Minggu, 21 Februari 2021

Sekilas Kapal Selam Indonesia

Akankah bertambah Jenisnya? KRI Nagapasa-403 bersama kapal selam Cakra class tampil saat peringatan HUT ke-72 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017). [@satselhiukencana] ⚓️

Kembali dari Rapim TNI 2021 kemaren, beredar data ajuan pengadaan kapal selam untuk TNI AL.

TNI AL diketahui dalam MEF (Minimum Essential Force) ingin menambah pengadaan kapal selam hingga menjadi 12 unit, namun angka pastinya terus berubah, disesuaikan dengan dana kemampuan negara.

Mengutip dari data yang beredar tersebut tercantum sejumlah unit dan jenis yang diinginkan TNI AL. Benar atau tidaknya data tersebut namun jenisnya telah diberitakan media, dan ada juga jenis yang baru.

Nagapasa class TNI AL [TNI AL] ⚓️

TNI AL selama ini mengunakan 2 jenis kapal selam tipe U 209, yang dikenal dengan nama Cakra class produk TKSM sebanyak 2 unit dan Nagapasa class dari  Korea Selatan sebanyak 3 unit yang telah di produksi,  dan unit yang terakhir telah selesai dirakit PT PAL Indonesia.

Banyaknya berita simpang siur dari media, yang memberitakan pengadaan kapal selam Nagapasa class kurang mumpuni, sehingga pengadaan lanjutan batch 2, yang akan memproduksi 3 unit sampai hari ini menjadi tidak ada kejelasan.

Bahkan dengan adanya berita jenis kapal selam yang beda, membuat pengadaan batch kedua menjadi tenggelam.

 Berikut ini kandidat kapal selam yang akan diakuisisi TNI AL : 

 
⚓️ Scorpene class, Melalui Naval group menawarkan kapal selam Scorpene Brasil dikenal dengan sebutan Riachuelo S-BR class, mempunyai badan lebih panjang dari Scorpene class pada umumnya. Dipersenjatai dengan rudal Exocet, mampu dipacu  hingga 20 knots di dalam air.

Mengutip dari Lembaga Keris, bila nantinya jadi diakuisisi, kapal Scorpene ini akan menggunakan baterai Lithium, sehingga lebih lama bermain didalam air.

Dari data yang beredar, TNI AL mengajukan sebanyak 5 unit. [Naval Group]
 
 
⚓️ Reis Class, merupakan kapal selam jenis U214 yang ditawarkan Turki dengan persetujuan pihak Jerman TKSM yang telah memberikan lisensi dan telah dipesentasikan di Cilangkap, Jakarta.

Turki sendiri telah/akan memproduksi sebanyak 6 unit sampai tahun 2025, dimana unit pertamanya diluncurkan tahun 2019. Dengan panjang 65m, mampu dipersenjatai dengan rudal Exocet atau Harpoon.

Dari data yang beredar, TNI AL mengajukan pengadaan sebanyak 4 unit. [Turkish Navy]
 
 
⚓️ Kapal serbu KSSI, dalam data tercantum sebanyak 2 unit, sesuai ilmu cocoklogi, kemungkinan merupakan kapal selam U209 bekas Tupi class. Dalam berita terdahulu Indonesia melirik kapal selam bekas Brasil sebanyak 2 unit, yang akan digantikan dengan jenis baru S-BR. {Alexander Galante]
 
 
⚓️ Kapal selam tipe 310, merupakan kapal selam mini produksi Jerman. Kapal dengan panjang 31m ini mampu membawa 4 torpedo dan 2 SDV (swimmer delivery vehicle).

Kembali kedata tercantum angka 2 untuk unitnya. [Boris Jorgen]

⚓️ Kapal selam tanpa awak, tebak-tebak buah manggis, merupakan inovasi lokal, karena bila pembuatan 2 unit berhasil akan diperbanyak menjadi 50 unit.

  ⚓️ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.