Minggu, 08 November 2020

PT PAL Indonesia Menunggu Projek Kapal Selam

Menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait projek tersebut Ilustrasi kapal selam TNI AL [dewanwidharta] ⚓️

Indonesia dikabarkan bakal menambah beberapa kapal selam dalam beberapa tahun mendatang. Setidaknya ada 3 kapal selam yang direncanakan bakal dibuat mulai akhir tahun depan.

Ketiga kapal selam tersebut masuk ke dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Bila terealisasi maka Indonesia total akan punya 8 unit kapal selam dari target 12 kapal selam.

Dari dokumen yang diterima CNBC Indonesia, masing-masing kapal selam belum memiliki nama spesifik seperti pendahulunya, misal KRI Nagapasa 403 maupun KRI Ardadedali 404. Nama awal saat ini hanya disebut Proyek Kapal Selam #4, Proyek Kapal Selam #5 dan Proyek Kapal Selam #6.

Proyek Kapal Selam #4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan yakni PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.

Menanggapi proyek ini, Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra masih belum mau berbicara banyak. Ia mengaku masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait projek tersebut. Ketika dana PMN sudah cair, baru langkah teknis bisa dilakukan oleh pembuat kapal selam.

"Kita nunggu resminya, kalau sudah diterima. Konsen kita bukan proses legislasinya. Itu kan proses di antara pemerintah dan DPR. Kita sebagai galangan, concern kita ketika itu sudah cair itu langsung dikejar pembangunan fasilitas tambahan tadi. concern kita kan di situ," kata Utario kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/11).

Dari dana yang dialokasikan pada PMN tahun 2021 mendatang, pembangunan fasilitas bakal memakan biaya paling besar, yakni Rp 1,004 triliun atau porsi 78%. Rencananya bakal dibangun GRP shop, painting shop, shiplift serta blasting shop.

Ketika fasilitas tersebut sudah dibangun, maka PT PAL bakal mendominasi pembuatan section proyek ini dibanding DSME Korsel. Pada Proyek Kapal Selam #5, Indonesia bakal membangun 4 section sementara 2 section lain dibangun di DSME Korsel. Proyek bakal dimulai pada April 2022 mendatang dan selesai Juli 2026.

Sementara Proyek Kapal Selam #6 bakal dimulai pada medio November 2022 dan selesai April 2027. Indonesia akan berperan dalam membuat keseluruhan section. Utario menyebut keseluruhan bagian kapal selam bisa dibuat jika fasilitas di dalam negeri sudah memadai.

"Intinya fasilitas belum (semua) dibangun. Uangnya juga belum (cair). Makanya kita lihat efektifnya kapan. Semua tergantung kondisi juga. Kita harap semoga makin banyak porsi yang dikerjakan di dalam negeri. Karena ketika dikerjakan dalam negeri, bukan hanya PT PAL tapi di belakang PT PAL ada industri-industri pendukung yang nggak mungkin akan mengerjakan bagian itu kalau nggak dikerjakan di sini," sebut Utario.

  ⚓️
CNBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.