelitian dan Pengembangan Radar Pasif : Demo Dinamis yang mengatakan bahwa radar pasif adalah memampuan mendeteksi dan mengidentifikasi objek di sekitar lingkungan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
“Radar pasif tidak memancarkan gelombang elektromagnetik untuk melakukan fungsinya. Akan tetapi memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang ada disekitar atau yang dipancarkan oleh objek itu sendiri,“ Jelas DR. Joko Suryana.
Dijelaskan pula fungsi-fungsi yang ada di radar pasif antara lain adalah PCL (Pasive Coherent Location) yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek dengan memanfaatkan pantulan gelombang elektromagnetik yang ada di lingkungan sekitar. Selanjutnya adalah PET (Passive Emmiter Tracking) yang fungsinya untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh objek itu sendiri. Sedangkan IFF/ADS-B berfungsi mendeteksi dan mengidentifikasi objek di udara dengan memanfaatkan transmisi/pertukaran informasi IFF/ADS-B.
“Komponen utama radar pasif terdiri dari antenna system, Mast and Traier, Digital Signal Processing (DSP), dan Display. Keuntungan radar pasif adalah tidak perlu memancarkan sinyal sendiri (silent) untuk mendeteksi target. Selain itu, biaya lebih murah karena tidak memerlukan transmitter,” kata DR. Anne Kusmayati selaku Kabalitbang Kemenhan.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Kepala Dinas Operasi Letkol Lek Imam Bintoro mewakili Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Tyas Nur Adi, Ir. Budi Harja Raden (Ses balitbang) dan Bpk. Abdullah Sami (Kapuslibang Alpalhan). Acara tersebut diikuti pula para instruktur dan siswa yang sedang melaksanakan pendidikan di Lanud Sulaiman dengan kejuruan teknik radar.
Penembakan rudal C-705 dari kapal cepat rudal kelas terkecil milik TNI AL (KCR-40) KRI Kujang 642 berhasil mengenai sasaran dengan sukses [TNI AL] ●
TNI Angkatan Laut berhasil melaksanakan uji coba penembakan senjata-senjata strategis yaitu penembakan Rudal C-705 dan Torpedo SUT di Perairan Laut Bali, Jumat, (17/11/2017)
Penembakan Rudal C-705 berhasil diluncurkan dari KRI Kujang-642 Satuan Kapal Cepat Koarmabar (Satkat Koarmabar) dengan berhasil mengenai tepat pada sasaran Ex KRI Karimata-960. Dilanjutkan dengan penembakan Torpedo SUT dari Kapal Selam KRI Nanggala-402 dari Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmatim, dimana tembakan kedua tersebut berhasil menenggelamkan sasaran. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Uji Coba Penembakan Rudal C-705 oleh KRI Kujang-642 dan KRI Clurit-641 serta Penembakan Torpedo SUT Kepala Perang oleh KRI Nanggala-402 di Laut Bali.
Ketiga KRI tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Uji Coba Penembakan Rudal C-705 dan Torpedo SUT dimana sebagai Dansatgas Penembakan adalah Kolonel Laut (P) I G.P. Alit Jaya, S.H., M. Si. yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmabar.
Kegiatan uji coba tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S. E., M. A. P., dengan didampingi oleh Asops Kasal, Aslog Kasal, Pangarmabar, Pangarmatim serta Pangkolinlamil diatas geladak KRI Teluk Bintuni-520.
Selanjutnya Kasal Laksmana Ade Supandi, S. E., M. A. P., menyampaikan rasa bangga kepada seluruh prajurit yang tergabung dal Satgas atas keberhasilannya dalam melaksanakan Ujicoba tersebut. "Selamat atas keberhasilan penembakan Rudal C705 dan Torpedo SUT, agar tampilan dan kemampuan yang ditunjukkan hari ini menjadi momentum untuk peningkatan performa kemampuan tempur prajurit TNI Angkatan Laut. Selamat untuk seluruh Prajurit yang tergabung dalam Satgas" ujar Kasal dalam pengarahannya selesai keberhasilan Satgas melaksanakan uji coba tersebut.
Selain dalam rangka menguji kehandalan dan daya hancur kedua senjata tersebut juga menguji kemampuan integrasi peralatan sensor dan sistem kendali senjata yang baru CMS MSI-90U MK Kongsberg. selain itu, tujuan dari uji coba ini adalah terpeliharanya kemampuan tempur prajurit TNI AL serta meningkatkan profesionalisme prajurit KRI dalam melaksanakan tugas sebagai pengawak alutsista TNI Angkatan Laut.
Sebelum penembakan, Satgas telah melaksanakan persiapan secara matang dari mulai persiapan teknis peralatan serta persiapan kemampuan prajurit dengan melaksanakan latihan-latihan taktis berupa Prosedur penembakan Rudal dan Torpedo, prosedur pengoperasian Fire Control sistem yang terdapat di KRI Nanggala-402, KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 serta melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) dalam rangka memantapkan rencana taktis yang telah disusun pada saat tahap persiapan.
Rudal C-705 serta Torpedo SUT merupakan senjata strategis yang saat ini dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, dimana Rudal C-705 memiliki kemampuan menghancurkan sasaran kapal permukaan dan sasaran di daratan. Sementara Torpedo SUT punya kemampuan untuk menghancurkan sasaran kapal permukaan maupun sasaran Kapal Selam.
Hadir dalam ujicoba penembakan tersebut, para Pejabat TNI Angkatan Laut diantaranya Kadislaikmatal, Kadisadal, Kadissenlekal, Irops Itjenal, Danguspurlatim serta Danpuspenerbal.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) akan membangun pangkalan di wilayah Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.
Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Rengkung di Ransiki Manokwari Selatan, Selasa, mengatakan, sejak sah terbentuk menjadi daerah otonomi baru, pembangunan perangkat daerah dan vertikal gencar dilakukan di Manokwari Selatan.
Menurutnya, kahadiran TNI, Polri dan perangkat dari berbagai instansi pemerintahan yang lain diharapkan untuk mendukung keamanan dan upaya percepatan pembangunan daerah.
Terkait pembangunan pangkalan TNI-AL, lanjut Wempi, bulan lalu pihaknya telah menerima Liaison Officer (LO) atau perwira penghubung dari Lantamal XIV Sorong.
“Kita sudah bertemu dan berbicara panjang lebar. Rencananya, pangkalan akan dibangun di Momiwaren,” kata Rengkung.
Perairan Manokwari Selatan, kata dia, akan menjadi salah satu wilayah pertahanan laut di Indonesia bagian timur. Pemerintah daerah siap mendukung rencana tersebut.
Mengawali program rencana tersebut, pemerintah daerah menfasilitasi gedung sebagai kantor LO di Oransbari. Dalam waktu dekat Komandan Lantamal XIV akan berkunjung ke daerah ini.
“Pada tahap awal ini, akan ada beberapa kapal pengintai yang ditempatkan di wilayah perairan kita. Juga ada 200 personil yang akan ditempatkan di sini,” ujarnya lagi.
Dia menambahkan, selain menyiapkan lahan, pemerintah daerah juga siap mendukung dana operasional bagi.
“Rindam Kasuari sementara dibangun, SPN (Sekolah Polisi Negara) pun sedikit lagi dan sekarang angkatan laut masuk. Lengkap sudah, Manokwari Selatan siap berkembang,” katanya lagi.
Di SingapuraIndonesia kembali merebut Juara Umum lomba menembak militer ASEAN (ASEAN Armies Rifle Meet/AARM) ke-27 yang berlangsung di Singapura. Gelar juara umum sudah bisa dipastikan, meski proses perlombaan masih berlangsung.
“Kita Juara Umum AARM sementara mendapat 8 trofi dan sudah pasti Juara. Saat ini perlombaan masih berlansung,” kata Kapen Kopassus Letkol (Inf) Joko Tri Hadimantoyo kepada Kumparan, Jumat (17/11).
Joko menjelaskan, dalam perlombaan ini, setiap negara memperebutkan total 15 trofi utama. Saat ini, Indonesia sudah meraih 8 trofi dari berbagai kategori lomba.
“8 Trofi dari 15 trofi yang diperebutkan. Sehingga dari jumlah tropi kita sudah pasti Juara Umum AARM,” imbuh Joko.
Kontingen Indonesia tahun ini mengirim 62 personel, terdiri atas 37 petembak, 21 official, 2 observer, dan 2 asisten teknik dari PT Pindad. Selain trofi utama, Indonesia juga berhasil meraup banyak medali.
“Medali yang diperoleh sementara ini 29 emas, 9 perak, dan 9 perunggu,” ucap dia.
Sebanyak 13 orang dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) dibantu pasukan Raider 751/30 bergerak cepat menguasai Kimberley. Sedangkan dua Tim dari Ton Taipur Kostrad bertugas menguasai Bunti.
Pada waktu yang di koordinasi pada Jam “J” pada jam 07.00 waktu setempat setelah Kimberley berhasil dikuasai. Pangdam Cendrawasih Mayjend George Elnadus Supit, Jumat (17/11/2017) memerintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan separatis TPN/OPN .
Kurang dari dua jam seluruh medan berhasil dikuasai para separatis yang melarikan diri ke Hutan dan gunung.
Belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis OPM ada yang korban karena cuaca berkabut sanggar tebal.
Setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman.
Pangdam XVII/Cenderawasih berkoordinasi dengan Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, agar segera mengirimkan Tim Evakuasi.
Tidak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi melaksanakan evakuasi. Sekitar pukul 14.00 waktu setempat proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban sandera sebanyak 347 orang yang terdiri dari warga pendatang dan pribumi.
Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik. Saat ini, Jum'at, (17/11/2017), pasukan pengaman tetap tinggal di lokasi mengamankan korban dan kampung. (Rell/SAS/HF)
Satuan radar baru akan dibangun di Kahale, Sumba Barat Daya [ThalesRaytheon] ●
Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari, Kolonel Penerbang Ronny I Moningka, mengatakan, TNI AU akan membangun satuan radar baru di Kahale, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, untuk mendukung pengamanan wilayah udara di NTT.
NTT merupakan provinsi paling selatan di Indonesia, yang berbatasan dengan Laut Timor, Samudera Hindia, dan Australia.
"Di Kahale sedang dibangun satuan radar baru, sudah ada lahan yang disiapkan pemerintah daerah setempat dan sudah dilakukan pemagaran," kata Moningka, di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk saat ini satu-satunya satuan radar yang aktif beroperasi memantau wilayah udara di provinsi setempat yakni Satuan Radar 226 yang beroperasi Buraen, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.
Namun, kata dia, satuan radar tersebut baru mengcover sebagian wilayah udara provinsi yang berbatasan langsung laut dan darat dengan negara Timor Timur dan batas laut dengan Australia itu.
"Radar di Buraen ini untuk menjaga ancaman yang masuk dari wilayah selatan, dan sudah diintegrasikan dengan radar Bandara El Tari dan bandara lainnya di NTT," katanya.
Sementara itu, lanjut, radar baru yang ditempatkan di Sumba Barat Daya akan mampu meliputi semua wilayah udara NTT.
Moningka mengapesiasi dukungan pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk penyelesaian masalah lahan pembangunan radar baru dan sekarang sudah dilakukan pemagaran untuk mengamankan aset tersebut.
"Kemungkinan dua tahun ke depan radar sudah ditempatkaan di daerah itu sehingga seluruh wilayah udara NTT nantinya akan terpantau semuanya oleh radar pertahanan udara TNI AU," katanya.
Ia menambahkan, kehadiran radar baru tersebut nantinya membuat pengawasan wilayah udara termasuk pemantauan aktivitas penerbangan yang menghubungkan 14 bandara aktif di NTT lebih maksimal.
"Sehingga peran TNI-AU untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang juga akan lebih maksimal dalam menjaga keamanan udara," katanya.
KRI Slamet Riyadi [wikimedia] ●
Markas Besar TNI Angkatan Laut mengirim KRI Slamet Riyadi dan 90 personelnya ke Timika Puntuk memperkuat pengamanan wilayah Mimika dari gangguan kelompok separatis bersenjata yang akhir-akhir ini melakukan serangkaian penembakan di wilayah Tembagapura.
"Kalau tidak ada halangan KRI Slamet Riyadi akan tiba esok di Timika," kata Komandan Pangkalan TNI AL Timika Letkol Laut Pelaut Yoshapat Indarto di Timika, Jumat.
Yoshapat mengatakan KRI Slamet Riyadi akan mendukung pengamanan wilayah perairan Mimika dan sekitarnya, tempat obyek vital PT Freeport Indonesia, Pelabuhan Port Side Amamapare, dijaga ketat aparat TNI Angkatan Laut.
Gudang penyimpanan dan pengeringan konsentrat, pelabuhan muat konsentrat ke kapal-kapal tambang, pelabuhan kargo, fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Batubara) dan fasilitas penting PT Freeport Indonesia juga ada di lokasi itu.
Yoshapat mengatakan sejauh ini ada sekitar 10 prajurit TNI Angkatan Laut yang disiagakan di wilayah Port Side Amamapare.
Sementara berkenaan dengan kebakaran yang terjadi di Gudang 2 Conveyor 8 BC milik PT Freeport Indonesia di Port Side Amamapare pada Kamis (16/11) petang, Yoshapat menegaskan bahwa itu bukan akibat adanya sabotase oleh kelompok separatis bersenjata.
"Kami sudah melakukan cross-check soal itu, dan tidak ada indikasi adanya sabotase. Di sana situasinya masih aman," katanya, menambahkan bahwa Satuan Reserse Kriminal Polres Mimika sedang menyelidiki kasus itu.
Top military shooters from the region are in town for the latest edition of the Asean Armies Rifle Meet, a diplomatic tradition that goes back 26 years to 1991.
In all, 550 army shooters from South-east Asia will be firing away after the week-long event kicked off on Monday (Nov 13) at Nee Soon Range.
They are aiming for a total of 15 trophies that will be awarded to the best shooters across five categories: carbine, rifle, machine gun, pistol (men) and pistol (women).
All 10 Asean members are represented in this year's competition. Each country takes turns to host the annual competition, and Singapore last hosted the event in 2009.
Colonel Andrew Lim, 44, who is in charge of the event's steering committee, said in a media briefing last week that a "healthy dose of competition goes a long way to build relationships and deepen trust".
The annual competition will also "avoid all the second-guessing that will potentially take place if (we) don't meet often enough", added the infantry chief.
At the opening ceremony on Monday, Brigadier-General Siew Kum Wong said that the rifle meet is an important avenue for Asean countries to renew relationships.
"It provides the platform for professional military ties to be established and deepened," he said.
KRI Bima Suci Tiba di Jakarta Kedatangan KRI Bima Suci di Jakarta [defence.pk] ☆
Kapal layar latih tiang tinggi KRI BIma Suci tiba di Jakarta disambut pendahulunya KRI Dewa Ruci di tenggara Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis pagi.
KRI Dewa Ruci yang dikomandani Letkol Laut (P) Rahadian Rahmadi, dan membawa 30 purnawirawan TNI Angkatan Laut, bertolak dari JICT II Tanjung Priok pada pukul 05.30 WIB menuju tenggara Pulau Damar, Kepulauan Seribu.
Satu setengah jam berlalu, KRI Dewa Ruci pun tepat berhadapan dengan KRI BIma Suci. Kedua kapal layar latih tiang tinggi pun saling memberikan penghormatan parade lambung.
Usai prosesi penghormatan parade lambung, KRI Dewa Ruci pun bergerak memandu KRI BIma Suci menuju Dermaga JICT II, untuk menjalani proses sandar di dermaga tersebut.
Tepat pukul 08.30 KRI Dewa Ruci sandar di dermaga dan disambut atraksi drum band siswa siswi SMP Hang Tuah 2. Berselang sekitar 30 menit kemudian KRI BIma Suci pun sandar di dermaga yang sama untuk menjalani upacara penyambutan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Sopandi dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja.
Kedatangan kapal kelas layar latih Barque itu disambut atraksi sendratari bertajuk "BIma Suci" oleh Sanggar Tari Sasana Budaya.
KRI BIma Suci dibuat di galangan kapal Construcciones Navales Paulino Freire, Vigo, Spanyol, selama 22 bulan. Kapal bernomor lambung 945 tersebut bertolak ke Indonesia pada 18 September 2017, menyinggahi 9 kota di 5 negara dengan jarak tempuh 11.170 NM.
Kapal yang memiliki panjang 111,20 meter itu dikomandani Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji dan membawa 171 personel termasuk seorang jurnalis Perum Kantor Berita Antara.
Kapal perangqa1 jenis layar latih KRI BIma Suci akan berada di Jakarta hingga 22 November untuk menggelar ?open ship? sebelum berlayar ke Sabang, untuk mengikuti ?Sail Sabang? dan bertolak menuju Surabaya.
Jika negosiasi gagal, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ada cara lain untuk mengatasi konflik di Tembagapura. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi) ☆
Negosiasi antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dibatasi waktu. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo berkata, saat ini perundingan masih dilakukan pihak KKB dan aparat.
Menurutnya, perundingan tak akan dilakukan selamanya. Jika negosiasi tidak berhasil, Gatot berkata ada cara lain untuk mengatasi konflik di Tembagapura.
"Kalau negosiasi tidak mau, semuanya tidak mau, malah menantang, itu kan lain ceritanya nanti," tutur Gatot usai mengisi acara Rapat Kerja Nasional Partai NasDem di Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11).
Gatot mengklaim tentara dan polisi sudah mempersiapkan armada untuk menghadapi segala kemungkinan di Papua.
Ia juga berkata, senjata yang digunakan KKB di Papua merupakan hasil rampasan dari aparat. Menurutnya, KKB tak membeli atau mendapat senjata itu dari aparat.
"Negara harus hadir di mana pun juga, dan melindungi masyarakat di mana pun juga, dan itu TNI akan hadir apapun costnya," ujarnya.
Aksi KKB di Tembagapura, Mimika, Rabu (15/11) lalu telah mewaskan seorang Brigadir Mobil (Brimob) Polda Papua Brigadir Firman. Selain itu, satu orang anggota Brimob Polda Papua lainnya, Brigadir Kepala Yongky Rumte mengalami luka tembak di bagian punggung.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini hingga sekarang.
Aksi teror oleh KKB di wilayah Tembagapura sudah berlangsung lebih dari tiga pekan.
Sebelum Firman, Anggota Brimob Polda Papua Detasemen B Mimika, Brigadir Satu Berry Pernama Putra, juga tewas tertembak saat mengejar kelompok kriminal bersenjata pimpinan Sabinus Waker, pada 22 Oktober. Sementara, empat rekannya mengalami luka-luka. (pmg)
KRI Clurit 641 [poskota]
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., meninjau kesiapan Satgas Uji Coba Penembakan Rudal C 705. Dalam peninjauan tersebut, Pangarmabar memberikan pengarahan kepada Komandan beserta Prajurit KRI Kujang-642 dan KRI Curit-641 yang tergabung dalam Satgas Uji Coba Penembakan Rudal C 705 dan Terpedo SUT bertempat di geladak buritan KRI Kujang yang sedang sandar di dermaga semenanjung timur PT PAL Surabaya. Selasa (14/11).
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos melakukan pengecekan kesiapan teknis KRI maupun prajurit pengawak yang akan melaksanakan uji coba penembakan Rudal C 705. Rencana penembakan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 17 November 2017 di Perairan Utara Laut Bali.
Dalam pengarahannya, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., memberikan pesan dan motivasi kepada seluruh prajurit yang terlibat agar memiliki keyakinan dan kepercayaan diri dalam melaksanakan uji coba penembakan tersebut sehingga tugas yang diemban dapat terlaksana dengan optimal. Dimana untuk mencapai keberhasilan tugas, dibutuhkan kerja keras melalui proses latihan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya, Pangarmabar memerintahkan kepada seluruh prajurit sebelum memulai kegiatan untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan YME, agar diberikan kelancaran, kemudahan, keselamatan serta keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan uji coba penembakan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asops Pangarmabar, Aslog Pangarmabar, Kadiskomlekarmabar serta Dansatkatarmabar selaku Dansatgas Uji Coba Penembakan Rudal C 705 dan Terpedo SUT.
Ganti Alutsista Lama BMP3F Marinir
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, mengatakan pihaknya akan melanjutkan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) pendukung kekuatan tempur Korps Marinir. Pengadaan tersebut salah satunya dimaksudkan untuk mengganti alutsista yang telah berusia tua.
"Marinir akan melanjutkan pengadaan 27 unit Tank Amfibi, 22 Unit Ranpur Angkut Personel serta beberapa unit Ranratfib, Rantis, dan Ranratfib angkut artileri sekaligus menghapus sejumlah alutsista berusia tua," kata Ade Supandi dalam amanatnya saat memimpin upacara Peringatan HUT Ke-72 Korps Marinir, di Bhumi Marinir Cilandak pada Rabu, 15 November 2017.
Menurut Ade, rencana pengadaan itu juga sejalan dengan rencana pembangunan kekuatan Korps Marinir yang mengacu pada kebijakan program pembangunan TNI AL dalam rangka mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF). Ia mengatakan, marinir harus tetap membina kemampuan profesional dalam mengawal keutuhan NKRI.
Ade menilai hari ulang tahun Korps Marinir ke 72 ini merupakan momen tepat untuk terus memantapkan jati diri dan mengabdi pada bangsa dan negara. "Sebagai prajurit Marinir dituntut profesional. Asah dan bina kemampuan serta pertajam naluri tempur. Sebab, hal ini penting untuk menyongsong setiap perubahan tantangan penugasan mendatang," kata dia.
Selain modernisasi alutsista, Ade mengatakan pihaknya merencanakan pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) 3 di Sorong. Ia juga ingin membentuk Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) di Pontianak, Tarakan dan Sorong.
Sejumlah aksi digelar untuk memperingati HUT Korps Marinir hari ini. Beberapa aksi yang digelar adalah Demo Kombinasi Pencak Silat, Demo Senam Perahu Karet, Senam Balok, Rampak Beduk dan Demo Free Fall.
Apa Pun Caranya Ilustrasi Marinir
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta aparat keamanan untuk menyelamatkan warga yang ditahan oleh kelompok bersenjata di Papua.
Seperti diketahui, ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.
"Harus menyelamatkan rakyat apa pun caranya," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Wapres menilai, aparat keamanan harus mengambil langkah tegas terhadap setiap upaya yang dilakukan oleh kelompok bersenjata dan mengancam hidup rakyat Indonesia.
Meski demikian, Wapres mengingatkan, upaya persuasif tetap harus dikedepankan. Hal itu penting agar menghindari korban jiwa akibat penyanderaan itu.
"Polisi dan TNI kan sudah mengusahakan dan juga pemerintah sana untuk menyelesaikan itu secara persuasif, secara dialog," kata Kalla.
Saat ditanya soal motif atau penyebab kelompok bersenjata menahan 1.300 orang di Papua, Kalla mengaku tidak tahu dengan jelas.
Menurut dia, semua kelompok bersenjata, apalagi separatis, tentu melakukan perlawanan terhadap pemerintah.