Selasa, 18 Agustus 2020

Pentolan KKB Papua Tewas Ditembak Tim Gabungan TNI-Polri

Di kawasan kali kopi, Mimikahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwFdVwFUsfLJVXU7xJpZPPgccZmPrs3-MCnq-Ok_DrvjDI9K6XrxU74KL0iVC_OzNkKnxsp4A8A9ccBKvnaLtOvHHs0Mf-k5KaSMk_HsmeyvZK9FgVuS_rkg_VdiYYROPPe0Azi5EEP4CM/s500/Mar+1.pngIlustrasi TNI

Tim gabungan TNI-Polri menembak Hengki Wuamang (31), salah satu pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Hengki Wuamang biasa beroperasi di kawasan Kali Kopi, Kabupaten Mimika, Papua.

"Kemarin (Minggu, 16/8/2020) pada pukul 06.00 WIT di Kali Kopi, Tim Gabungan melakukan penindakan terhadap anggota KKB di Makodap 3 Timika. Hasilnya ada satu orang pimpinan KKB Hengki Wuamang meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (17/8/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Paulus menjelaskan, tewasnya Hengki Wuamang berawal pada Kamis (13/8/2020). Ketika itu tim gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan ke markas KKB Kali Kopi.

Untuk melakukan aksi tersebut, pasukan dibagi menjadi tiga kelompok untuk tiga sasaran, Kali Kopi, Kali Kopi Baru, dan markas baru di Amoko.

Tim gabungan kemudian melakukan penyisiran di sekitar Kali Kopi dan menemukan lokasi persembunyian Hengki Wuamang hingga akhirnya yang bersangkutan tewas tertembak.

Petugas kemudian mengamankan barang bukti di lokasi yakni satu pucuk senjata api laras pendek jericho, satu pucuk laras pendek rakitan, satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, 376 butir munisi, uang tunai Rp 22 juta, tiga buah bendera bintang kejora.

 Sosok Penting 

Menurut Paulus, Hengki Wuamang merupakan sosok penting yang merencanakan sejumlah aksi di kawasan Tembagapura yang merupakan areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), sejak 2017.

"HW merupakan salah satu Waimung atau penyelenggara perang yang ingin melawan negara, jadi (HW) adalah aktornya, perancang dan juga sebagai pelaku," kata dia.

Keberadaan Hengki Wuamang sebagai salah satu pimpinan KKB Kali Kopi yang masuk dalam wilayah Kodap III Timika telah berlangsung sejak 2018, atau semenjak Toni Kwalik yang merupakan panglimanya meninggal dunia.

"Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap 3 pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB di Kali Kopi sebelum ada pergantian pimpinan yang baru. HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua untuk melakukan aksi di areal PTFI," kata Paulus.

 ♖
Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.