Sabtu, 21 Juli 2018

Idealnya Indonesia Perlu Skuadron Apache

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRk9IAH3wXFgvrBlROna4Hd1VU-E-2EAE_cN4DwoVRIeOU6xkTFO7CJKGCS0QtEvvuupC889cSJZzXxI5ig9CmRB-VQN7Cr8mi9Xe75Lz5OscfngfrOsqw_phVYM-y2FK9Pr7WXoD2D2nm/s1600/Apache-defence.pk-2018-Indonesia+army+helikopter.pngApache TNI AD [def.pk]

Dalam memenuhi Minimum Essensial Force (MEF) Renstra II (2015-2019), Indonesia mendatangkan delapan unit helikopter Apache dari Amerika Serikat.

Kedatangan helikopter canggih tersebut menambah keketatan militer Indonesia yang memiliki daya getar di kawasan.

Komandan Skuadron-11/Serbu Letkol Cpn Cahyo Permono menyatakan kedatangan Apache ini merupakan suatu lompatan teknologi yang besar bagi perkembangan alutsista Indonesia.

"Kalau kami berfikir bisa lebih dari delapan menjadikan daya tempur kita lebih signifikan," kata Cahyo saat ditemui di Skuadron-11/Serbu, Semarang, Jumat (20/7).

Skuadron-11/Serbu merupakan tempat di mana 8 unit Apache ditempatkan bersama heli serang jenis lainnya.

Menurut Cahyo, jumlah Apache bergantung pada eskalasi ancaman yang terus meningkat di era saat ini. Sehingga unit Apache yang berteknologi canggih itu perlu ditambah.

"Itu tergantung dari segala ancaman dan persepsi kita kepada ancaman dan bagaimana kita membangun kekuatan. Kami berfikir 1 skuadron, 1 skuadron berisi 32 unit," terangnya.

Kendati demikian, dia mengembalikan lagi pada kemampuan negara dalam mengalokasikan anggaran berdasarkan prioritas.

"Berdasarkan pemikiran saya, masih memerlukan lebih tapi kita kembali lagi kepada nrgara," pungkasnya. [nes]


  ★ RMOL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.