Sabtu, 28 November 2020

Indonesia Akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut, Komando Tempur di Natuna

⚓️ Kami telah menerima pemberitahuan tertulis. Pemerintah daerah mendukung penuh. Ilustrasi KRI TNI AL

Pasukan Pertahanan Nasional (TNI) akan membangun pangkalan utama angkatan laut dan komando tempur di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau tahun depan, kata pelaksana tugas Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin, Jumat.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah memberi tahu Badan Keamanan Laut (Bakamla), Panglima Pangkalan Angkatan Laut Utama IV Tanjungpinang, dan Gubernur Kepulauan Riau tentang rencana pembangunan fasilitas tersebut secara tertulis, katanya.

Kami sudah mendapat pemberitahuan tertulis. Pemerintah daerah mendukung penuh,” imbuhnya.

Dia memuji keputusan Panglima TNI untuk membangun pangkalan utama angkatan laut dan komando tempur di Natuna, pulau-pulau terpencil di Indonesia yang berbatasan dengan China, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Singapura.

Kehadiran pangkalan angkatan laut dan komando tempur akan meningkatkan pertahanan dan keamanan di perairan Natuna yang disengketakan di Laut Cina Selatan, kata Baharuddin.

Selain itu, keberadaan pangkalan angkatan laut dan komando tempur akan meredam maraknya illegal fishing di perairan Natuna, tambahnya.

Yang terpenting, investor akan merasa aman dan nyaman berinvestasi di Natuna, jika pertahanan dan keamanan di kawasan itu diperkuat, katanya.

Natuna kaya akan sumber daya alam dan memiliki pemandangan yang indah. Saya yakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di sana,” ujarnya.

  ⚓️ antara  

CIRNOV UAD Tembakkan Rudal Sasaran Darat dan Udara

Rudal Merapi dan Rudal Kodokhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij7fBPLGsy-3hRNfPX7Gs5ywWTHzujtLb3XS-afwnsf9lW7ICzQ60lZspi8mxJXocW0froI4pnA4daAkUdzCYPsQ9IQ8_BFnwszdxKCSpc5Q436gm-HIvSw2bjiqauzaZOFrM5qoU3izqb/s399/Rudal-Merapi-Anti-Pesawat-Terbang-Buatan-Anak-Bangsa-news.uad.ac.id.jpgRudal Merapi [UAD]

Jiwa-jiwa patriotisme bangsa Indonesia harus terus dipupuk dari generasi ke generasi, termasuk di dalamnya upaya mengenang sejarah bangsa melawan penjajah Belanda dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Kaitannya dengan hal tersebut, Pusat Riset CIRNOV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pustekbang LAPAN melalui program RISPRO LPDP Kemenkeu melakukan serangkaian uji tembak rudal sasaran darat yang diberi nama Rudal Kodok. Penembakan rudal dilakukan di lapangan tembak milik Dislitbangad di Buluspesantren, Ambal, Kebumen, pada 29 Februari−1 Maret 2020.

Rudal memiliki teknologi mencari sasaran yang dipandu dengan sinar laser infra merah yang tidak kasat mata. Sasaran terkena sinar tersebut akan dicari rudal yang ditembakkan dari peluncur. Sirip tambahan pada bodi rudal memungkinkan rudal melakukan gliding untuk menuju sasaran.

Dalam sejarah peperangan darat, rudal sejenis banyak dipergunakan di Irak, Syria, Lebanon, dan lain-lain, yang terbukti ampuh untuk melumpuhkan kendaraan tempur termasuk tank. Bahkan, pejuang Hisbulah Lebanon berhasil meraih kemenangan bertempur melawan tank-tank Markova Israel pada 2006 menggunakan rudal perang jarak dekat sejenis (Kornet),” kata Prof. Hariyadi selaku Ketua Program dan Kepala CIRNOV UAD

 Rudal Kodok 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN7pGgIO1bBZni5qnfCWQOtEq0j4iiWpwe6I7jthmbkHRM5SQbY8pb86_9WrQanwZ3a0A2OsD74O1xctYouLWxVYnQmxWJs5gOoZy3xVSjebG_v51pdYRCoUc1VRjPtrJPn0WdtROecvmd/s275/Rudal-Kodok.jpgRudal Kodok

Rudal Kodok memiliki kaliber 70 mm sebagaimana rudal Rudal Merapi yang dibuat oleh Tim CIRNOV bersama Dislitbangad untuk sasaran udara atau pesawat terbang. Pada uji tembak ini, dilakukan performansi sistem kendali rudal dan dilengkapi dengan telemetry yang dipasang pada rudal sehingga dapat selalu mengirimkan data selama terbang ke ground station di darat. Keberhasilan mendapatkan data telemetry sebagaimana Black Box dalam pesawat terbang merupakan prestasi sendiri, mengingat selama ini objek terbang dengan kecepatan tinggi seperti roket belum berhasil dilakukan akibat besarnya hentakan roket pendorong yang bisa mencapai 20 G dan dapat menghancurkan struktur rudal. Selain hentakan, selama melesat rudal juga mengalami berbagai fenomena seperti putaran (rolling), anggukan (pitching), dan gelengan (yawing) sehingga teknik pengendalian menjadi rumit. Dengan menggunakan teknik penguncian berbasis guided laser beam maka pemilihan sasaran tembak dapat dilakukan meskipun pembidik harus berada pada posisi aman dari musuh.

Penguasaan teknologi rudal ini merupakan tuntutan bangsa Indonesia untuk dapat membuat rudal sendiri guna mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara, serta memiliki kekuatan militer yang tangguh di dunia. Ke depan, uji-uji rudal akan terus lakukan oleh Tim CIRNOV UAD untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam aspek ketepatan sasaran. Juga, potensi dapat diproduksinya rudal jenis tersebut untuk meningkatkan kemandirian produk alutsista bangsa Indonesia.

Hadir dalam uji tembak tersebut Direktur Investasi LPDP Kemenkeu (M. Oriza), Kapustekbang Lapan (Gunawan Setyo Prabowo), tamu-tamu dari Dislitbang AD, Pussenif Kodiklat TNI AD, PT Pindad, PT Adi Multi Teknologi UAD, dan lain-lain.

UAD  

Jumat, 27 November 2020

[Dunia] Menlu China Mengklaim Berdaulat Atas Pulau Sengketa di Tokyo

Jepang Kecam Klaim Menlu ChinaPulau Senkaku-Diaoyu yang disengketakan Jepang-China. (Foto: Dok. commons.wikimedia.org/ Al Jazeera English)

Jepang mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang mengklaim berdaulat atas Pulau Senkaku-Diaoyu di Laut China Timur.

Pernyataan itu diutarakan Wang dalam jumpa pers bersama Menlu Jepang Toshimitsu Motegi di Tokyo setelah menggelar pertemuan bilateral pada Selasa (24/11).

Motegi menentang klaim Wang tersebut dengan menganggap pernyataannya "benar-benar tidak dapat diterima".

"Pulau Senkaku tanpa ragu merupakan wilayah Jepang turun-temurun secara sejarah dan juga di bawah hukum internasional," kata Motegi dalam rapat di Parlemen pada Jumat (27/11).

Kecaman itu baru diutarakan Motegi setelah anggota parlemen partai berkuasa melontarkan serangkaian kritikan kepadanya lantaran dianggap tidak bisa melakukan apa-apa ketika Wang membuat klaim tersebut.

Motegi mengaku telah mengatakan kepada Wang bahwa dia "sangat mendesak" China tidak mengambil tindakan provokatif seperti mengirimkan kapal-kapal pemerintah ke perairan Jepang, termasuk ke Pulau Senkaku-Diaoyu.

Motegi juga mengaku dia "kembali menekankan" hal tersebut kepada Wang setelah keduanya menggelar jumpa pers bersama.

Dilansir South China Morning Post, seorang pejabat Kemlu Jepang memaparkan bahwa protokol membuat Motegi tidak bisa merespons pernyataan klaim Wang secara langsung dalam jumpa pers tersebut.

Kepulauan Senkaku atau Diaoyu terletak 1.931 kilometer dari barat daya Tokyo dan telah dikelola Jepang sejak 1972. Namun, China dan Jepang sama-sama mengklaim kepulauan tersebut sebagai wilayah kedaulatan mereka.

Beijing dan Tokyo mengklaim bahwa kepemilikan terhadap kepulauan itu telah ada sejak ratusan tahun lalu.

Ketegangan Jepang dan China terkait sengketa Kepulauan Senkaku kembali memanas setelah pada akhir Juni lalu, Beijing mengirim sejumlah kapal penjaga kapal ke Senkaku usai Tokyo mengajukan rancangan undang-undang untuk mengubah status dan nama kepulauan tersebut. (rds/evn)
 

  CNN  

[Foto] Puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD

Kartika Yudha 2020Puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 digelar di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11). Latihan yang dimulai sejak Rabu (11/11) itu memasuki fase puncak pada Kamis (26/11).

Tidak kurang 3.123 personel TNI AD ikut ambil bagian pada gelaran ini. Ditambah dengan sejumlah pelatih dan pendukung yang jumlahnya mencapai 1.872 orang.

Helikopter Apache dan Bell 412 TNI AD membentuk formasi saat puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020). (FOTO : ANTARA /nova wahyudi)
Helikopter Apache TNI AD melancarkan serangan ke arah daerah musuh saat puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020). (FOTO : NOVA WAHYUDI/ANTARA)
Helikopter Bell 412 TNI AD melakukan manuver saat puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020). (FOTO : NOVA WAHYUDI/ANTARA)
Helikopter Bell 412 TNI AD melakukan penjemputan pasukan saat puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020). (FOTO : NOVA WAHYUDI/ANTARA)
Prajurit TNI AD mengibarkan bendera merah putih usai mengikuti puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020, di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020). (FOTO : NOVA WAHYUDI/ANTARA)

  Republika  

[Teror] Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua

Tiga Prajurit TNI Terlukahttps://cdn.akurat.co/images/uploads/images/akurat_20191108042859_9E724b.jpgIlustrasi Satgas Pamtas Yonif 300/Bjw Pos Km 76 ketika melaksanakan Patroli keamanan di wilayah Pos Km 76 Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua [Dok. TNI]

Sebanyak tiga prajurit TNI terluka usai terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (26/11/2020), sekitar pukul 15.15 WIT.

"Dari kejadian ini, terdapat tiga prajurit TNI yang menderita luka tembak dan sudah mendapatkan perawatan pertama di lapangan dan telah di evakuasi sore ini dari lokasi kejadian ke RSUD Mimika dengan aman menggunakan Heli Caracal TNI AU," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020) malam.

Suriastawa menjelaskan, insiden kontak tembak itu bermula ketika rombongan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugad (Satgas) Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti (WYC) mendapat serangan KKB dari kelompok Egianus Kogoya ketika tengah berpatroli di Distrik Kenyam.

Patroli yang dijalankan rombongan Satgas Yonif Raider 700/WYC merupakan tugas rutin untuk mengamankan wilayah Nduga dari gangguan KKB.

Akibat serangan itu, kontak tembak kedua belah pihak pun pecah kurang lebih selama 30 menit.

"Kontak tembak terjadi kurang lebih selama 30 menit. Sampai dengan sore hari, TNI masih tetap melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," kata Suriastawa.

Berdasarkan keterangan prajurit TNI yang terlibat kontak tembak, diduga terdapat anggota KKB yang terluka parah.

Dugaan adanya korban dari pihak KKB itu juga diperkuat dari bukti-bukti di sekitar lokasi kejadian.

"Namun seperti biasa, mereka dilarikan dan disembunyikan oleh rekan mereka," katanya.

 ♖ Kompas  

Kasau Resmikan Satrudal 111

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., menegaskan konstelasi geografis Indonesia berdampak pada lingkungan strategis baik nasional maupun regional menjadi lebih cepat dan unpredictable.

Oleh karena itu TNI AU harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga kedaulatan NKRI, salah satunya melalui pengembangan unsur satuan peluru kendali pertahanan udara guna, mengeliminasi ancaman diudara yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Satuan peluru kendali pertahanan udara 111 dibangun sebagai pertahanan udara terhadap potensi serangan musuh khususnya di wilayah Ibukota Jakarta dan sekitarnya,” ujar Kasau sesaat setelah meresmikan Satuan Rudal (Satrudal) 111, Kamis (26/11/2020).

Kasau mengatakan, kehadiran Satrudal 111 adalah momentum kebangkitan kembali sistem pertahanan udara nasional, di mana era tahun 60 an, TNI AU menjadi dominan dan disegani dikawasan Asia pasifik.

Saya minta seluruh pihak yang terkait untuk beradaptasi dan menguasai keahlian yang dibutuhkan guna mengoperasikan Alutsista ini,” tegas Kasau.

Seiring diresmikannya Satrudal 111, dilantik pula Letkol Lek Eko Patra Teguh W, S.T., M. I.Pol. sebagai Komandan yang akan memimpin satuan tersebut.

Usai peresmian, Kasau didampingi Pangkohanudnas Marsda TNI Khairil Lubis, menandatangani prasasti, serta melaksanakan peninjauan fasilitas perkantoran Satrudal 111.

Hadir pada acara tersebut Duta besar Norwegia, para Asisten Kasau, Pangkohanudnas, Pangkoopsau 1, Pangkosekhanudnas 1, Kadiskonau, dan pejabat dilingkungan Kementrian Pertahanan.

  TNI AU  

2 KRI LST Baru Buatan Dalam Negeri Sudah Mangkal di Kolinlamil

KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519 [istimewa]

Dua Kapal perang baru TNI Angkatan Laut, KRI jenis Landing Ship Tank (LST) baru sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/11).

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. melakukan peninjauan terhadap KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519 yang nantinya akan memperkuat armada TNI AL.

2 kapal perang ini dibuat putra-putra terbaik bangsa yang dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (PT DKB).

Setelah menerima paparan tentang kesiapan 2 kapal perang baru tersebut dari pihak PT DKB Jakarta, Kasal meninjau KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang sekaligus menyaksikan latihan embarkasi Tank BMP 3 F Batalyon Tank Amfibi 1 Marinir (Yontankfib 1 Mar) di Base Plate Dermaga Kolinlamil.

Menurut Kasal, Pembangunan Kapal perang jenis angkut tank ini merupakan wujud kontribusi TNI Angkatan Laut dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, khususnya untuk melewati masa krisis resesi dunia dan kontraksi ekonomi Nasional akibat dari krisis global covid-19.

TNI AL menambah kekuatan armada kapal perangnya jenis angkut tank yang akan memperkuat Satuan Operasional. Kita berharap kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa tugas-tugas TNI Angkatan Laut,” jelas Kasal.

Dari aspek desain dan konstruksi, KRI Teluk Kupang 519 dan KRI Teluk Kendari 518 mengacu pada desain yang sama dengan KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah melaut lebih dulu yang berada dibawah kendali Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 2 Surabaya dan merupakan satuan pelaksana Kolinlamil.

Sama seperti KRI Teluk Bintuni 520, kedua kapal perang baru ini terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah yakni bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan.

Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk daerah tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck dipakai untuk meletakkan dua radar utama.

Total kapal ini sanggup membawa 11 unit tank BMP 3 F. Selain itu, KRI ini sanggup membawa 2 unit helikopter, kapal ini dibekali satu helipad dengan kemudahan hangar. Kapal ini punya panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knot dengan main engine 2×3285 KW yang ditenagai dua mesin.

Sementara untuk persenjataan, hanya diproyeksikan untuk self defence. Kapal ini mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada kanon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm.

Dalam operasi tempur, LST harus menerima kawalan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat. KRI jenis AT ini sanggup dimuati 113 ABK (anak buah kapal), enam orang kru helikopter, dan pasukan sebanyak 361 orang.
 

  Samudranesia  

Dankorpaskhas Tinjau Fasilitas Produksi Kendaraan Khusus Pindad

Meninjau proses produksi Kendaraan Khusus seperti Anoa, Komodo hingga meninjau kendaraan taktis terbaru Maung. Dankorpaskhas tinjau rantis Maung 4x4 produksi Pindad [Pindad] 

Komandan Korps Pasukan Khas (Dankorpaskhas), Marsekal Muda TNI Eris Widodo Y., SE., M.Tr.(Han) beserta jajaran melakukan kunjungan ke PT Pindad (Persero) pada Selasa, 24 November 2020. Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose didampingi oleh Direktur Bisnis Produk Hankam, Heru Puryanto beserta VP Pemasaran & Penjualan Hankam, GM Kendaraan Khusus dan GM Senjata menerima kunjungan dan mendampingi Dankorpaskhas beserta jajaran ke fasilitas produksi.

Abraham Mose menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Dankopaskhas beserta jajaran yang merupakan suatu kehormatan untuk Pindad. Abraham kemudian melanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai Pindad dan berbagai produknya.

Dankorpaskhas, Marsekal Muda TNI Eris Widodo Y., SE., M.Tr.(Han) menyampaikan harapannya untuk Pindad agar dapat mendukung berbagai macam kebutuhan Alutsista dan kendaraan tempur yang Paskhas butuhkan. “Mudah-mudahan kedatangan kami kesini menguntungkan kedua belah pihak sehingga dapat saling melaksanakan tugas dengan baik.” Ujarnya

Adapun kunjungan Dankorpaskhas hari ini dalam rangka meninjau proses produksi Kendaraan Khusus seperti kendaraan tempur Anoa, kendaraan taktis Komodo hingga meninjau kendaraan taktis terbaru Pindad, Maung.

Dankorpaskhas menguji performa kendaraan-kendaraan Pindad dan memberikan berbagai masukan untuk meningkatkan kemampuan produk.

  Pindad  

Kamis, 26 November 2020

KSAD Akui Butuh Tambahan Helikopter Serbu dan Helikopter Angkut

Ilustrasi Apache n Hind [US Army]

Demi menambah kekuatan, TNI AD sudah mengusulkan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan instansinya telah menyetorkan daftar alutsista yang dibutuhkan oleh jajarannya. Termasuk di antaranya helikopter serbu atau serang dan helikopter angkut.

Di antara nama-nama yang diusulkan oleh TNI AD, ada Osprey. “Dan bukan hanya Osprey saja. Kami juga dalam (daftar alutsista) yang kami sempat usulkan adalah seperti AW juga, Black Hawk juga,” terang Andika. Alutsista yang disebut Andika bukan alutsista sebarangan. Semuanya berkelas dan diyakini bisa menambah kekuatan TNI AD. Namun demikian, TNI AD juga tidak akan memaksakan kehendak.

Mereka sadar betul pandemi virus korona masih menjadi fokus utama. TNI AD memahami dan memaklumi apabila pemerintah mendulukan kepentingan untuk memerangi virus korona. “Tapi, sekali lagi kami siap menerima keputusan apapun karena memang kita sedang berhadapan dengan pandemi,” ungkap Andika. Bicara kebutuhan pihaknya memang perlu memperbanyak helikopter serang dan helikopter angkut.

Helikopter milik TNI AD [Dok Dispenad]

Menurut Andika, kebutuhan itu tidak melulu berkaitan dengan kekuatan. Melainkan turut dipengaruhi karakter Indonesia sebagai negara kepulauan. Sehingga dibutuhkan lebih banyak helikopter. Sebab, dia mengakui jumlah helikopter yang ada saat ini masih belum ideal. “Heli angkut tadi, harusnya kami punya yang lebih besar. Heli serang misalnya Apache, kami harusnya punya yang lebih banyak tidak hanya delapan saja,” terang dia.

Saat ini, helikopter angkut yang dimiliki oleh TNI AD adalah MI-17. Meski kapasitas angkutnya sudah cukup besar, Andika menilai perlu ada helikopter angkut yang kapasitasnya lebih besar. “Ada yang lebih besar lagi yang kami perlukan,” jelasnya. Namun demikian, dia kembali menegaskan, TNI AD menyerahkan keputusan kepada pemerintah. Apapun yang didatangkan, mereka siap menerima dan menggunakan sebaik mungkin.

Selama ini, Andika menyebut, pihaknya juga sudah melakukan itu. “Dengan yang kami punya. Kami sudah berusaha memaksimalkan dengan menggunakan teknologi terbaru,” jelasnya. Karena itu, dia memuji para prajurit TNI AD yang mampu menunjukkan kemampuan terbaik dengan alutsista yang mereka miliki saat ini. “Hari ini sebetulnya sudah jauh lebih baik dari pada (latihan) tahun-tahun sebelumnya,” tambah dia.

  ★ Jawa Pos  

[Dunia] KD Keris Halau Kapal Coast Guard China 5402

Di Luconia Shoals KD Keris Malaysia halau kapal CCG (China Coast Guard) 5402  {AMTI CSIS]

Pada tanggal 24 November diberitakan kapal perang Malaysia KD Keris Menghalau kapal CCG 5402 diperairan Luconia Shoals.

Kapal perang baru TLDM yang dibuat China turun mengusir kapal CCG (China Coast Guard) 5402 yang menggangu beberapa kali kapal pengebor minyak Malaysia.

Situs AMTI CSIS memberitakan kapal Logistik Bunga Mas Lima yang berada di perairan dekat Sabah juga ikut berhadapan dengan kapal CCG 5402 pada 13 November 2020.

Berita selengkapnya silahkan klik AMTI CSIS.

  ★
Garuda Militer  

Pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) Telah Mencapai 80%

Sesuai schedule Kapal Bantu Rumah Sakit dalam proses pembangunan [PAL] 

P
embangunan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) berjalan sesuai schedule. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan telah dilaksanakan proses erection block di graving dock Semarang sebanyak 109 block dari total 121 block.

9 Block menunggu proses loading erection dan 3 block lainnya sedang dalam proses penyelesaian assembly dan painting yang diharapkan selesai pada akhir Nopember 2020 untuk memenuhi target Launching di Medio Desember 2020. Proses tersebut dilakukan dengan accuracy control yang tinggi dari Insan PAL untuk menghasilkan produk yang tepat mutu.

PT PAL Indonesia memastikan proyek–proyek yang tengah berjalan akan dikerjakan dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat guna sehingga dapat berfungsi dengan maksimal nantinya.

Kapal BRS #1 merupakan kapal yang dibeli TNI AL dari PT PAL Indonesia (Persero). Sebelumnya PT PAL Indonesia telah menyelesaikan KRI Semarang-594 yang saat ini dialih-fungsikan menjadi Kapal Bantu Rumah Sakit.

  ★ PAL  

[Foto] Pemakaian Kamera Tactical Saat Latihan Tempur

Saat Lantacab 2020https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/prajurit-tni-ad-dari-satuan-yonif-raider-514-kostrad_201124194016-106.jpgPrajurit TNI AD dari satuan Yonif Raider 514 Kostrad memakai helm yang dilengkapi kamera tactical saat Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa (24/11/2020).

Pemakaian helm dan rompi yang dilengkapi kamera tactical tersebut bertujuan untuk memantau pergerakan prajurit secara langsung.


 ♖ Republika  

Rabu, 25 November 2020

TNI AL Gelar Latihan Militer Dekat Laut China Selatan

Menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang dapat terjadi kapan saja.Kapal Perang TNI AL gelar latihan di Perairan Natuna [Penkoarmada I]

Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut telah menggelar latihan perang di Perairan Natuna Selatan dekat Laut China Selatan.

Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyatakan, latihan perang kali ini TNI AL dibawah komando Koarmada I telah mengerahkan sembilan Kapal Perang KRI dan satu unit pesawat udara.

Dia menjelaskan, Latihan Operasi Dukungan Tembakan yang digelar oleh TNI Angkatan Laut itu sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan di Dermaga JICT II pada hari Senin, 23 November lalu agar seluruh pasukan tempur TNI Angkatan Laut selalu dalam keadaan siap siaga menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang dapat terjadi kapan saja.

"Koarmada I merupakan Kotama operasional yang mengemban fungsi TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan laut memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai impelementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata. Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan" Kata Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Rabu, 25 November 2020.

Lebih jauh Pangkoarmada I menjelaskan, latihan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur KRI Koarmada I serta mensinergikan dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I mulai dari tingkat perorangan maupun satuan dalam melaksanakan dan mendukung tugas-tugas TNI dan TNI Angkatan Laut.

"Latihan dilakukan dengan bersifat interoperabilty antar satuan sehingga dibutuhkan kerjasama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi, dan pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar guna terwujudnya zero accident," ujarnya.

Pada Latihan kali ini, lanjut Pangkoarmada I, sembilan Kapal Perang TNI AL yang dikerahkan ke Perairan Natuna adalah KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868 serta 1 Pesawat Udara yakni Pesud CN-235 P-8303 yang melaksanakan kegiatan Manuver Lapangan dengan materi latihan Communication, Leaving harbour, Mine Field Transit, ADEX, Photex, Screnex, DCEX, AAROFEX, Flashex, OOWEX, NSIC, Prep Gunex, Gunex 1, Gunex 2, Tacman, Asuwex, Aswex, dan Pubex.

Sebagaimana diketahui, Laut China Selatan belakangan ini menjadi sorotan dunia internasional karena Angkatan Laut China mengklaim bahwa 95 persen wilayah perairan di Laut China Selatan merupakan wilayah teritorial Beijing.

Klaim China tersebut telah membuat sejumlah negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Amerika Serikat (AS). Bahkan, bulan lalu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo secara khusus datang ke Indonesia dan meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan Laut China Selatan yang saat ini telah diklaim oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China di bawah komando Presiden Xi Jinping.
 

  Vivanews