Kamis, 18 Maret 2021

[Video] MCCV (Mobile Command Control Vehicle) Kreasi Kemhan

Dikembangkan Balitbang Kemhan bersama PT Bhinneka Dwi Persada MCCV Kemhan [Borneo 24]

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) terus berinovasi melahirkan alutsista pertahanan dengan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri, salah satunya adalah Mobile Command Control Vehicle (MCCV).

Mobile Command Control Vehicle ini dikembangkan Balitbang Kemhan bersama PT Bhinneka Dwi Persada (BDP) merupakan kendaraan khusus (ransus) communication mobile yang berperan sebagai kendaraan Ground Control Station (GCS). Juga bisa menjadi ‘rumah’ bagi pengendali drone.

Dirancang PT Bhineka Dwi Persada menggunakan platform truk 4×4, bisa digunakan untuk berbagai macam misi, mulai dari combine operations, VIP security, hazard handling, dan special force operations.

Kendaraan khusus dengan berteknologi modern yang berfungsi sebagai pusat integrasi komunikasi dan komando pengendalian antara komandan operasi dengan prajurit atau personel di lapangan, baik di medan pertempuran maupun perkotaan.

TNI belum memiliki kendaraan khusus untuk pusat komando dan pengendalian yang berperan sebagai Mobile Ground Control Station (MGCS), sehingga MCCV ini merupakan terobosan dalam dunia militer di Indonesia.

Satuan TNI memiliki alat komunikasi yang berbeda-beda. Maka kehadiran MCCV dapat mengintegrasikan seluruh alat komunikasi dalam rangka komando dan pengendalian, ungkap Kapuslitbang Brigjen Rosidin saat memaparkan presentasi prototipe alutsista terbaru TNI di Kantor Balitbang Kemhan, Jakarta.

Dalam rangka pusat komando pengendalian, kehadiran MCCV dapat membantu TNI dalam mengendalikan operasi mulai dari tingkat komandan hingga prajurit di lapangan.

Bisa digunakan untuk komando dan kendali (Kodal) operasi tempur. Baik itu serangan maupun pertahanan apabila ada ancaman eksternal. Unit MCCV ini terdiri dari dua bagian dengan fungsi berbeda, yaitu kendaraan utama dan kendaraan support. Adapun fungsi kendaraan utama, yaitu sebagai pusat pengumpulan data dan pengendalian komunikasi.

Area ini dilengkapi dengan radio master, consoles, dan peralatan elektronik lainnya untuk mengintegrasi berbagai data di sekitar daerah operasi, baik perkotaan maupun medan operasi. Sementara itu, kendaraan support digunakan sebagai tempat briefing, perencanaan operasi dan tempat beristirahat bagi VIP user.

Nilai tambahnya, MCCV telah didukung dengan perangkat drone yang pengendaliannya bisa dilakukan secara langsung pada kendaraan tersebut.

Seluruh pergerakan pasukan di sekitar wilayah operasi dapat tervisualisasikan secara jelas. Dengan demikian, maka seluruh instruksi dapat dengan mudah disampaikan kepada prajurit terdepan sesuai keadaan nyata di lapangan,” ucap Brigjen Rosidin.

Sebagai proteksi, MCCV juga dilengkapi dengan perlindungan balistik, anti-thermal censor, radio jammer, dan multispectral camouflage net. Untuk mobilitas, MCCV menggunakan roda berjenis run flat type yang memiliki kemampuan menahan tembakan proyektil.

Bahkan, ruang bagasi tersedia ruang robot penjinak bom. Kecanggihan lainnya, Mobile Command Control Vehicle terkoneksi langsung ke jaringan satelit (VSat). Selain itu juga didukung oleh interoperabilitas komunikasi hingga 8 channel, mulai dari frekuensi HF, UHF, VoIP, GSM, 3G/4G dan landline.

Dengan ketangguhan yang dimiliki, MCCV ini bisa digunakan untuk segala jenis operasi. Misalnya, pengamanan saat demo, manajemen penanggulangan bencana alam, posko taktis (poskotis) dalam special force operations lain.

MCCV juga bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi ancaman internal. Misalnya, dalam hal pengendalian massa demonstrasi atau melacak pergerakan teroris,” jelasnya.

Sekertaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani menambahkan, kehadiran prototipe MCCV ini dapat dikembangkan lagi sehingga kualitasnya bisa ditingkatkan.

Dengan begitu, kendala TNI dalam melaksanakan tugas operasi khususnya dalam aspek Kodal serta integrasi komunikasi dalam operasi apapun dapat teratasi,” ujar Brigjen Sani.

Kabalitbang Kemhan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Julexi Tambayong mengatakan fokus Kemhan saat ini adalah terus mengembangkan alutsista buatan dalam negeri bersama sejumlah industri lokal untuk berupaya mewujudkan kemandirian.

Kami telah berhasil memproduksi alat peralatan pertahanan sendiri, dan dengan kualitas yang terus ditingkatkan bukan tidak mungkin dimasa depan produk-produk ini dapat dieksport ke luar negeri juga,” jelas Marsda TNI Julexi Tambayong. (dari berbagai sumber)
 


  Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.