Rabu, 18 April 2018

70% Bahan Baku Alutsista Indonesia Masih Impor

MMWT Harimau Hitam7 [def.pk] ★

PT
Pindad memproduksi beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan. Meskipun diproduksi di dalam negeri, ternyata bahan baku alutsista masih didominasi produk impor.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja mengatakan produsen alutsista di Indonesia masih kategori industri hilir. Perusahaan produsen alutsista seperti Pindad dan PAL memproduksi alat siap pakai, sedangkan industri hulunya masih jauh tertinggal.

Kalau ngomong bahan baku kita harus mengakui bahwa masih di atas 70% sangat bergantung ke luar negeri,” kata Ade di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/4).

Permasalahan ini menurut Ade terletak pada jumlah minimal yang harus dipenuhi. Menurut dia, kebutuhan alutsista Indonesia tidak cukup besar untuk menutup skala ekonomi.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Pindad Wildan Arief menyatakan ada beberapa bahan baku dengan spesifikasi khusus yang dibutuhkan seperti bahan baku baja. Sedangkan produsen dalam negeri seperti Krakatau Steel belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Karena mungkin penggunanya hanya BUMN sehingga cost dari KS untuk produksi ini masih tinggi. Sehingga mau tidak mau kami sekarang harus impor,” ujar Wildan.

Padahal jika bahan baku bisa diproduksi dalam negeri, biaya produksi alutsista bisa lebih ditekan. Wildan berharap ke depan bahan baku bisa juga dihasilkan di dalam negeri.

Walaupun sekarang pemerintah sudah membantu dengan tidak menetapkan bea masuk untuk bahan baku impor. Tapi ke depan harapannya bisa dihasilkan dari dalam negeri,” katanya.

  Kumparan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.