Sabtu, 16 Mei 2020
TNI Kerahkan KRI Hingga Kapal RS
Tangkal Corona KRI Semarang 594 [PAL]
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan berbagai upaya dan dukungan yang telah dilakukan pihaknya dalam mengatasi penyebaran dan penanggulangan wabah Covid-19. Di antaranya, mengerahkan alutsista hingga kapal rumah sakit.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan Hadi, saat menggelar Video Conference di Mabes TNI Cilangkap melalui Web Internet Seminar (Webinar) dengan pihak KBRI Singapura, memaparkan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan TNI di bawah komando dirinya.
Misalnya berkaitan dengan operasi pengamanan dalam rangka percepatan penanganan wabah Covid-19 melalui pengamanan beberapa wilayah perbatasan. Hal ini dilakukan agar WNI dan WNA yang hendak masuk ke Indonesia bisa dipantau dengan baik.
"Pengamanan perbatasan darat dan laut dengan menggelar kekuatan teritorial TNI dan alutsista gabungan," kata Taibur Rahman melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (15/5).
Alutsista gabungan yang digunakan dalam operasi ini yakni Kapal Perang RI (KRI) dan pesawat patroli militer maritim.
Tak hanya itu kata dia, satuan teritorial dan pengamanan perbatasan juga dikerahkan untuk membantu pemeriksaan arus orang masuk di pelabuhan, bandara, Pos Lintas Batas Nasional serta mengawasi jalur-jalur tikus yang dapat digunakan di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga.
Kegiatan lainnya berkaitan dengan operasi penanganan medis. Dalam hal ini, TNI telah menyiapkan tiga Rumah Sakit sebagai tempat rujukan utama dan 19 Rumah Sakit sebagai tempat rujukan pendukung.
"Selain fasilitas kesehatan di darat, juga disiapkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang serta lima Rumah Sakit Lapangan dari Batalyon Kesehatan TNI," katanya.
Panglima pun, kata Taibur, juga sempat memaparkan soal pengamanan jalur logistik untuk menjamin keamanan rantai logistik selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB di sebagian Provinsi dan Kabupaten/Kota.
"Upaya ini dilaksanakan dengan koordinasi yang ketat bersama Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kabupaten dan Kota, Polri, Kementerian dan Lembaga terkait khususnya dalam distribusi Jaring Pengaman Sosial di berbagai daerah," katanya.
Selain membantu pengamanan berkaitan dengan rantai logistik, pengamanan PSBB berupa patroli bersama untuk menegakkan aturan PSBB dan larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diterapkan di tengah masyarakat.
Yang jelas Hadi, kata dia, mengatakan dalam penanganan Corona ini yang paling diutamakan adalah kesadaran dari masyarakat. "Kesadaran masyarakat luas sangat penting karena saat ini vaksin belum ditemukan," kata dia.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan berbagai upaya dan dukungan yang telah dilakukan pihaknya dalam mengatasi penyebaran dan penanggulangan wabah Covid-19. Di antaranya, mengerahkan alutsista hingga kapal rumah sakit.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan Hadi, saat menggelar Video Conference di Mabes TNI Cilangkap melalui Web Internet Seminar (Webinar) dengan pihak KBRI Singapura, memaparkan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan TNI di bawah komando dirinya.
Misalnya berkaitan dengan operasi pengamanan dalam rangka percepatan penanganan wabah Covid-19 melalui pengamanan beberapa wilayah perbatasan. Hal ini dilakukan agar WNI dan WNA yang hendak masuk ke Indonesia bisa dipantau dengan baik.
"Pengamanan perbatasan darat dan laut dengan menggelar kekuatan teritorial TNI dan alutsista gabungan," kata Taibur Rahman melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (15/5).
Alutsista gabungan yang digunakan dalam operasi ini yakni Kapal Perang RI (KRI) dan pesawat patroli militer maritim.
Tak hanya itu kata dia, satuan teritorial dan pengamanan perbatasan juga dikerahkan untuk membantu pemeriksaan arus orang masuk di pelabuhan, bandara, Pos Lintas Batas Nasional serta mengawasi jalur-jalur tikus yang dapat digunakan di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga.
Kegiatan lainnya berkaitan dengan operasi penanganan medis. Dalam hal ini, TNI telah menyiapkan tiga Rumah Sakit sebagai tempat rujukan utama dan 19 Rumah Sakit sebagai tempat rujukan pendukung.
"Selain fasilitas kesehatan di darat, juga disiapkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang serta lima Rumah Sakit Lapangan dari Batalyon Kesehatan TNI," katanya.
Panglima pun, kata Taibur, juga sempat memaparkan soal pengamanan jalur logistik untuk menjamin keamanan rantai logistik selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB di sebagian Provinsi dan Kabupaten/Kota.
"Upaya ini dilaksanakan dengan koordinasi yang ketat bersama Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kabupaten dan Kota, Polri, Kementerian dan Lembaga terkait khususnya dalam distribusi Jaring Pengaman Sosial di berbagai daerah," katanya.
Selain membantu pengamanan berkaitan dengan rantai logistik, pengamanan PSBB berupa patroli bersama untuk menegakkan aturan PSBB dan larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diterapkan di tengah masyarakat.
Yang jelas Hadi, kata dia, mengatakan dalam penanganan Corona ini yang paling diutamakan adalah kesadaran dari masyarakat. "Kesadaran masyarakat luas sangat penting karena saat ini vaksin belum ditemukan," kata dia.
★ CNN
Jumat, 15 Mei 2020
Menhan China Wei Fenghe Telepon Prabowo Subianto
Bantuan alkes dari China tiba di Halim ●
Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. Wei mengatakan, China akan mendukung kuat upaya Indonesia memerangi Virus Corona COVID-19.
Dukungan itu diberikan karena China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tegas terhadap penyakit COVID-19, dan meraih pencapaian strategis penting dalam mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru, seperti dilansir Xinhua, Rabu (13/5/2020).
Pada 2020 merupakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.
Oleh karena itu, Wei menyerukan upaya untuk melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan memperkuat kerja sama di semua bidang antara militer kedua negara.
Kata Prabowo
Sementara itu, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada angkatan bersenjata China atas dukungan dan bantuannya. Ia juga mengatakan, Indonesia mengapresiasi pencapaian China dalam memerangi COVID-19 dan kontribusinya terhadap kerja sama global dalam memerangi pandemi tersebut.
Prabowo menegaskan, militer Indonesia bersedia memperkuat kerja sama dengan angkatan bersenjata China.
Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. Wei mengatakan, China akan mendukung kuat upaya Indonesia memerangi Virus Corona COVID-19.
Dukungan itu diberikan karena China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tegas terhadap penyakit COVID-19, dan meraih pencapaian strategis penting dalam mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru, seperti dilansir Xinhua, Rabu (13/5/2020).
Pada 2020 merupakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.
Oleh karena itu, Wei menyerukan upaya untuk melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan memperkuat kerja sama di semua bidang antara militer kedua negara.
Kata Prabowo
Sementara itu, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada angkatan bersenjata China atas dukungan dan bantuannya. Ia juga mengatakan, Indonesia mengapresiasi pencapaian China dalam memerangi COVID-19 dan kontribusinya terhadap kerja sama global dalam memerangi pandemi tersebut.
Prabowo menegaskan, militer Indonesia bersedia memperkuat kerja sama dengan angkatan bersenjata China.
Pasukan Perdamaian Indonesia Tidak Terinfeksi COVID-19
Ilutrasi rantis Komodo digunakan Kontingen Garuda [istimewa] ●
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan tidak ada pasukan pemelihara perdamaian asal Indonesia yang terinfeksi COVID-19.
“Hingga saat ini, tidak ada pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang terinfeksi COVID-19. Namun, kami tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan di lapangan,” kata Retno dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Sekretariat PBB, kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di 13 negara dan wilayah yang memiliki pasukan pemelihara perdamaian (PKO).
Merujuk data tersebut, Menlu Retno mengatakan bahwa 64 personnel penjaga perdamaian telah tertular COVID-19 dengan sebagian besar kasus muncul di Mali.
“Dari jumlah tersebut, 23 orang di antaranya sudah sembuh,” kata dia.
Sebagai salah satu penyumbang pasukan perdamaian terbesar bagi PBB, Indonesia menaruh perhatian besar pada keselamatan dan kesehatan para pasukan, terutama pada masa pandemi saat ini.
Secara terus-menerus Indonesia memonitor situasi di wilayah-wilayah konflik, yang diperparah oleh wabah COVID-19 karena keterbatasan infrastruktur kesehatan, keamanan yang rapuh, situasi ekonomi yang menantang, dan kondisi kemanusiaan.
COVID-19, kata Retno, telah berdampak pada implementasi mandat PKO, antara lain kesulitan untuk terhubung dengan pihak-pihak yang berkonflik, guna melaksanakan upaya perdamaian dan mediasi mereka.
Wabah tersebut juga menyebabkan keterbatasan pergerakan dan kegiatan personel penjaga perdamaian, serta akses kemanusiaan dan logistik, selain juga kesulitan rotasi karena transportasi dan perjalanan udara tidak tersedia.
“Karena itu, dalam pertemuan-pertemuan Dewan Keamanan PBB, Indonesia selalu menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan serta kesehatan personel penjaga perdamaian,” ujar Retno.
Terkait kepentingan itu, Indonesia turut mensponsori Resolusi DK PBB Nomor 2518 tentang keselamatan dan keamanan personel penjaga perdamaian. Resolusi tersebut disahkan pada 30 Maret 2020.
DK PBB
Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia juga menyambut baik seruan Sekretaris Jenderal PBB bagi gencatan senjata global untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan di wilayah konflik.
Indonesia, bersama dengan para anggota DK lainnya, ikut aktif dalam merumuskan rancangan resolusi DK PBB tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi tantangan COVID-19 di bidang perdamaian dan keamanan.
“Sayangnya, rancangan resolusi ini belum mencapai konsensus,” kata Retno.
Retno berpendapat bahwa semakin lama DK PBB tidak mencapai kesepakatan dalam rancangan resolusi tersebut, keadaan itu akan mengirim sinyal negatif di lapangan dan bahkan bisa memperburuk situasi di banyak daerah konflik.
“Semua anggota DK PBB harus berkonsentrasi pada peningkatan kerja sama demi melindungi orang-orang di daerah konflik. Indonesia siap untuk terus berkontribusi dalam negosiasi rancangan resolusi di DK PBB,” Retno menegaskan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan tidak ada pasukan pemelihara perdamaian asal Indonesia yang terinfeksi COVID-19.
“Hingga saat ini, tidak ada pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang terinfeksi COVID-19. Namun, kami tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan di lapangan,” kata Retno dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Sekretariat PBB, kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di 13 negara dan wilayah yang memiliki pasukan pemelihara perdamaian (PKO).
Merujuk data tersebut, Menlu Retno mengatakan bahwa 64 personnel penjaga perdamaian telah tertular COVID-19 dengan sebagian besar kasus muncul di Mali.
“Dari jumlah tersebut, 23 orang di antaranya sudah sembuh,” kata dia.
Sebagai salah satu penyumbang pasukan perdamaian terbesar bagi PBB, Indonesia menaruh perhatian besar pada keselamatan dan kesehatan para pasukan, terutama pada masa pandemi saat ini.
Secara terus-menerus Indonesia memonitor situasi di wilayah-wilayah konflik, yang diperparah oleh wabah COVID-19 karena keterbatasan infrastruktur kesehatan, keamanan yang rapuh, situasi ekonomi yang menantang, dan kondisi kemanusiaan.
COVID-19, kata Retno, telah berdampak pada implementasi mandat PKO, antara lain kesulitan untuk terhubung dengan pihak-pihak yang berkonflik, guna melaksanakan upaya perdamaian dan mediasi mereka.
Wabah tersebut juga menyebabkan keterbatasan pergerakan dan kegiatan personel penjaga perdamaian, serta akses kemanusiaan dan logistik, selain juga kesulitan rotasi karena transportasi dan perjalanan udara tidak tersedia.
“Karena itu, dalam pertemuan-pertemuan Dewan Keamanan PBB, Indonesia selalu menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan serta kesehatan personel penjaga perdamaian,” ujar Retno.
Terkait kepentingan itu, Indonesia turut mensponsori Resolusi DK PBB Nomor 2518 tentang keselamatan dan keamanan personel penjaga perdamaian. Resolusi tersebut disahkan pada 30 Maret 2020.
DK PBB
Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia juga menyambut baik seruan Sekretaris Jenderal PBB bagi gencatan senjata global untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan di wilayah konflik.
Indonesia, bersama dengan para anggota DK lainnya, ikut aktif dalam merumuskan rancangan resolusi DK PBB tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi tantangan COVID-19 di bidang perdamaian dan keamanan.
“Sayangnya, rancangan resolusi ini belum mencapai konsensus,” kata Retno.
Retno berpendapat bahwa semakin lama DK PBB tidak mencapai kesepakatan dalam rancangan resolusi tersebut, keadaan itu akan mengirim sinyal negatif di lapangan dan bahkan bisa memperburuk situasi di banyak daerah konflik.
“Semua anggota DK PBB harus berkonsentrasi pada peningkatan kerja sama demi melindungi orang-orang di daerah konflik. Indonesia siap untuk terus berkontribusi dalam negosiasi rancangan resolusi di DK PBB,” Retno menegaskan.
★ antara
Kamis, 14 Mei 2020
KRI Bintuni 520
Panghancur Bajak Laut Teluk BerhalaKRI Bintuni 520 [TNI AL] ☆
Perkembangan Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista milik Indonesia setiap tahunnya mengalami perkembangan yang signifikan. Ini dilakukan untuk mengurangi jumlah anggaran belanja alat perang dari luar negeri.
Salah satu kapal perang buatan dalam negeri adalah KRI Bintuni 520. Kapal perang jenis Landing Ship Tank pertama buatan industri perkapalan dalam negeri ini diproduksi PT. Daya Radar Utama unit Lampung.
Berdasarkan informasi yang himpun VIVA Militer dari akun resmi TNI AU, Sabtu 2 Mei 2020, baja hulu atau lambung kapal KRI Bintuni 520 diproduksi khusus oleh PT Krakatau Steel. Kemampuan berlayar yang dimiliki kapal ini adalah selama 20 hari dengan jarak jelajah 13.334 kilometer.
KRI Bintuni 520 diketahui sudah berlayar sejak Juni 2015 lalu. Kapal perang ini berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya. Selain itu, jenis kapal ini adalah sebagai pendarat tank.
Meski besar, ternyata KRI Bintuni 520 dapat mendarat di pantai. Kapal ini juga dirancang untuk mengangkut 10 Main Battle Tank (MBT) berjenis Leopard dan 14 tank BMP-3F milik marinir. Selain digunakan untuk alat operasi militer, KRI Bintuni 520 juga bisa digunakan dalam operasi amfibi untuk bantuan bencana alam, operasi sosial, dan kesehatan.
Daya angkut yang dimiliki KRI Bintuni 520 sebanyak 476 orang termasuk kru kapal dan personelnya. Selain itu, kapal ini juga memiliki daya untuk mengangkut 10 unit jeep atau angkut personel.
Memiliki kapasitas besar, KRI Bintuni 520 juga mampu mengangkut 4 unit LCVP (Landing Craft Vehicle Pernsonal) dan 2 unit helikopter. Nama Bintuni sendiri diambil dari nama teluk di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Penghancur Bajak Laut Teluk Berhala
Ada sebuah kisah heroik yang pernah ditorehkan KRI Teluk Bintuni. Mereka pernah menghancurkan bajak laut yang merompak kapal di Selat Berhala, Kepulauan Riau.
Peristiwa itu terjadi pada Januari 2018, ketika itu KRI Teluk Bintuni sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Selat Berhala mengangkut 568 prajurit Marinir yang akan menggelar latihan Pendaratan Khusus Pasmar.
Namun, KRI mendapatkan kontak dari Nahkoda Tug Boat Dabo 105, mereka menginformasikan bahwa dua orang tak dikenal menaiki kapal yang sedang berlayar. Kedua orang itu ternyata bajak laut yang ingin merompak kapal itu.
Seketika itu juga KRI Teluk Bintuni menuju ke lokasi dan langsung mengerahkan pasukan mengepung Tug Boat Dabo dengan menggunakan speedboat.
Tak memakan waktu lama, bajak laut berhasil dilumpuhkan, dua orang ditangkap dan yang lainnya melarikan diri. Para bajak laut itu merompak kapal dengan berbekal senjata tajam.
Perkembangan Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista milik Indonesia setiap tahunnya mengalami perkembangan yang signifikan. Ini dilakukan untuk mengurangi jumlah anggaran belanja alat perang dari luar negeri.
Salah satu kapal perang buatan dalam negeri adalah KRI Bintuni 520. Kapal perang jenis Landing Ship Tank pertama buatan industri perkapalan dalam negeri ini diproduksi PT. Daya Radar Utama unit Lampung.
Berdasarkan informasi yang himpun VIVA Militer dari akun resmi TNI AU, Sabtu 2 Mei 2020, baja hulu atau lambung kapal KRI Bintuni 520 diproduksi khusus oleh PT Krakatau Steel. Kemampuan berlayar yang dimiliki kapal ini adalah selama 20 hari dengan jarak jelajah 13.334 kilometer.
KRI Bintuni 520 diketahui sudah berlayar sejak Juni 2015 lalu. Kapal perang ini berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya. Selain itu, jenis kapal ini adalah sebagai pendarat tank.
Meski besar, ternyata KRI Bintuni 520 dapat mendarat di pantai. Kapal ini juga dirancang untuk mengangkut 10 Main Battle Tank (MBT) berjenis Leopard dan 14 tank BMP-3F milik marinir. Selain digunakan untuk alat operasi militer, KRI Bintuni 520 juga bisa digunakan dalam operasi amfibi untuk bantuan bencana alam, operasi sosial, dan kesehatan.
Daya angkut yang dimiliki KRI Bintuni 520 sebanyak 476 orang termasuk kru kapal dan personelnya. Selain itu, kapal ini juga memiliki daya untuk mengangkut 10 unit jeep atau angkut personel.
Memiliki kapasitas besar, KRI Bintuni 520 juga mampu mengangkut 4 unit LCVP (Landing Craft Vehicle Pernsonal) dan 2 unit helikopter. Nama Bintuni sendiri diambil dari nama teluk di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Penghancur Bajak Laut Teluk Berhala
Ada sebuah kisah heroik yang pernah ditorehkan KRI Teluk Bintuni. Mereka pernah menghancurkan bajak laut yang merompak kapal di Selat Berhala, Kepulauan Riau.
Peristiwa itu terjadi pada Januari 2018, ketika itu KRI Teluk Bintuni sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Selat Berhala mengangkut 568 prajurit Marinir yang akan menggelar latihan Pendaratan Khusus Pasmar.
Namun, KRI mendapatkan kontak dari Nahkoda Tug Boat Dabo 105, mereka menginformasikan bahwa dua orang tak dikenal menaiki kapal yang sedang berlayar. Kedua orang itu ternyata bajak laut yang ingin merompak kapal itu.
Seketika itu juga KRI Teluk Bintuni menuju ke lokasi dan langsung mengerahkan pasukan mengepung Tug Boat Dabo dengan menggunakan speedboat.
Tak memakan waktu lama, bajak laut berhasil dilumpuhkan, dua orang ditangkap dan yang lainnya melarikan diri. Para bajak laut itu merompak kapal dengan berbekal senjata tajam.
4 Senjata Bikinan Tanfoglio
Perusahaan Alutsista IndonesiaKomodo Armament
Selama ini kita hanya mengenal pindad sebagai produsen alutsista dalam negeri. Padahal masih ada satu lagi yang juga tak kalah hebatnya. Ya, namanya adalah Tanfoglio atau lengkapnya Tanfoglio Indonesia Jaya. Perusahaan satu ini bisa dibilang sangat greget. Pasalnya, mereka lah satu-satunya produsen alutsista swasta di Indonesia.
Tanfoglio sendiri bukanlah pemain baru. Brand ini berkembang di Italia kemudian masuk ke Indonesia. Di sini kemudian perusahaan itu berkembang dan kena sentuhan dalam negeri. Bukti nyatanya adalah deretan senjata-senjata buatan mereka yang disemati nama ala Indonesia. Soal produk, senjata bikinan Tanfoglio juga tak kalah gila dari buatan Pindad.
Berbeda dengan Pindad yang juga membuat kendaraan tempur, Tanfoglio khusus hanya membikin senjata-senjata saja. Lalu, senjata keren macam apa yang dibuat oleh mereka? Simak ulasannya berikut.
1. Pistol-Pistol
Sama seperti Pindad yang membuat pistol-pistol macam G2 Elite dan Combat, Tanfoglio juga melakukan hal yang sama. Hanya saja, produksi pistol mereka jauh lebih banyak dan variatif. Setidaknya ada sekitar 8 jenis pistol yang mereka buat. Uniknya, masing-masing pistol memiliki nama ala Indonesia.
Sebut saja S9 Tambora, S9 Arafura, sampai S9 Korowai. Soal kemampuan, pistol-pistol ini memiliki spesifikasi mereka sendiri yang disesuaikan dengan penggunaan. Tak hanya itu, Tanfoglio juga membuat semacam perangkat sangar yang memungkinkan pistol untuk diubah menjadi senapan ringan, namanya adalah KPOS Conversion Kit.
2. Dua Senapan Serbu
Berbeda dengan Pindad yang membuat cukup banyak variasi senapan, Tanfoglio hanya membuat dua tipe saja. Namanya pun cukup sederhana, D5 dan D7. Meskipun namanya biasa, senapan ini memiliki banyak sekali keunggulan yang gila.
Mengutip dari website resmi Tanfoglio, dua senjata ini diklaim sangat mematikan. Mereka dijejali dengan berbagai perangkat mutakhir yang membuatnya punya kemampuan sangar. Tak hanya itu, mereka juga terbuat dari bahan-bahan pilihan yang sudah diuji berkali-kali dengan bermacam teknik. Dua senjata ini sangat cocok dipakai untuk segala misi. Sangar!
3. Tanfoglio Juga Punya Sniper Maut
Berbicara soal sniper, kita mengenal Pindad dengan SPR-nya, nah Tanfoglio pun juga tak mau kalah dengan memiliki dua varian sniper yang kemampuannya sama-sama gila. Mereka bernama Bolt Action dan Chasis. Untuk Bolt, senjata ini dirancang seperti sniper kebanyakan. Akurat, mematikan, dan bisa disemati banyak alat-alat khusus, misal teleskop atau night vision.
Nah, yang ngeri adalah Chasis sniper. Secara tampilan sniper satu ini sangat garang dengan bentuk yang tegas serta banyak sudut-sudut tajam di body-nya. Soal kemampuan, Chasis dibekali dengan banyak hal. Senapan satu ini super akurat lantaran bentuk larasnya yang unik serta dipadu dengan teropong yang besar dan detail. Tak hanya itu, ia juga tak berat dan bisa dilipat sehingga memudahkan untuk pengepakan. Sangat mematikan dan handal di segala medan, senjata ini patut dibeli oleh TNI.
4. Eli Gun
Satu lagi yang gila dari Tanfoglio adalah senjata mesinnya yang bernama Eli Gun. Mungkin sekilas sama seperti machine gun kebanyakan, tapi yang satu ini benar-benar gila. Salah satunya adalah kemampuannya melontarkan sekitar 3400 peluru dalam semenit.
Tak hanya itu, Eli Gun juga dibekali dengan berbagai perlengkapan gila. Mulai dari feed system yang lebih baru, sampai compability yang lebih luas. Untuk senjata yang macam begini di Indonesia yang buat hanya Tanfoglio saja. Pindad belum memilikinya.
Tanfoglio, perusahaan satu ini mungkin sudah saatnya dilirik oleh negara sebagai pemasok alutsista lain selain Pindad. Sama sekali tidak rugi kalau dicoba karena senjata-senjata buatan mereka pun sangat gila. Jika benar-benar direalisasi, maka makin variatif pasokan alutsista TNI kita. Hingga pada akhirnya ini akan berdampak kepada melejitnya militer Indonesia di dunia.
♖ Boombastis
Selama ini kita hanya mengenal pindad sebagai produsen alutsista dalam negeri. Padahal masih ada satu lagi yang juga tak kalah hebatnya. Ya, namanya adalah Tanfoglio atau lengkapnya Tanfoglio Indonesia Jaya. Perusahaan satu ini bisa dibilang sangat greget. Pasalnya, mereka lah satu-satunya produsen alutsista swasta di Indonesia.
Tanfoglio sendiri bukanlah pemain baru. Brand ini berkembang di Italia kemudian masuk ke Indonesia. Di sini kemudian perusahaan itu berkembang dan kena sentuhan dalam negeri. Bukti nyatanya adalah deretan senjata-senjata buatan mereka yang disemati nama ala Indonesia. Soal produk, senjata bikinan Tanfoglio juga tak kalah gila dari buatan Pindad.
Berbeda dengan Pindad yang juga membuat kendaraan tempur, Tanfoglio khusus hanya membikin senjata-senjata saja. Lalu, senjata keren macam apa yang dibuat oleh mereka? Simak ulasannya berikut.
1. Pistol-Pistol
Sama seperti Pindad yang membuat pistol-pistol macam G2 Elite dan Combat, Tanfoglio juga melakukan hal yang sama. Hanya saja, produksi pistol mereka jauh lebih banyak dan variatif. Setidaknya ada sekitar 8 jenis pistol yang mereka buat. Uniknya, masing-masing pistol memiliki nama ala Indonesia.
Sebut saja S9 Tambora, S9 Arafura, sampai S9 Korowai. Soal kemampuan, pistol-pistol ini memiliki spesifikasi mereka sendiri yang disesuaikan dengan penggunaan. Tak hanya itu, Tanfoglio juga membuat semacam perangkat sangar yang memungkinkan pistol untuk diubah menjadi senapan ringan, namanya adalah KPOS Conversion Kit.
2. Dua Senapan Serbu
Berbeda dengan Pindad yang membuat cukup banyak variasi senapan, Tanfoglio hanya membuat dua tipe saja. Namanya pun cukup sederhana, D5 dan D7. Meskipun namanya biasa, senapan ini memiliki banyak sekali keunggulan yang gila.
Mengutip dari website resmi Tanfoglio, dua senjata ini diklaim sangat mematikan. Mereka dijejali dengan berbagai perangkat mutakhir yang membuatnya punya kemampuan sangar. Tak hanya itu, mereka juga terbuat dari bahan-bahan pilihan yang sudah diuji berkali-kali dengan bermacam teknik. Dua senjata ini sangat cocok dipakai untuk segala misi. Sangar!
3. Tanfoglio Juga Punya Sniper Maut
Berbicara soal sniper, kita mengenal Pindad dengan SPR-nya, nah Tanfoglio pun juga tak mau kalah dengan memiliki dua varian sniper yang kemampuannya sama-sama gila. Mereka bernama Bolt Action dan Chasis. Untuk Bolt, senjata ini dirancang seperti sniper kebanyakan. Akurat, mematikan, dan bisa disemati banyak alat-alat khusus, misal teleskop atau night vision.
Nah, yang ngeri adalah Chasis sniper. Secara tampilan sniper satu ini sangat garang dengan bentuk yang tegas serta banyak sudut-sudut tajam di body-nya. Soal kemampuan, Chasis dibekali dengan banyak hal. Senapan satu ini super akurat lantaran bentuk larasnya yang unik serta dipadu dengan teropong yang besar dan detail. Tak hanya itu, ia juga tak berat dan bisa dilipat sehingga memudahkan untuk pengepakan. Sangat mematikan dan handal di segala medan, senjata ini patut dibeli oleh TNI.
4. Eli Gun
Satu lagi yang gila dari Tanfoglio adalah senjata mesinnya yang bernama Eli Gun. Mungkin sekilas sama seperti machine gun kebanyakan, tapi yang satu ini benar-benar gila. Salah satunya adalah kemampuannya melontarkan sekitar 3400 peluru dalam semenit.
Tak hanya itu, Eli Gun juga dibekali dengan berbagai perlengkapan gila. Mulai dari feed system yang lebih baru, sampai compability yang lebih luas. Untuk senjata yang macam begini di Indonesia yang buat hanya Tanfoglio saja. Pindad belum memilikinya.
Tanfoglio, perusahaan satu ini mungkin sudah saatnya dilirik oleh negara sebagai pemasok alutsista lain selain Pindad. Sama sekali tidak rugi kalau dicoba karena senjata-senjata buatan mereka pun sangat gila. Jika benar-benar direalisasi, maka makin variatif pasokan alutsista TNI kita. Hingga pada akhirnya ini akan berdampak kepada melejitnya militer Indonesia di dunia.
♖ Boombastis
Rabu, 13 Mei 2020
KRI Bung Tomo Undergoes Docking at PT PAL
KRI Bung Tomo 357 multi-role light frigate [PAL] ⚓️
KRI Bung Tomo (357) will undergo dry docking in Irian Graving Dock of PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya.
KRI Bung Tomo (357) will undergo maintenance and repairs for 15 days. KRI Bung Tomo is named after Sutomo, the leader of Indonesian guerrillas during the Battle of Surabaya. The Bung Tomo class consists of three Indonesian multi-role patrol corvettes such as KRI John Lie (358) and KRI Usman-Harun (359).
KRI Bung Tomo (357) has an overall length of 90 m, 22 m beam, and hull draught of 3,6 m. It has displacement of approximately 2000 tonnes, maximum speed of 30 knots, a range of 5000 nautical miles. It is powered by four diesel engines driving two propeller shafts with CODAD (Combined Diesel and Diesel) configuration.
KRI Bung Tomo (357) will undergo dry docking in Irian Graving Dock of PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya.
KRI Bung Tomo (357) will undergo maintenance and repairs for 15 days. KRI Bung Tomo is named after Sutomo, the leader of Indonesian guerrillas during the Battle of Surabaya. The Bung Tomo class consists of three Indonesian multi-role patrol corvettes such as KRI John Lie (358) and KRI Usman-Harun (359).
KRI Bung Tomo (357) has an overall length of 90 m, 22 m beam, and hull draught of 3,6 m. It has displacement of approximately 2000 tonnes, maximum speed of 30 knots, a range of 5000 nautical miles. It is powered by four diesel engines driving two propeller shafts with CODAD (Combined Diesel and Diesel) configuration.
⚓️ PAL
Selasa, 12 Mei 2020
TNI AL Kembali Evakuasi ABK WNI dari Kapal MV Viking Orion
TNI AL Evakuasi 42 ABK WNI MV Viking Orion ●
Bulan ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti-nanti oleh umat muslim termasuk di Indonesia. Pasalnya banyak diantara mereka yang rela bekerja selama satu tahun dan jauh dari keluarga yang dicintainya.
Kemudian bulan Ramadhan menjadi waktu untuk kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga yang sudah lama ditinggalkan. Ini sama seperti para anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pesiar dari berbagai negara.
TNI AL sebelumnya sudah melakukan tiga kali evakuasi para ABK WNI dari berbagai kapal-kapal pesiar dan ini adalah kali keempat TNI AL melaksanakan evakuasi. Kali ini proses evakuasi berada di bawah pimpinan Komandan Lantamal III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto.
“ABK kapal pesiar MV. Viking Orion setelah swab test akan melakukan isolasi mandiri di Hotel Pullman Central Park Jakarta sambil menunggu hasilnya, apabila ada yang positif akan dibawa ke wisma atlit kemayoran,” kata Danlanal III dikutip VIVA Militer dari situs TNI AL Senin 11 Mei 2020.
“Jika hasil swab test mereka menunjukkan hasil negatif, maka mereka akan diantar melalui pengurusan persyaratan berlakunya PSBB baik di Jakarta maupun ditempat tujuannya masing-masing oleh pihak Agen,” ujar Hermanto.
Kapal pesiar MV. Viking Orion adalah kapal pesiar berbendera Negara Norwegia. Sebelum tiba di Indonesia, kapal pesiar ini sebelumnya dari Singapura lalu menuju Pulau Bali dan sebanyak 30 ABK asal Bali diturunkan. Parra ABK ini juga menjalankan masa karantina yang sudah ditetapkan sebagai standar prosedur kesehatan.
Sekitar tiga hari, kapal pesiar MV. Viking Orion berlayar menuju Jakarta dan lego jangkar ±3-4Nm. Sebanyak 41 ABK yang dievakuasi menggunakan kapal kecil untuk selanjutnya diperiksa di Dermaga JICT-2, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Sebanyak 42 orang ABK ini rata-rata bertempat tinggal disekitar pulau Jawa seperti Cirebon, Surabaya, Jogyakarta dan Bandung. Sesampainya mereka didermaga, Tim satgas langsung melakukan penyemprotan disinfektan baik terhadap tubuh maupun barang bawaannya.
Sementara itu, khusus untuk barang bawaan yang dibawa oleh masing-masing ABK diwajibkan untuk melewati X-Ray dari Tim Bea Cukai dan juga pemeriksaan oleh K-9/Anjing Pelacak Pom Lantamal III Jakarta.
42 ABK yang terdiri 41 Pria dan 1 wanita ini melaksanakan Swab Test (PCR) dari Tim KKP dengan kekuatan 10 medis. Pemeriksaan ini dipimpin langsung oleh dr. Jefri Hasibuan Simbolon, M.Kes. (KKP Klas I Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta utara).
“Pemeriksaan swab test ini akan lebih akurat hasilnya dibandingkan rapid test, untuk mengetahui hasilnya swab test memerlukan waktu 2-7 hari kedepan baru bisa dipastikan negative atau positif,” kata Dokter Jefri.
Bulan ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti-nanti oleh umat muslim termasuk di Indonesia. Pasalnya banyak diantara mereka yang rela bekerja selama satu tahun dan jauh dari keluarga yang dicintainya.
Kemudian bulan Ramadhan menjadi waktu untuk kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga yang sudah lama ditinggalkan. Ini sama seperti para anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pesiar dari berbagai negara.
TNI AL sebelumnya sudah melakukan tiga kali evakuasi para ABK WNI dari berbagai kapal-kapal pesiar dan ini adalah kali keempat TNI AL melaksanakan evakuasi. Kali ini proses evakuasi berada di bawah pimpinan Komandan Lantamal III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto.
“ABK kapal pesiar MV. Viking Orion setelah swab test akan melakukan isolasi mandiri di Hotel Pullman Central Park Jakarta sambil menunggu hasilnya, apabila ada yang positif akan dibawa ke wisma atlit kemayoran,” kata Danlanal III dikutip VIVA Militer dari situs TNI AL Senin 11 Mei 2020.
“Jika hasil swab test mereka menunjukkan hasil negatif, maka mereka akan diantar melalui pengurusan persyaratan berlakunya PSBB baik di Jakarta maupun ditempat tujuannya masing-masing oleh pihak Agen,” ujar Hermanto.
Kapal pesiar MV. Viking Orion adalah kapal pesiar berbendera Negara Norwegia. Sebelum tiba di Indonesia, kapal pesiar ini sebelumnya dari Singapura lalu menuju Pulau Bali dan sebanyak 30 ABK asal Bali diturunkan. Parra ABK ini juga menjalankan masa karantina yang sudah ditetapkan sebagai standar prosedur kesehatan.
Sekitar tiga hari, kapal pesiar MV. Viking Orion berlayar menuju Jakarta dan lego jangkar ±3-4Nm. Sebanyak 41 ABK yang dievakuasi menggunakan kapal kecil untuk selanjutnya diperiksa di Dermaga JICT-2, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Sebanyak 42 orang ABK ini rata-rata bertempat tinggal disekitar pulau Jawa seperti Cirebon, Surabaya, Jogyakarta dan Bandung. Sesampainya mereka didermaga, Tim satgas langsung melakukan penyemprotan disinfektan baik terhadap tubuh maupun barang bawaannya.
Sementara itu, khusus untuk barang bawaan yang dibawa oleh masing-masing ABK diwajibkan untuk melewati X-Ray dari Tim Bea Cukai dan juga pemeriksaan oleh K-9/Anjing Pelacak Pom Lantamal III Jakarta.
42 ABK yang terdiri 41 Pria dan 1 wanita ini melaksanakan Swab Test (PCR) dari Tim KKP dengan kekuatan 10 medis. Pemeriksaan ini dipimpin langsung oleh dr. Jefri Hasibuan Simbolon, M.Kes. (KKP Klas I Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta utara).
“Pemeriksaan swab test ini akan lebih akurat hasilnya dibandingkan rapid test, untuk mengetahui hasilnya swab test memerlukan waktu 2-7 hari kedepan baru bisa dipastikan negative atau positif,” kata Dokter Jefri.
★ Vivanews
Aksi Berani Pasukan TNI AD Amankan Mortir
Di AfrikaTim Satgas Kizi TNI di Afrika Temukan Sebuah Mortir ●
Satuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tak hanya mengabdi untuk menjaga keamnan dan perdamaian dalam negeri. Ada pula yang tergabung dalam misi kemanusiaan PBB di Afrika. Kerap terjadi konflik di Benua Hitam, TNI AD datang dari jauh untuk membantu proses perdamaian.
TNI AD mengirimkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk mengikuti misi kemanusiaan bersama dengan PBB. Menurut informasi yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Selasa 12 Mei 2020, Satgas Kizi TNI Konga XXXVII/F Minusca yang bertugas di Republik Afrika Tengah, menemukan dan mengamankan mortir sisa konflik.
Penemuan mortir oleh warga Bangui ini langsung diamankan oleh tim satuan (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII/F United Nations MULTI-Dimensional Intergrated Stabilization Mission, in Central in Africa (Minusca).
Letkol Czi Irsad Wilyarto mengonfirmasi bahwa pasukannya menemukan sebuah mortir di Bangui. Disebut Irsad, mortir ini diketahui adalah hasil dari sisa konflik yang terjadi.
“Ya benar, tim Satgas Kizi TNI kembali mengamankan satu buah mortir sisa konflik dari warga lokal di Jl. Arrondsiment 4, Bangui,” katanya.
Kejadian ini berawal dari kegiatan warga sebagai tukang bangunan yang sedang memperbaiki bangunan Gedung SCO. Namun, pada saat bekerja dia menemukan sebuah mortir. Selanjutnya warga tersebut melaporkan kepada Satgas Kizi TNI untuk diamankan demi keselamatan masyarakat sekitar.
Karena tim satgas yang bertugas di sana sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sehingga ketika ada kejadian seperti penemuan mortir, mereka langsung melapor. Selain itu, Satgas Kizi TNI juga meresponnya dengan cepat guna memprioritaskan kemanan mereka.
“Setelah ditemukan, Satgas segera turun ke lapangan dan satu buah mortir tersebut berhasil ditangani oleh tim EOD Satgas Kizi TNI yang dipimpin oleh Dantim Kapten Czi Diky Yuda Pranata,” ujar Dansatgas.
Satuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tak hanya mengabdi untuk menjaga keamnan dan perdamaian dalam negeri. Ada pula yang tergabung dalam misi kemanusiaan PBB di Afrika. Kerap terjadi konflik di Benua Hitam, TNI AD datang dari jauh untuk membantu proses perdamaian.
TNI AD mengirimkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk mengikuti misi kemanusiaan bersama dengan PBB. Menurut informasi yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Selasa 12 Mei 2020, Satgas Kizi TNI Konga XXXVII/F Minusca yang bertugas di Republik Afrika Tengah, menemukan dan mengamankan mortir sisa konflik.
Penemuan mortir oleh warga Bangui ini langsung diamankan oleh tim satuan (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII/F United Nations MULTI-Dimensional Intergrated Stabilization Mission, in Central in Africa (Minusca).
Letkol Czi Irsad Wilyarto mengonfirmasi bahwa pasukannya menemukan sebuah mortir di Bangui. Disebut Irsad, mortir ini diketahui adalah hasil dari sisa konflik yang terjadi.
“Ya benar, tim Satgas Kizi TNI kembali mengamankan satu buah mortir sisa konflik dari warga lokal di Jl. Arrondsiment 4, Bangui,” katanya.
Kejadian ini berawal dari kegiatan warga sebagai tukang bangunan yang sedang memperbaiki bangunan Gedung SCO. Namun, pada saat bekerja dia menemukan sebuah mortir. Selanjutnya warga tersebut melaporkan kepada Satgas Kizi TNI untuk diamankan demi keselamatan masyarakat sekitar.
Karena tim satgas yang bertugas di sana sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, sehingga ketika ada kejadian seperti penemuan mortir, mereka langsung melapor. Selain itu, Satgas Kizi TNI juga meresponnya dengan cepat guna memprioritaskan kemanan mereka.
“Setelah ditemukan, Satgas segera turun ke lapangan dan satu buah mortir tersebut berhasil ditangani oleh tim EOD Satgas Kizi TNI yang dipimpin oleh Dantim Kapten Czi Diky Yuda Pranata,” ujar Dansatgas.
★ Vivanews
[Dunia] Iran Tak Sengaja Merudal Kapal Perangnya
19 Tentara Tewas Kapal perang Jamaran milik Angkatan Laut Iran. [Foto/Wikipedia/Aspahbod] ⚓️
Kapal perang Jamaran Angkatan Laut Iran tak sengaja menembakkan rudal ke kapal perang rekannya sendiri, kapal Konarak, dalam latihan tempur di Teluk Oman. Korban tewas bertambah dari semula satu tentara menjadi 19 tentara.
Insiden "friendly fire" ini terjadi dekat pelabuhan Jask di Teluk Oman pada Minggu petang. Media Iran dalam laporan awal menyebut sekitar 40 tentara Angkatan Laut hilang dalam insiden salah tembak tersebut.
Layanan pers militer Iran pada Senin (11/5/2020) mengonfirmasi korban tewas bertambah jadi 19 orang dan 15 lainnya terluka.
"Pada hari Minggu sore, selama latihan yang melibatkan sejumlah kapal Angkatan Laut di perairan Jask dan Chabahar, ada insiden pada kapal pendukung Konarak," bunyi pernyataan militer Iran, seperti dikutip Sputniknews. "Jumlah martir insiden ini adalah 19 (tentara); 15 (lainnya) juga telah terluka."
Kapal perang Konarak yang terkena tembakan rudal anti-kapal C-802 Noor tenggelam. Stasiun televisi pemerintah setempat merinci sedikit dugaan penyebab insiden salah tembak tersebut.
"Kapal Konarak dihantam oleh rudal kemarin sore selama latihan militer di perairan Bandar-e Jask di lepas pantai selatan Iran," bunyi siaran stasiun televisi pemerintah Iran yang dikutip AFP.
"Kapal itu terhantam setelah memindahkan target latihan pada tujuannya dan tidak membuat jarak yang cukup antara dirinya dan target," lanjut siaran televisi tersebut.
Kendati demikian, penyebab pasti dari insiden salah tembak itu sedang diselidiki otoritas terakait Iran.
Ini bukan pertama kalinya Iran keliru menarik pelatuknya terlalu dini yang berakibat fatal. Ketika eskalasi dengan Amerika Serikat (AS) memanas Januari lalu, militer Teheran juga secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat sipil Ukraina yang menewaskan 176 orang di dalamnya. (min)
Kapal perang Jamaran Angkatan Laut Iran tak sengaja menembakkan rudal ke kapal perang rekannya sendiri, kapal Konarak, dalam latihan tempur di Teluk Oman. Korban tewas bertambah dari semula satu tentara menjadi 19 tentara.
Insiden "friendly fire" ini terjadi dekat pelabuhan Jask di Teluk Oman pada Minggu petang. Media Iran dalam laporan awal menyebut sekitar 40 tentara Angkatan Laut hilang dalam insiden salah tembak tersebut.
Layanan pers militer Iran pada Senin (11/5/2020) mengonfirmasi korban tewas bertambah jadi 19 orang dan 15 lainnya terluka.
"Pada hari Minggu sore, selama latihan yang melibatkan sejumlah kapal Angkatan Laut di perairan Jask dan Chabahar, ada insiden pada kapal pendukung Konarak," bunyi pernyataan militer Iran, seperti dikutip Sputniknews. "Jumlah martir insiden ini adalah 19 (tentara); 15 (lainnya) juga telah terluka."
Kapal perang Konarak yang terkena tembakan rudal anti-kapal C-802 Noor tenggelam. Stasiun televisi pemerintah setempat merinci sedikit dugaan penyebab insiden salah tembak tersebut.
"Kapal Konarak dihantam oleh rudal kemarin sore selama latihan militer di perairan Bandar-e Jask di lepas pantai selatan Iran," bunyi siaran stasiun televisi pemerintah Iran yang dikutip AFP.
"Kapal itu terhantam setelah memindahkan target latihan pada tujuannya dan tidak membuat jarak yang cukup antara dirinya dan target," lanjut siaran televisi tersebut.
Kendati demikian, penyebab pasti dari insiden salah tembak itu sedang diselidiki otoritas terakait Iran.
Ini bukan pertama kalinya Iran keliru menarik pelatuknya terlalu dini yang berakibat fatal. Ketika eskalasi dengan Amerika Serikat (AS) memanas Januari lalu, militer Teheran juga secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat sipil Ukraina yang menewaskan 176 orang di dalamnya. (min)
⚓️ sindonews
Senin, 11 Mei 2020
KRI Alugoro-405
Siluman Laut Pertama Buatan Indonesia Ujicoba KRI Alugoro 405 [submarine.id] ★
Kini kemampuan Indonesia dalam menciptakan Alutsista (Alat utama sistem senjata) tidak diragukan lagi, karena kali ini Indonesia berhasil menciptakan kapal selam. Meski tetap mengandeng Korea Selatan sebagai partner, tentu hal ini tetap membanggakan.
Kapal selam pertama ini diberi nama Alugoro-405, kapal selam pertama buatan PT PAL Indonesia yang berkolaborasi dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Kapal ini mampu berlayar selama lebih dari 50 hari lamanya dan bisa digunakan hingga 30 tahun mendatang.
Dilansir VIVA Militer dari VIVA Rabu 6 Mei 2020, kapal selam buatan PT PAL Indonesia berhasil diselesaikan pada 11 April 2019. Setelah itu, Alugoro-405 harus menjalani test sehingga kapal ini bisa digunakan dan bisa memperkuat sistem pertahanan TNI AL.
Kapal selam ini juga sudah lulus dari test penyelaman atau nominal diving depth yang mencapai lebih dari 250 meter. Alugoro-405 berhasil menyelam hingga kedalaman 310 meter, test penyelaman ini dilakukan di perairan utara Pulau Bali.
Kapal yang memiliki panjang 61,3 meter itu mampu menampung lebih dari 40 kru di dalamnya. Kapal berjenis diesel electric submarine U209/1400. KRI Alugoro-405 juga sudah diperkuat oleh torpedo Black Shark generasi terbaru dari Whitehead Alenia Sistemi Subacquei yang bisa mengejar target sejauh 50 kilometer.
Seperti seekor paus dan lumba-lumba yang memiliki gelombang ultrasonik, Alugoro-405 juga memiliki gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik yang digunakan oleh kapal ini berbentuk gambar 3 dimensi untuk melihat kondisi bawah laut.
Secara keseluruhan, KRI Alugoro-405 yang memakai Naval Combat Management MSI-90U Mk2 sebagai teknologi radar, maka ini bisa menjadi sistem pengelolaan data yang paling mutakhir untuk melihat keadaan sekitar. Sehingga, kapal yang disebut sebagai siluman laut Indonesia, bisa menjaga wilayah perairan jika sewaktu-waktu ada ancaman.
Kini kemampuan Indonesia dalam menciptakan Alutsista (Alat utama sistem senjata) tidak diragukan lagi, karena kali ini Indonesia berhasil menciptakan kapal selam. Meski tetap mengandeng Korea Selatan sebagai partner, tentu hal ini tetap membanggakan.
Kapal selam pertama ini diberi nama Alugoro-405, kapal selam pertama buatan PT PAL Indonesia yang berkolaborasi dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Kapal ini mampu berlayar selama lebih dari 50 hari lamanya dan bisa digunakan hingga 30 tahun mendatang.
Dilansir VIVA Militer dari VIVA Rabu 6 Mei 2020, kapal selam buatan PT PAL Indonesia berhasil diselesaikan pada 11 April 2019. Setelah itu, Alugoro-405 harus menjalani test sehingga kapal ini bisa digunakan dan bisa memperkuat sistem pertahanan TNI AL.
Kapal selam ini juga sudah lulus dari test penyelaman atau nominal diving depth yang mencapai lebih dari 250 meter. Alugoro-405 berhasil menyelam hingga kedalaman 310 meter, test penyelaman ini dilakukan di perairan utara Pulau Bali.
Kapal yang memiliki panjang 61,3 meter itu mampu menampung lebih dari 40 kru di dalamnya. Kapal berjenis diesel electric submarine U209/1400. KRI Alugoro-405 juga sudah diperkuat oleh torpedo Black Shark generasi terbaru dari Whitehead Alenia Sistemi Subacquei yang bisa mengejar target sejauh 50 kilometer.
Seperti seekor paus dan lumba-lumba yang memiliki gelombang ultrasonik, Alugoro-405 juga memiliki gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik yang digunakan oleh kapal ini berbentuk gambar 3 dimensi untuk melihat kondisi bawah laut.
Secara keseluruhan, KRI Alugoro-405 yang memakai Naval Combat Management MSI-90U Mk2 sebagai teknologi radar, maka ini bisa menjadi sistem pengelolaan data yang paling mutakhir untuk melihat keadaan sekitar. Sehingga, kapal yang disebut sebagai siluman laut Indonesia, bisa menjaga wilayah perairan jika sewaktu-waktu ada ancaman.
♞ Vivanews
Minggu, 10 Mei 2020
Rencana Pelibatan TNI Hadapi Terorisme Dianggap Membahayakan HAM
Pasukan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI mengikuti simulasi penanggulangan teror di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa, 9 April 2019. Simulasi ini mengangkat tema "Satgultor TNI Melaksanakan Penanggulangan Aksi Terorisme di wilayah DKI Jakarta dalam rangka Mendukung Tugas Pokok TNI." [ANTARA/Rivan Awal Lingga]
Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari sejumlah lembaga yang fokus pada isu hak asasi manusia (HAM) meminta seluruh fraksi di DPR RI menolak rancangan Peraturan Presiden tentang Tugas TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme. Mereka berdalih aturan itu berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM di Indonesia dan bertentangan dengan Undang-Undang tentang TNI.
Koalisi menilai aturan itu memberikan mandat yang luas dan berlebihan kepada TNI. Terlebih pengaturan tersebut tidak diikuti mekanisme akuntabilitas militer yang jelas untuk tunduk pada sistem peradilan umum.
Menurut koalisi, hal itu membuat penanganan tindak pidana terorisme oleh TNI lewat fungsi penangkalan, penindakan dan pemulihan (Pasal 2 Rancangan Perpres) memberi cek kosong bagi militer dan berbahaya.
"Jika terjadi kesalahan dalam operasi yang mengakibatkan terlanggarnya hak-hak warga negara, mekanisme pertanggungjawabannya menjadi tidak jelas," kata peneliti Imparsial, Husein Ahmad, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Mei 2020.
Deputi Koordinator KontraS, Feri Kusuma, menuturkan pengaturan fungsi penangkalan seperti yang tertuang dalam Pasal 3 rancangan ini sangat luas, namun tanpa penjelasan yang lebih rinci. Imbasnya TNI berhak terlibat dalam penanganan tindak pidana terorisme, baik di dalam maupun di luar negeri.
Koordinator Program Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Julius Ibrani, berujar istilah penangkalan tidak dikenal dalam Undang-Undang No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Menurut dia, UU tersebut hanya mengenal istilah pencegahan yang dikoordinasikan oleh BNPT, bukan TNI. "Berbeda halnya dengan Rancangan Perpres ini, TNI diberi kewenangan untuk dapat melakukan pencegahan (Pasal 7 Rancangan Perpres)," tuturnya.
Julius mencontohkan masalah yang bisa timbul jika perpres ini sah adalah militer bisa mengambil alih tugas penegak hukum. Padahal hakikat dibentuknya TNI adalah sebagai alat pertahanan negara yang dilatih untuk menghadapi perang. "Bukan untuk penegakan hukum," ujar dia.
Direktur LBH Pers, Ade Wahyudin, menambahkan tugas militer dalam mengatasi kejahatan terorisme selayaknya ditujukan khusus untuk menghadapi ancaman di luar negeri, seperti pembajakan kapal atau pesawat atau operasi pembebasan warga negara Indonesia di luar negeri.
Jika TNI ingin terlibat penanganan terorisme di dalam negeri, maka sifatnya hanya perbantuan kepada aparat penegak hukum. Pelibatannya pun harus melalui keputusan politik negara seperti yang tertuang dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI, yakni keputusan presiden yang dikonsultasikan dengan DPR.
"Sementara di dalam Rancangan perpres ini, pengerahan TNI dalam mengatasi tindak pidana terorisme dapat dilakukan hanya melalui keputusan presiden tanpa ada pertimbangan DPR yang disyaratkan oleh UU TNI," ucap Husein.
♖ Tempo
Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari sejumlah lembaga yang fokus pada isu hak asasi manusia (HAM) meminta seluruh fraksi di DPR RI menolak rancangan Peraturan Presiden tentang Tugas TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme. Mereka berdalih aturan itu berbahaya bagi penegakan hukum dan HAM di Indonesia dan bertentangan dengan Undang-Undang tentang TNI.
Koalisi menilai aturan itu memberikan mandat yang luas dan berlebihan kepada TNI. Terlebih pengaturan tersebut tidak diikuti mekanisme akuntabilitas militer yang jelas untuk tunduk pada sistem peradilan umum.
Menurut koalisi, hal itu membuat penanganan tindak pidana terorisme oleh TNI lewat fungsi penangkalan, penindakan dan pemulihan (Pasal 2 Rancangan Perpres) memberi cek kosong bagi militer dan berbahaya.
"Jika terjadi kesalahan dalam operasi yang mengakibatkan terlanggarnya hak-hak warga negara, mekanisme pertanggungjawabannya menjadi tidak jelas," kata peneliti Imparsial, Husein Ahmad, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Mei 2020.
Deputi Koordinator KontraS, Feri Kusuma, menuturkan pengaturan fungsi penangkalan seperti yang tertuang dalam Pasal 3 rancangan ini sangat luas, namun tanpa penjelasan yang lebih rinci. Imbasnya TNI berhak terlibat dalam penanganan tindak pidana terorisme, baik di dalam maupun di luar negeri.
Koordinator Program Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Julius Ibrani, berujar istilah penangkalan tidak dikenal dalam Undang-Undang No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Menurut dia, UU tersebut hanya mengenal istilah pencegahan yang dikoordinasikan oleh BNPT, bukan TNI. "Berbeda halnya dengan Rancangan Perpres ini, TNI diberi kewenangan untuk dapat melakukan pencegahan (Pasal 7 Rancangan Perpres)," tuturnya.
Julius mencontohkan masalah yang bisa timbul jika perpres ini sah adalah militer bisa mengambil alih tugas penegak hukum. Padahal hakikat dibentuknya TNI adalah sebagai alat pertahanan negara yang dilatih untuk menghadapi perang. "Bukan untuk penegakan hukum," ujar dia.
Direktur LBH Pers, Ade Wahyudin, menambahkan tugas militer dalam mengatasi kejahatan terorisme selayaknya ditujukan khusus untuk menghadapi ancaman di luar negeri, seperti pembajakan kapal atau pesawat atau operasi pembebasan warga negara Indonesia di luar negeri.
Jika TNI ingin terlibat penanganan terorisme di dalam negeri, maka sifatnya hanya perbantuan kepada aparat penegak hukum. Pelibatannya pun harus melalui keputusan politik negara seperti yang tertuang dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI, yakni keputusan presiden yang dikonsultasikan dengan DPR.
"Sementara di dalam Rancangan perpres ini, pengerahan TNI dalam mengatasi tindak pidana terorisme dapat dilakukan hanya melalui keputusan presiden tanpa ada pertimbangan DPR yang disyaratkan oleh UU TNI," ucap Husein.
♖ Tempo
BIN Sudah Monitor Alat Peretas dari China
Dan telah melakukan antisipasi.Ilustrasi cyber attack [istimewa]
Badan Intelijen Negara mengatakan sudah mengetahui soal alat peretas Aria-Bodu yang dibuat oleh grup Naikon APT asal China. BIN mengungkapkan telah melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi adanya ancaman teknologi alat peretas tersebut.
"Untuk alat kami sudah tahu dan sudah diantisipasi," ujar Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto saat dihubungi Republika.co.id melalui pesan singkat, Jumat (8/5).
Wawan menjelaskan, peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi alat peretas tersebut juga terus diperbaharui dari waktu ke waktu. Menurut Wawan, BIN sudah melakukan langkah-langkah pengamanan secara terukur terhadap kerahasiaan negara dari hal yang dia anggap sebagai hal biasa di dunia pengamanan informasi tersebut.
"Karena hal semacam itu biasa terjadi di dunia pengamanan informasi. Kita lakukan perlindungan maksimal terhadap kerahasiaan negara," jelasnya.
Wawan menuturkan, peralatan pengamanan informasi terus berkembang dan BIN terus mengikuti perkembangan tersebut agar dapat melakukan tugasnya dengan baik. Untuk hal-hal yang sangat rahasia, kata dia, tidak disimpan di tempat yang dapat diretas oleh pihak mana pun.
"Kalau di tempat yang bisa diretas pasti itu dokumen yang bukan sebenarnya," ucapnya.
Naikon APT diduga terhubung dengan militer China. Wawan mengatakan, upaya untuk mengonfirmasi hal tersebut ke pemerintah China dapat dilakukan. "Konfirmasi dengan negara lain juga biasa dilakukan," ujarnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan (Kemhan) belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Aria-Body. Kemhan akan mempelajari hal tersebut lebih lanjut untuk menentukan langkah yang akan diambil ke depan.
"Belum ada informasi terkait hal tersebut. Kami pelajari dulu," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan, Kolonel Kav Ignatius Eko Djoko Purwanto, saat dikonfirmasi.
♖ Republika
Badan Intelijen Negara mengatakan sudah mengetahui soal alat peretas Aria-Bodu yang dibuat oleh grup Naikon APT asal China. BIN mengungkapkan telah melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi adanya ancaman teknologi alat peretas tersebut.
"Untuk alat kami sudah tahu dan sudah diantisipasi," ujar Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto saat dihubungi Republika.co.id melalui pesan singkat, Jumat (8/5).
Wawan menjelaskan, peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi alat peretas tersebut juga terus diperbaharui dari waktu ke waktu. Menurut Wawan, BIN sudah melakukan langkah-langkah pengamanan secara terukur terhadap kerahasiaan negara dari hal yang dia anggap sebagai hal biasa di dunia pengamanan informasi tersebut.
"Karena hal semacam itu biasa terjadi di dunia pengamanan informasi. Kita lakukan perlindungan maksimal terhadap kerahasiaan negara," jelasnya.
Wawan menuturkan, peralatan pengamanan informasi terus berkembang dan BIN terus mengikuti perkembangan tersebut agar dapat melakukan tugasnya dengan baik. Untuk hal-hal yang sangat rahasia, kata dia, tidak disimpan di tempat yang dapat diretas oleh pihak mana pun.
"Kalau di tempat yang bisa diretas pasti itu dokumen yang bukan sebenarnya," ucapnya.
Naikon APT diduga terhubung dengan militer China. Wawan mengatakan, upaya untuk mengonfirmasi hal tersebut ke pemerintah China dapat dilakukan. "Konfirmasi dengan negara lain juga biasa dilakukan," ujarnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan (Kemhan) belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Aria-Body. Kemhan akan mempelajari hal tersebut lebih lanjut untuk menentukan langkah yang akan diambil ke depan.
"Belum ada informasi terkait hal tersebut. Kami pelajari dulu," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan, Kolonel Kav Ignatius Eko Djoko Purwanto, saat dikonfirmasi.
♖ Republika