Rabu, 16 Oktober 2019

Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel-Indonesia Mirip Jet Siluman F-35 AS

Mock-up skala penuh jet tempur KF-X ditampilkan di Seoul International Aerospace and Defense Exhibition. [Joongboo]

Korea Selatan (Korsel) telah menampilkan mock-up jet tempur KF-X/IF-X yang dikembangkan bersama Indonesia. Korea Aerospace Industries (KAI) yang bertanggung jawab atas pengembangan dan integrasi sistem pesawat ini mengatakan KF-X/IF-X memiliki kemiripan dengan jet tempur siluman generasi kelima F-35A Amerika Serikat (AS).

"Meskipun disebut pesawat generasi 4,5, KF-X memiliki kemiripan dengan (pesawat) generasi kelima F-35A," kata KAI dalam keterangan pers-nya, yang dilansir Defense News, Rabu (16/10/2019).

"Biaya operasinya adalah setengah dari jet tempur siluman AS dan memiliki kemampuan manuver teknologi tinggi di samping F-35A," lanjut KAI.

Program pengembangan KF-X/IF-X telah memasuki fase pengembangan prototipe setelah melewati critical design review (CDR).

Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel-Indonesia Mirip Jet Siluman F-35 ASProgram pesawat tempur generasi 4,5 senilai USD 7,4 miliar ini berupaya mengembangkan jet tempur bermesin ganda yang setara dengan varian F-16 terbaru dari Lockheed Martin pada tahun 2026, dengan peluncuran prototipe pertama dijadwalkan pada 2021.

Selama sesi CDR pada akhir September, anggota Administrasi Program Akuisisi Pertahanan atau DAPA Korsel memeriksa hampir 400 jenis data teknis untuk melihat apakah teknologi memenuhi persyaratan kemampuan sebelum memberikan lampu hijau untuk pengembangan prototipe.

"Program KF-X sekarang memasuki fase pengembangan prototipe karena CDR-nya disetujui," kata kepala tim pengembangan KF-X dari DAPA, Jung Kwang-seon. "Kami akan berusaha mengembangkan dan menyebarkan pesawat KF-X dengan kemampuan canggih yang memenuhi persyaratan tempur," ujarnya.

Mock-up skala penuh jet tempur ini diluncurkan untuk pertama kalinya di Seoul Aerospace and Defense Exhibition atau ADEX yang berlangsung dari 15-20 Oktober 2019.

Penampakan Cockpit KF-X [FlightGloba]

Maket pesawat ini memiliki enam titik keras di bawah sayap, di antaranya dua untuk tangki bahan bakar eksternal, dua bom berpemandu laser, dan dua rudal udara-ke-udara (air-to-air) jarak pendek IRIS-T, empat misil air-to-air MBDA Meteor di bawah badan pesawat, sementara mock-up pod penargetan Lockheed Martin Sniper dipasang di stasiun sisi kanan.

Kim Ji-hyung mengatakan kepada Defense News bahwa KF-X masih terbuka untuk sistem rudal AS. Awalnya, DAPA berharap KF-X akan dilengkapi dengan persenjataan AS, seperti AIM-120C yang canggih yang dikembangkan oleh Raytheon, misil air-to-air jarak menengah, dan rudal Sidewinder AIM-9, tetapi pemerintah AS belum menyetujui lisensi ekspor rudal tersebut.

"Sangat mudah untuk mengintegrasikan rudal AS ke dalam pesawat, dan kami terbuka untuk kemungkinan itu," kata Kim. "Ini hanya masalah kontrol ekspor AS terhadap sistem senjata."

Menurut KAI, KF-X/IF-X dilengkapi dengan sistem radar array dan memiliki berat lepas landas maksimal 25.600 kg serta muatan maksimum 7,700 kg.

Jet tempur ini dirancang dapat terbang secepat Mach 1.8 dan memiliki jarak jelajah 2.900 km.

Meskipun ada perkembangan, ada tanda-tanda tantangan dalam program jet tempur ini, termasuk celah pendanaan potensial. Hal itu karena Indonesia, satu-satunya mitra internasional KF-X yang berinvestasi 20 persen dari biaya pengembangan berupaya menegosiasikan ulang tentang cara pembiayaannya dalam bentuk barter.

Berdasarkan kesepakatan tahun 2016, Indonesia berkewajiban membayar sekitar USD1,3 miliar untuk memperoleh sekitar 48 unit jet tempur tersebut dan mendapatkan transfer teknologinya. (mas)

  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.