Jumat, 14 Agustus 2020

[Dunia] Kapal Perang Prancis Ke Laut Mediterania

Untuk mendukung kawasan ZEE YunaniFoto kapal perang Mesir dan Prancis yang disiarkan Kemenhan Mesir. [egi army spox]

Armada Gugus Tugas Angkatan Laut Prancis yang terdiri dari Kapal Prancis Tonnere dan Fregat Lafayatte hari ini sudah tiba di perairan Mediterania. Kapal perang Prancis itu dikabarkan sudah bertemu dengan empat kapal perang Angkatan Laut Yunani di wilayah Laut Mediterania timur atau wilayah yang sama dengan operasi militer NAVTEX Turki yang dianggap ilegal oleh Yunani.

Namun sayangnya, pihak otoritas Yunani tidak mengatakan kedatangan kapal perang Prancis itu untuk membantu Yunani menghadang kegiatan militer Turki di wilayah Zona Ekslusif Ekonomi (ZEE) Yunani itu.

Otoritas Yunani berdalih, pertemuan kapal perang Prancis dan Yunani di Laut Mediterania itu dalam rangka latihan Angkatan Laut Gabungan dalam konteks kerja sama tetap militer antara Yunani dan Prancis.

"Latihan tersebut termasuk manuver progresif, item perencanaan bisnis bersama, pertukaran citra taktis, komunikasi serta kerjasama pesawat dan membantu meningkatkan tingkat kesiapan operasional, kemampuan tempur dan kerjasama para peserta dalam konteks sekutu," bunyi pernyataan Otoritas Yunani dikutip VIVA Militer dari media Yunani, KTG, Kamis, 13 Agustus 2020.

Ilustrasi kapal perang Yunani [istimewa]

Dalam pernyataannya otoritas Yunani menyebutkan, Angkatan Laut Yunani telah mengerahkan empat kapal perang jenis Fregat, yaitu Fregat Yunani Spetsai, Fregat Aegeon, Fregat Limnos, dan Fregat Kountouriotis. Sementara, dua kapal perang Prancis yang melakukan aktivitas bersama Yunani adalah Fregat Prancis Tonnere dan fregat Lafayette.

Diberitakan VIVA Militer sebelumnya telah mengirim dua pesawat tempur Rafale dan pesawat pengangkut militer CH-130 di Pangkalan udara Souda, Siprus.

Kedatangan armada tempur Prancis itu sehari setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis akan meningkatkan kehadiran militernya di Mediterania timur untuk mendukung kawasan ZEE Yunani. Macron juga meminta Turki untuk menghentikan eksplorasi minyak dan gas di perairan sengketa yang telah meningkatkan ketegangan dengan Yunani.

 Erdogan Ancam Hancurkan Yunani Seperti Suriah dan Libya

Ilustrasi armada Laut Turki [istimewa]

Ancaman mengerikan keluar dari mulut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyusul kian meningkatnya ketegangan dengan Turki. Dengan kekuatan militernya, Erdogan tak ragu untuk menyerang Yunani jika sampai ada tindakan mengancam yang diarahkan Yunani ke kapal penelitian seismik, Oruc Reis.

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, armada militer Turki menunjukkan kekuatannya saat mengawal kapal Oruc Reis di Laut Mediterania. Situasi kian memanas setelah kapal-kapal perang Angkatan Laut Yunani disebut telah menembaki kapal sipil milik warga Turki di Laut Mediterania Timur.

Menyikapi kondisi di Laut Mediterania Timur, Erdogan dengan lantang memberi pernyataan tegas terkait aksi armada tempur militer Yunani. Pejabat berusia 66 tahun itu mengancam, akan ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar militer Yunani jika sampai menyerang kapal Oruc Reis.

Tak segan, Erdogan juga siap mengerahkan pasukan militer Turki untuk menghancurkan Yunani seperti Suriah, Libya, dan Irak.


Kapal eksplorasi laut turki yang dijaga kapal perang [istimewa]

"Kami mengatakan kepada mereka (militer Yunani) jika sampai bertindak berani menyerang Oruc Reis, mereka akan membayar mahal. Hari ini, mereka akan mendapatkan jawaban pertama," ujar Erdogan dikutip VIVA Militer dari BulgarianMilitary.com.

Erdogan mendengar insiden yang melibatkan kapal fregat militer Yunani F451 Limnos, yang bertabrakan dengan kapal perang militer Turki F247 Kemal Reis di Laut Mediterania. Dalam laporan lain yang dinukil VIVA Militer dari Armyvoice.gr, kapal fregat milik Angkatan Laut Turki rusak akibat insiden itu.

Akan tetapi, media itu menyebut bahwa kapal perang militer Turki lah yang lebih dulu melakukan aksi provokasi dengan melakukan manuver mendekati kapal fregate Limnos.

Yunani geram dengan rencana Turki melakukan eksplorasi minyak dan gas di Laut Aegea. Yunani juga sudah mengadukan tindakan Yunani ke otoritas Uni Eropa (UE), terkait aksi Turki yang dianggap ilegal dan provokatif di Laut Mediterania Timur. Yunani mendapat dukungan penuh dari armada militer Prancis, yang dikerahkan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron ke wilayah perairan tersebut.
 

  VIVAnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.