KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) saat menyerahkan piala kepada pemenang lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019. (DOK.Dispenad TNI)] ★
Kepala Staf Angkatan Darah (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menutup pelaksanaan kegiatan lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019 yang digelar di Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Ajang adu kemampuan tembak antar tentara di 10 negara di ASEAN ini digelar sejak tanggal 19 – 26 November. Menurut Andika, AARM 2019 bukan hanya ajang perlombaan semata, namun juga menjadi momen merekatkan persahabatan antara kesatuan di ASEAN.
Hal itu dibuktikan dengan format tanding yang menekankan kerja sama antar prajurit yang berbeda negara.
“Biasanya masing-masing negara jadi kompetitor. Tapi tahun ini tidak, karena perwakilan penembak dari tiap negara digabung jadi 1 tim yang dibagi ke 4 tim, semua negara bekerja sama,” ujar Andika saat ditemui usai penutupan AARM 2019, Selasa (26/11/2019).
Sebelumnya, dominasi Indonesia dalam gelaran AARM sempat dikeluhkan oleh peserta AARM lainnya. “Testimoni langsung dari tiap KSAD dari 10 negara ASEAN, memang Indonesia terlalu mendominasi selama 13 tahun terakhir,” ucapnya.
Tahun ini, kata Andika, semua negara memiliki peluang yang sama untuk membawa kebanggaan ke negara mereka masing-masing.
“Tentara mereka bisa pulang dengan bangga, membawa piala. Karena sistem yang kita ubah, yang penting kita bekerja sama untuk meraih satu tujuan, sesuai tema Together We Can,” kata Andika.
Materi yang diperlombakan pada AARM 29/2019 ini sebanyak empat materi yakni rifle (senapan), pistol putra dan putri, carbine (Karaben) dan machine gun (senjata otomatis) dan dibagi lagi menjadi 15 kategori perlombaan.
Tim Alligator keluar sebagai juara umum dengan 6 trofi, 33 medali emas, 26 medali perak dan 21 medali perunggu, disusul posisi kedua Tim Bear dengan raihan 6 trofi, 32 medali emas, 33 medali perak dan 6 medali perunggu.
Sedangkan posisi ketiga ditempati Tim Cheetah dengan torehan 2 trofi, 11 medali emas, 11 medali perak dan 41 medali perunggu dan posisi keempat diraih Tim Dragon dengan torehan 1 trofi, 10 medali emas, 16 medali perak dan 18 medali perunggu.
Kepala Staf Angkatan Darah (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menutup pelaksanaan kegiatan lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019 yang digelar di Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Ajang adu kemampuan tembak antar tentara di 10 negara di ASEAN ini digelar sejak tanggal 19 – 26 November. Menurut Andika, AARM 2019 bukan hanya ajang perlombaan semata, namun juga menjadi momen merekatkan persahabatan antara kesatuan di ASEAN.
Hal itu dibuktikan dengan format tanding yang menekankan kerja sama antar prajurit yang berbeda negara.
“Biasanya masing-masing negara jadi kompetitor. Tapi tahun ini tidak, karena perwakilan penembak dari tiap negara digabung jadi 1 tim yang dibagi ke 4 tim, semua negara bekerja sama,” ujar Andika saat ditemui usai penutupan AARM 2019, Selasa (26/11/2019).
Sebelumnya, dominasi Indonesia dalam gelaran AARM sempat dikeluhkan oleh peserta AARM lainnya. “Testimoni langsung dari tiap KSAD dari 10 negara ASEAN, memang Indonesia terlalu mendominasi selama 13 tahun terakhir,” ucapnya.
Tahun ini, kata Andika, semua negara memiliki peluang yang sama untuk membawa kebanggaan ke negara mereka masing-masing.
“Tentara mereka bisa pulang dengan bangga, membawa piala. Karena sistem yang kita ubah, yang penting kita bekerja sama untuk meraih satu tujuan, sesuai tema Together We Can,” kata Andika.
Materi yang diperlombakan pada AARM 29/2019 ini sebanyak empat materi yakni rifle (senapan), pistol putra dan putri, carbine (Karaben) dan machine gun (senjata otomatis) dan dibagi lagi menjadi 15 kategori perlombaan.
Tim Alligator keluar sebagai juara umum dengan 6 trofi, 33 medali emas, 26 medali perak dan 21 medali perunggu, disusul posisi kedua Tim Bear dengan raihan 6 trofi, 32 medali emas, 33 medali perak dan 6 medali perunggu.
Sedangkan posisi ketiga ditempati Tim Cheetah dengan torehan 2 trofi, 11 medali emas, 11 medali perak dan 41 medali perunggu dan posisi keempat diraih Tim Dragon dengan torehan 1 trofi, 10 medali emas, 16 medali perak dan 18 medali perunggu.
♞ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.