Selasa, 18 Agustus 2020

Markas Pusat OPM Digempur 26 Prajurit TNI

Di kawasan kali kopi, Mimikahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwFdVwFUsfLJVXU7xJpZPPgccZmPrs3-MCnq-Ok_DrvjDI9K6XrxU74KL0iVC_OzNkKnxsp4A8A9ccBKvnaLtOvHHs0Mf-k5KaSMk_HsmeyvZK9FgVuS_rkg_VdiYYROPPe0Azi5EEP4CM/s500/Mar+1.pngIlustrasi TNI

Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja membuat kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) ternganga.

Bagaimana tidak, dengan hanya mengerahkan 26 prajurit saja, TNI berhasil menyerang dan menguasai markas pusat OPM Makodap III Timika di wilayah Kali Kopi.

Bahkan dalam penyerangan cepat itu, petinggi OPM Timika, Hengky Wuamang tewas.

Penyerangan itu dilakukan TNI sehari sebelum HUT RI 75, atau 16 Agustus 2020. 26 prajurit pemberani itu terdari dari 24 tim serbu dan 2 orang tim intai.

Prajurit TNI yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi bergerak setelah mendapatkan informasi terkait keberadaan markas-markas OPM di sekitar Timika.

Sebenarnya ada tiga lokasi yang terdeteksi. Yakni markas OPM di Kali Kopi, lalu di Kali Kopi Baru dan markas OPM terbaru yang terdeteksi berada di wilayah Amoko.

Penyerangan dilakukan mulai malam hari dan markas OPM digempur prajurit TNI sekira pukul 05:00 WIT. Dengan cepat prajurit TNI berhasil menguasai markas itu dan melumpuhkan Hengky karena melakukan perlawanan bersenjata.

Setelah menguasai lokasi, TNI melakukan penyisiran dan menemukan berbagai senjata milik anggota kelompok OPM yang bermarkas di tempat itu.

Di lokasi ditemukan 1 pistol Jericho, 1 pistol rakitan, 1 senjata laras panjang rakita, 300 lebih amunisi berbagai ukuran, 6 magazine masing-masing 3 SS, 1 M16 dan 1 AK, serta 3 bendera OPM.

Perlu diketahui, Hengky Wuamang bukan orang sembarangan di tubuh OPM. Dia merupakan Kepala Staf Makodap III OPM Timika. Hengky merupakan komandan kelompok OPM sementara pengganti Toni Kwalik yang tewas terbunuh.

Hengky merupakan orang yang memimpin, merencanakan dan menyerang aset-aset PT Freeport Indonesia di Timika.

 TNI Kirim 400 Prajurit Kodam Brawijaya 

Komando Daerah Militer V Brawijaya mengerahkan ratusan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Papua.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer dari situs resmi TNI, Selasa 18 Agustus 2020, ada sebanyak 400 prajurit TNI yang diterbangkan mengamankan daerah rawan di Papua atau Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan).

Prajurit itu berasal dari Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan. Prajurit ini diberangkatkan ke Papua melalui Dermaga Madura, Kormada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur.

"Ingat kalian adalah pasukan Brawijaya, prajurit yang terpilih dan terlatih, prajurit yang handal dan memiliki standar tinggi," kata Komandan Kogartap III/Surabaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansah.

Pengerahan pasukan besar-besaran ke Papua menyusul situasi di wilayah paling timur Indonesia sedang hangat menyusul aktivitas kelompok separatis OPM dan unjukrasa menolak otonomi khusus.

Perlu diketahui, pada 16 Agustus 2020, TNI telah melakukan penyerangan ke markas pusat kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka alias OPM di wilayah Kali Kopi Makodap III Timika.

Dalam penyerangan itu, petinggi OPM Timika, Hengky Wuamang tewas karena melakukan perlawanan bersenjata. Dalam penyerangan itu TNI berhasil mengamankan berbagai senjata api, senjata rakitan dan amunisi serta bendera Papua Merdeka.

 ♖
VIVanews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.