Sabtu, 09 Oktober 2021

[Global] 52 Jet Tempur China 'Teror' Udara Taiwan

✈️ China kerahkan pesawat J-16D di dua pangkalan dekat Taiwan✈️ Pesawat J-16D China berada dekat Taiwan [Kanwa Defence Review]

Setidaknya 52 jet China diluncurkan ke zona udara Taiwan pada Senin (4/10/2021). Salah satu jenis pesawat yang diterjunkan adalah J-16D.

Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan, jumlah jet J-16D yang diterjunkan hingga 34 unit. "Saya meramalkan lebih banyak jenis pesawat China akan dikirim di masa depan, dengan serangan mendadak terbesar yang bisa melibatkan lebih dari 100 pesawat," kata dia.

Sebagai informasi J-16D adalah pesawat temput multi peran yang memiliki keunggulan meredam serangan dari lawan. Pesawat itu juga punya cat khusus hingga bisa menghindar dari deteksi radar musuh.

Dengan peluncuran J-16D di pangkalan timur dekat Taiwan, memunculkan kabar jika China mempersiapkan invansi ke Taiwan.

Soutch China Morning Post menuliskan citra satelit dari Kanwa Defense Review menunjukan J-16D berada di sebuah pangkalan udara di dua provinsi yakni Jiangxi serta Zhejiang.

Kedua tempat itu diketahui juga mencakup wilayah Taiwan.

Pihak Taiwan juga tak tinggal diam. Pemerintah setempat telah memberikan peringatan pada China dan Presiden Tsai Ing-Wen mengatakan China akan menerima konsekuensi berat jika terus melakukan hal itu.

Dia juga memastikan Taiwan siap melawan. "Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman," ungkapnya.

Meski diisukan melakukan invansi, namun China membantahnya. Menurut pemerintah Xi Jinping, aksi tersebut adalah bagian dari latihan militer udara.

China memang diketahui masih mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayah kedaulatannya.

Sementara itu Amerika Serikat (AS) jadi negara yang mendukung soal perjanjian Taiwan. Ini disebutkan presiden Joe Biden setelah melakukan komunikasi dengan Xi Jinping.

"Saya sudah berbicara dengan Xi tentang Taiwan. Kami setuju ... kami akan mematuhi perjanjian Taiwan," katanya, dikutip dari Reuters saat diwawancarai wartawan Selasa malam.

Joe Biden sepertinya merujuk pada 'kebijakan satu China' yang lama. Di sana AS mengakui China dibandingkan Taiwan serta Undang-undang Taiwan. Ini membuat AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Beijing dibandingkan Taiwan.

Sementara itu Joe Biden dan Xi Jinping dijadwalkan akan melakukan pertemuan secara virtual pada akhir 2021 mendatang. Ini diumumkan oleh pejabat senior pemerintah AS Kayla Yausche, Rabu (6/10/2021).

Pertemuan keduanya jadi bagian upaa mengelola persaingan antar dua negara tersebut.

  Taiwan Sinyal Perang Lawan China di 2025 
Ilustrasi pesawat Taiwan [REUTERS/TAIWAN MILITARY NEWS AGENCY]

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng memberikan sinyal mengenai "invasi" China ke pulau itu dalam waktu-waktu mendatang. Ini terjadi setelah rangkaian pesawat milik Beijing mulai memasuki wilayah pertahanan Formosa, sepekan terakhir.

Dilansir South China Morning Post, Chiu menyebut bahwa ini merupakan salah satu titik terburuk dari hubungan antara Taipei dengan Beijing. Dalam empat hari , China telah mengirimkan kurang lebih 148 pesawat tempur ke wilayah itu.

"Ini adalah situasi terberat yang pernah saya lihat dalam lebih dari 40 tahun kehidupan militer saya," kata Chiu dalam sesi legislatif, Rabu (6/10/2021).

Ia menambahkan bahwa Beijing akan memiliki "kemampuan penuh" untuk memulai perang pada 2025 mendatang dengan Taiwan. Tentunya sejumlah faktor akan dilihat sebelum hal itu terjadi.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang menyebut bahwa Taipei perlu bersiap-siap untuk memperkuat kemampuan militernya. Ia mengatakan China telah berulang kali mengulangi kejadian yang ia sebut sebagai 'pelanggaran' itu.

"Hanya dengan begitu negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani dengan mudah menggunakan kekuatan. Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, orang lain dapat membantu kita," ujarnya sebagaimana diwartakan Taiwan Times.

Sebelumnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan peringatan besar kepada China terkait insiden ini. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Selasa (5/10/2021), Tsai menyebut bahwa China akan menanggung konsekuensi yang cukup berat bila terus melakukan hal seperti itu seraya berujar Taiwan akan melawan.

"Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman," ujar pernyataan Tsai sebagaimana dikutip Channel News Asia (CNA).

Pemerintah China sendiri menganggap bahwa Taiwan merupakan bagian dari kedaulatan wilayahnya. Presiden Xi Jinping terus bertekad untuk merebut kembali wilayah kepulauan di Pasifik itu.

"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot 'kemerdekaan Taiwan'," katanya dalam perayaan seratus tahun berdirinya Partai Komunis China pada Juli lalu.

Lebih lanjut, China pun berdalih bahwa aksinya menerjunkan jet itu bukanlah merupakan provokasi perang tetapi latihan militer di udara. Namun beberapa analis menyebut bahwa hal ini merupakan sebuah manuver yang jelas dimana Beijing menegaskan bahwa Taiwan tetap merupakan bagian negaranya.

Sementara itu, dikesempatan berbeda, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan baik pihaknya dan China sudah sepakat soal Taiwan. AS sendiri merupakan pendukung utama pemerintahan pulau itu.

"Saya sudah berbicara dengan Xi tentang Taiwan. Kami setuju ... kami akan mematuhi perjanjian Taiwan," katanya, dikutip dari Reuters saat diwawancarai wartawan Selasa malam.

Biden tampaknya merujuk pada "kebijakan satu China" lama, di mana AS secara resmi mengakui China daripada Taiwan dan Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memperjelas keputusan AS membangun hubungan diplomatik dengan China alih-alih Taiwan. Namun sebelumnya Juru Bicara Luar Negeri AS, Ned Price sempat mengecam tindakan China dan menyebutnya provokatif. (sef/sef)

  ✈️
CNBC  

5 Aturan Main Penggunaan Komcad

RI Resmi Punya 3.103 Komponen Cadangan Presiden inspeksi Komcad [antara]

Sebanyak 3.103 orang resmi dilantik sebagai anggota Komponen Cadangan atau Komcad. Mereka ditetapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 7 Oktober 2021.

Apakah komponen cadangan ini? apakah ia seperti wajib militer?

Berikut tugas dan kewajiban Komponen Cadangan atau Komcad seperti yang disampaikan dalam pidato Presiden Jokowi:

1. Komcad dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang.
2. Komcad dimobilisasi oleh presiden dengan persetujuan DPR, dengan komando dan kendali berada di bawah Panglima TNI.
3. Komponen Cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara.
4. Masa aktif komponen cadangan tidak setiap hari dan tidak setiap saat
5. Meski tidak aktif setiap saat, komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara

Komponen Cadangan saat ini berjumlah 3.103 orang, yang terdiri atas: Rindam Jaya 500 orang, Rindam 3 Siliwangi 500 orang, Rindam 4 Diponegoro 500 orang, Rindam 5 Brawijaya 500 orang, Rindam 12 Tanjung Pura 499 orang, dan Universitas Pertahanan 604 orang.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pembentukan Komponen Cadangan ini merupakan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Komponen Cadangan merupakan salah satu unsur dari Sumber Daya Pertahanan Militer selain Komponen Utama, Komponen Pendukung dan Sarana serta Prasarana Nasional. Komponen Cadangan berbeda dengan wajib militer karena Komponen Cadangan bersifat sukarela.

Brigjen TNI Priyanto, Direktur Sumber Daya Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan, dalam tulisannya berjudul “Peran Sumber Daya Pertahanan dalam Mendukung Sistem Pertahanan Negara” menulis bahwa komponen cadangan merupakan salah satu unsur dari Sumber Daya Pertahanan Militer selain Komponen Utama, Komponen Pendukung dan Sarana serta Prasarana Nasional.

Dalam tulisannya di Majalah Wira tahun 2019, Priyanto menjelaskan TNI merupakan komponen utama yang diperkuat dengan komponen Cadangan atau Komcad yang dapat dimobilisasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

  ★
Tempo  

Jumat, 08 Oktober 2021

Nasib Rencana Pengadaan Pesawat A400M Tergantung Offset

✈ Opini by Alman Helvas AliPesawat angkut A400M (Ist)

Kementerian Pertahanan dan Airbus Defence and Space (ADS) sejak beberapa bulan silam telah terlibat dalam diskusi intensif untuk membahas rencana akuisisi dua unit pesawat angkut A400M.

Rencana pembelian pesawat angkut yang memiliki payload 37 ton ini mungkin akan satu paket dengan pengadaan pesawat A330 bekas yang akan direkonfigurasi menjadi Airbus Corporate Jet. Diskusi intensif antara kedua belah pihak merupakan upaya Kemenhan untuk segera membelanjakan alokasi Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) senilai US$ 5,8 miliar yang diberikan oleh Menteri Keuangan pada 26 April 2021 silam. Terdapat beberapa hal menarik mengenai rencana pengadaan pesawat angkut yang dikembangkan oleh lima negara Eropa ini sejak 1989 dalam program Future Large Aircraft.

Pertama, aspek pendanaan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui alokasi senilai US$ 700 juta bagi Kemenhan untuk akusisi pesawat Multirole Transport Tanker (MRTT) dan dukungannya. Sehingga apabila kontrak pembelian dua A400M ditandatangani bulan ini, Kemenhan tidak perlu meminta pengajuan anggaran lagi kepada Kemenkeu seperti dalam kasus kontrak 36 pesawat tempur Rafale asal Prancis, enam fregat kelas FREMM dan dua fregat kelas Maestrale dari Italia.

Tantangan dari aspek finansial rencana pengadaan dua A400M adalah bagaimana Kemenhan mampu mendapatkan dana Rupiah Murni Pendamping (RMP) pada APBN 2022. Seperti telah ditulis sebelumnya, Kemenkeu hanya sanggup menyediakan Rp 3 triliun untuk RMP dari kebutuhan Rp 12 triliun pada tahun fiskal 2022. Dengan asumsi RMP bagi dua A400M adalah 15% dari alokasi PSP, dibutuhkan RMP sebesar US$ 105 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Sebanyak US$ 36 juta atau sekitar Rp 513 miliar dari alokasi Rp 3 triliun untuk RMP tahun anggaran 2022 akan dialokasikan bagi pembelian 6 unit pesawat Lead In Fighter Training T-50 buatan KAI yang kontraknya telah ditandatangani beberapa bulan lalu.

Kedua, aspek kemampuan. Sejak 2019 banyak pihak di Indonesia berasumsi kebutuhan Kemenhan untuk pesawat MRTT akan menghadapkan A300 MRTT buatan ADS dengan KC-46A produksi Boeing Defense, Space and Security. Kedua rival pun telah melakukan berbagai lobi agar pesawat sayap tetap produksi mereka menjadi pilihan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pesawat angkut sekaligus mempunyai kemampuan melakukan pengisian udara ke udara. ADS telah melangkah jauh melalui kemitraan PT GMF AeroAsia untuk memenangkan pasar Indonesia, sementara Boeing mengandalkan lobi langsung dengan dukungan pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan peran mitra lokal yang kurang besar.

Namun dalam perjalanan waktu, ADS mampu meyakinkan Kemenhan bahwa A400M yang ditenagai oleh empat mesin turboprop TP400-D6 buatan Europrop International mampu melakukan misi pengisian bahan bakar di udara pula. Klaim ADS tentang kemampuan pengisian bahan bakar di udara oleh A400M merupakan suatu fakta yang tidak dapat dibantah, namun pesawat yang mengadopsi high wing dengan T tail ini hanya mampu melakukan pengisian avtur menggunakan metode hose and drogue yang cocok bagi pesawat tempur seperti Rafale, F-18 Hornet, Sukhoi Su-27/Su-30. Indonesia juga mengoperasikan pesawat tempur F-16 yang memerlukan metode boom untuk pengisian avtur JP8 yang sejauh ini belum dapat dipenuhi oleh A400M.

Ketiga, paket offset. Berapa nilai valuasi offset yang akan didapatkan oleh Indonesia dari rencana akuisisi dua A400M tergantung pada kesepakatan antara ADS dan beberapa industri pertahanan Indonesia. Menurut informasi dari pihak-pihak terkait, PT Dirgantara Indonesia mengusulkan autonomous right CN235 dan pemutakhiran technical data package NC212 kepada ADS. Apabila pabrikan Eropa itu setuju dengan autonomous right CN235, maka industri yang didirikan oleh almarhum mantan Preside RI B.J. Habibie ini dapat memproduksi semua komponen CN235 di Bandung tanpa harus menunggu pasokan dari ADS.

PT GMF AeroAsia tertarik untuk mendapatkan offset rencana pembelian A400M lewat GMF Defense. Menurut informasi dari sumber yang kredibel, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ini mengajukan proposal untuk maintenance pesawat yang vertical tail plane trailing edge-nya dipasok oleh Malaysia. Adapun cakupan maintenance yakni airframe maintenance, Namun belum jelas apakah ada perusahaan Indonesia yang memiliki kapasitas untuk engine overhaul A400M.

Satu perubahan kebijakan Kemenhan terkait rencana kontrak pengadaan senjata saat ini adalah penandatanganan kesepakatan offset boleh dilakukan maksimal enam bulan setelah kontrak ditandatangani. Hal ini berbeda dengan kebijakan beberapa tahun lalu di mana industri pertahanan Indonesia didesak untuk segera menyelesaikan perundingan offset dengan pabrikan agar kontrak dapat segera ditandatangani. Terkait rencana kontrak A400M, nampaknya industri pertahanan Indonesia akan memiliki waktu hingga enam bulan setelah kontrak ditandatangani untuk menyepakati offset dengan ADS. Apabila dalam waktu enam bulan tidak tercapai kesepakatan offset, maka kontrak yang telah ditandatangani tidak bisa memasuki tahap efektif.

Apakah Kemenhan akan menandatangani kontrak akuisisi dua A400M dalam waktu dekat? Terdapat target awal bahwa kontrak dengan ADS akan ditandatangani pada pekan pertama Oktober 2021. Apabila kontrak itu telah ditandatangani, nasibnya akan ditentukan oleh dua faktor yaitu ketersediaan RMP dan kesepakatan offset. (miq/miq)

  CNBC  

[Global] Turki Ingin Borong 40 Jet F-16 AS

✈️ Gagal Peroleh Jet Tempur Siluman F-35✈️ Ilustrasi F-16 Turki [AA]

Turki telah mengajukan permintaan kepada Amerika Serikat (AS) untuk membeli 40 unit jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin. Permintaan diajukan setelah Ankara gagal memperoleh jet tempur siluman F-35 dari Washington.

Puluhan jet tempur F-16 baru dimaksudkan untuk modernisasi pesawat tempur Turki yang ada.

Kesepakatan, yang bernilai miliaran dollar AS, masih berjalan melalui proses Penjualan Militer Asing yang harus disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS serta Kongres AS yang dapat memblokirnya.

Beberapa sumber pemerintah AS, seperti dikutip Reuters, Jumat (8/10/2021), telah berbicara dengan syarat anonim untuk membahas kesepakatan itu.

"Sebagai masalah kebijakan, Departemen [Luar Negeri] tidak mengonfirmasi atau mengomentari penjualan atau transfer pertahanan yang diusulkan sampai mereka secara resmi diberitahukan kepada Kongres," kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicaranya.

Kedutaan Besar Turki di Washington menolak berkomentar.

Ankara telah memesan lebih dari 100 unit jet tempur siluman F-35, yang juga dibuat oleh Lockheed Martin Corp, tetapi pesanan dihapus dari program pada 2019 setelah Ankara mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Kemitraan puluhan tahun antara AS dan Turki di dalam keanggotaan NATO telah mengalami gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lima tahun terakhir karena ketidaksepakatan tentang kebijakan Suriah, hubungan yang lebih dekat antara Ankara dengan Moskow, ambisi Angkatan Laut Turki di Mediterania timur, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki, dan erosi hak dan kebebasan di Turki.

Pengajuan pembelian puluhan jet tempur F-16 tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan dari Kongres AS, di mana sentimen terhadap Turki telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah.

Pembelian S-400 oleh Ankara juga memicu sanksi AS. Pada Desember 2020, Washington memasukkan Direktorat Industri Pertahanan Turki, direkturnya; Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya dalam daftar sanksi.

Sejak itu AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia lebih lanjut. Namun pekan lalu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan hubungan dengan Washington. (min)

  ✈️
Sindonews  

35 Kendaraan Tempur Buatan Bandung Tampil di HUT ke-76 TNI

 Anoa hingga Komodo Komodo pengusung rudal Mistral buatan Pindad [Pindad]

Sebanyak 35 unit Kendaraan Tempur (Ranpur) buatan PT Pindad (Persero) seperti Anoa berbagai varian dan Kendaraan Taktis (Rantis) Komodo Mistral turut dipamerkan pada upacara peringatan HUT ke-76 TNI di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/10).

Kendaraan tempur buatan Pindad itu merupakan bagian dari 112 Alutsista yang dipamerkan di sekitar Istana Merdeka tepatnya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Utara.

Pindad dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa Ranpur Anoa telah digunakan TNI dalam mendukung misi operasi di dalam maupun luar negeri.

Di luar negeri, Ranpur Anoa dipakai mendukung misi perdamaian dunia PBB seperti UNAMID (Sudan) sebanyak 24 unit, UNIFIL (Lebanon) 20 unit, MONUSCO (Kongo) 2 unit, dan MINUSCA (Afrika Tengah) 4 unit.

Sementara itu, Rantis Komodo juga telah beroperasi di MONUSCO (Kongo) sebanyak 21 unit.

  ★
Kumparan  

Kamis, 07 Oktober 2021

Jokowi Kenalkan Pasukan Cadangan Baru

Rakyat Indonesia!https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/10/07/upacara-penetapan-komponen-cadangan-tahun-2021-pusdiklatpassus-bandung-barat-7-oktober-2021-1_169.png?w=620Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun 2021, Pusdiklatpassus, Bandung Barat, 7 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini menetapkan 3.103 orang sebagai anggota komponen cadangan TNI di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat Kosassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Pasukan cadangan ini terdiri dari Rindam Jaya sebanyak 500 orang, Rindam 3 Siliwangi 500 orang, Rindam 4 Diponegoro 500 orang, Rindam 5 Brawijaya 500 orang, Rindam 12 Tanjungpura 499 orang, dan Universitas Pertahanan 604 orang.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini Kamis tanggal 7 Oktober tahun 2021 pembentukan komponen cadangan tahun 2021 secara resmi saya nyatakan ditetapkan," kata Jokowi, Kamis (7/10/2021).

Sebelum menetapkan pasukan komponen cadangan, Jokowi sebelumnya mendapatkan laporan penuh dari pembentukan komponen cadangan yang disingkat Komcad oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prabowo mengemukakan, pembentukan Komcad merupakan amanat Undang-Undang (UU) 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Ihwal pembentukan Komcad diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 3/2021. Dalam aturan tersebut dikatakan bahwa Komcad merupakan sumber daya nasional yang telah disiapkan.

Mereka dipersiapkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama yang dalam hal ini adalah TNI.

"Bahwa sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah," kata Prabowo.

"Dan diselenggarakan secara total terpadu dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman," sambungnya.

Prabowo menegaskan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sebagaimana telah diamanatkan dalam UU Negara Republik Indonesia 1945.

  Komcad Tak Boleh Digunakan untuk Kepentingan Lain! 
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/10/07/upacara-penetapan-komponen-cadangan-tahun-2021-pusdiklatpassus-bandung-barat-7-oktober-2021-9_169.png?w=620Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun 2021, Pusdiklatpassus, Bandung Barat, 7 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang dengan tegas penggunaan komponen cadangan (Komcad) TNI selain kebutuhan pertahanan.

Hal tersebut ditekankan Jokowi saat menetapkan 3.103 orang sebagai anggota Komcad TNI di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat Kosassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/10/2021).

"Perlu saya tegaskan komponen cadangan tidak boleh digunakan untuk lain kecuali kepentingan pertahanan. Komponen cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara," tegas Jokowi.

Jokowi menegaskan, komponen cadangan hanya dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang yang akan dimobilisasi oleh kepala negara atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Komando dan kendalinya berada di Panglima TNI. Artinya tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri," tegasnya.

Jokowi sendiri kembali menegaskan bahwa masa aktif Komcad hanya berlaku pada masa pelatihan dan mobilisasi. Kepala negara pun mempersilahkan anggota Komcad kembali ke profesi masing-masing.

"Setelah penetapan ini, saudara-saudara kembali ke profesi masing-masing. Anggota komponen cadangan teap berprofesi seperti biasa," katanya.

"Masa aktif komponen cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi. Tetapi anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara," tegasnya.

Sebagai informasi, Komcad terdiri dari Rindam Jaya sebanyak 500 orang, Rindam 3 Siliwangi 500 orang, Rindam 4 Diponegoro 500 orang, Rindam 5 Brawijaya 500 orang, Rindam 12 Tanjungpura 499 orang, dan Universitas Pertahanan 604 orang.

 ♖ CNBC  

Bamsoet Dorong Penguatan Alutsista

 Untuk Pertahanan Udara Indonesia F 15 EX [Viking Aero]

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan dukungan dan dorongannya akan penguatan Alutsista TNI guna mendukung pertahanan udara Indonesia. Khususnya pada pesawat, baik yang dimiliki Angkatan Udara, Laut, maupun Darat.

"Tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia ditunjang oleh 462 pesawat. Terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur. Menempatkan Indonesia di urutan ke-28 dunia, tertinggi di Asia Tenggara," papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48. Posisi ini berada di bawah berbagai negara ASEAN, seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi ke-28, Thailand posisi ke-30, dan Myanmar posisi ke-36.

"Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 EX pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Perancis," jelas Bamsoet.

Rafale

"Tidak hanya dari luar negeri, pemenuhan Alutsista pesawat juga dilakukan dari dalam negeri. Antara lain dengan membeli pesawat multiguna jenis angkut ringan, Cassa NC-212i-400, yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI)," sambungnya.

Sementara itu, Bamsoet diketahui menerima penghargaan Brevet dan Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) pada Selasa (5/10). Penyematan Wing dilakukan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Ia mengungkap Penyematan Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 ini juga dilakukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

"Sebelum prosesi penyematan Wing, kami juga mendapatkan kehormatan melakukan joy flight selama lebih kurang 30 menit. Merasakan sensasi berbagai manuver dan formasi tempur di udara menggunakan pesawat F-16/T50i. Sekaligus menunjukkan keandalan pilot tempur TNI," ujarnya.

Bamsoet mengungkap sebelumnya ia juga telah mendapatkan penghargaan serupa, mulai dari Brevet Hiu Kencana dan Warga Kehormatan TNI Angkatan Laut, Brevet Warga Kehormatan Korps Brimob Polri, hingga Brevet Warga Kehormatan Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun 2019-2020. (akn/ega)

  ✪ detik  

Kondisi Alutsista TNI Dinilai Masih Belum Selaras Antarmatra

 ⚓ 🛩 💻 Ilustrasi Apache n Hind [US Army]

Pemerintah RI dinilai belum mengembangkan persenjataan militer atau alat utama sistem senjata (alutsista) yang mengarah pada operasi gabungan lintas matra TNI. Padahal, aspek keterpaduan atau operasi gabungan lintas matra TNI merupakan keinginan pemerintah.

"Indonesia relatif belum mengembangkan persenjataan militer atau alutsista yang mengarah pada gelar operasi gabungan," kata Analis Keamanan Lab 45, Febry Triantomo dalam diskusi virtual, Selasa (5/10) malam.

Berdasarkan data yang dihimpun Lab 45, kata Febry, saat ini jumlah kapal perang pendarat pasukan atau tank Indonesia yang dioperasikan mencapai 10 persen dari kapal di seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga mengerahkan 4 persen kapal perang permukaan di seluruh dunia.

Data tersebut memang cenderung sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara maritim. Namun, hal itu tidak sesuai dengan keinginan pemerintah mengenai operasi gabungan lintas matra sebagaimana termaktub dalam Buku Putih Pertahanan Edisi 2015.

"Hal ini perlu kita perhatikan bersama mengingat aspek keterpaduan ataupun operasi gabungan antar kecabangan maupun lintas matra merupakan hal yang ingin dicapai pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Lab 45, dari 11 kategori alutsista, pemerintah cenderung menekankan pembangunan dua jenis alat pertahanan yakni kemampuan tempur laut yang diwujudkan melalui penambahan armada perang permukaan, dan sistem peluru kendali.

Febry mencontohkan pada 2000 silam nilai simpangan sistem tempur laut Indonesia terhadap distribusi kapabilitas militer global berada di angka lima. Pada 2021, nilai simpang itu berubah menjadi 13.

"Hal ini menandakan telah terjadi penambahan kekuatan armada kapal perang milik TNI," ujarnya.

Di sisi lain, sistem pertahanan lain seperti tank tempur dan kemampuan tempur bawah laut cenderung stagnan atau tetap. Hal ini juga terjadi pada kondisi kekuatan pesawat tempur Indonesia.

"Sementara kekuatan pesawat tempur juga tidak mengalami banyak perubahan," tutur Febry. (iam/kid)

  ✪ CNN  

Kapal Perang Inggris HMS Richmond Kunjungi Indonesia

Kapal Angkatan Laut (AL) Inggris HMS Richmond. [FOTO/Reuters]

Kapal Angkatan Laut (AL) Inggris HMS Richmond akan mengunjungi Indonesia pada 8-10 Oktober 2021. Kunjungan ini dilakukan untuk menyatukan AL Inggris dan TNI AL. Kunjungan dilakukan dengan tetap menjaga pembatasan jarak sesuai protokol kesehatan Covid-19, baik di laut maupun di darat.

Kegiatan dari kunjungan Kapal AL Inggris serta TNI AL termasuk tur kapal secara virtual, latihan bersama, tari Poco-Poco dan Maumere, serta sesi memasak nasi goreng yang mencerminkan hubungan hangat antara kedua Angkatan Laut.

Badan amal kru kapal selam Inggris yang berusia 35 tahun dan terafiliasi dengan AL Inggris juga akan menyerahkan donasi sebesar £ 53,000 (sekitar Rp 1 milyar) kepada para anggota keluarga korban tragedi KRI Nanggala. Donasi ini dikumpulkan oleh komunitas Kapal Selam Inggris melalui badan amal “We Remember Submarines”. Selain itu juga akan ada tradisi lintas kapal di laut antara HMS Richmond dan Kapal TNI AL KRI Bung Tomo.

HMS Richmond telah berada di kawasan ini sebagai bagian dari Carrier Strike Group (CSG) Inggris, sebuah formasi yang terdiri dari 9 kapal, 32 pesawat (jet dan helikopter), and 3,700 personel yang dipimpin oleh Kapal Induk HMS Queen Elizabeth,” sebut pernyataan Kedubes Inggris seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews, Rabu (6/10).

Dalam pernyataan itu juga disebutkan, momentum ini menjadi penempatan operasional perdana HMS Queen Elizabeth sebagai salah satu dari dua kapal perang terbesar yang pernah dibuat untuk AL Inggris dan diberi nama untuk menghormati Yang Mulia Ratu Elizabeth.

CSG adalah formasi terbesar dari jenisnya yang telah meninggalkan Inggris selama lebih dari 25 tahun. Dengan desain yang dirancang untuk misi internasional dan dapat dipertukarkan, CSG sangat fleksibel karena bisa diterjunkan untuk mengatasi ancaman dari dalam dan luar negeri hingga bantuan kemanusiaan dan bencana, seperti kapal-kapal Inggris yang pernah dikirimkan untuk membantu bencana Tsunami 2004.

Carrier Strike Group telah berinteraksi dengan lebih dari 40 negara selama penempatannya di Mediterania, Timur Tengah dan Indo Pasifik yang memperlihatkan visi “Global Britain” (Inggris yang mendunia).

Inggris memanfaatkan penempatan CSG untuk menunjukkan solidaritas dengan para sekutu dan mitra-mitra global kami, memperkuat persahabatan, serta menjalin hubungan-hubungan yang baru. Inggris kokoh berdiri sendiri namun akan lebih kuat jika bekerjasama dengan mitra-mitranya,” lanjut pernyataan tersebut.

Global Britain menunjukkan bahwa Inggris berada dalam posisi terbaik ketika visinya bersifat inklusif dan terbuka, serta menerapkan visi perdagangan bebas dan bekerjasama erat dengan semua negara termasuk Indonesia, termasuk untuk mengatasi tantangan-tantangan global seperti Covid-19 dan perubahan iklim.

Visi “Global Britain” ditetapkan awal tahun ini dan dicantumkan dalam “Integrated Review”, sebuah Tinjauan Terpadu yang memaparkan kebijakan luar negeri, keamanan, pertahanan dan pembangunan Inggris.

Tinjauan ini menetapkan peran Inggris sebagai sebuah kekuatan untuk kebaikan di dunia, dengan memperjuangkan hak asasi manusia dan sistem internasional berbasis aturan untuk perdamaian, serta keamanan dan kemakmuran.

Selama penempatannya, CSG menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) sebagai bagian penting dari sistem internasional berbasis aturan yang menetapkan peraturan-peraturan navigasi laut yang damai dan bebas. Indonesia adalah mitra penting dalam menegakkan prinsip-prinsip UNCLOS,” tambah pernyataan tersebut. (esn)

 ⚓️ 
Sindonews  

Mahfud Ungkap Pesan Presiden Jokowi ke Prabowo

♞ Menhan nyatakan akan datang dua tahun lagi ...MT Kaplan [FNSS] ★

M
enko Polhukam, Mahfud MD, menyebut alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki TNI semakin bagus. Meski begitu, alutsista yang dimiliki tak sebagus milik beberapa negara maju.

Hal ini dikatakan Mahfud usai meninjau pameran alutsista bersama Presiden Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, Menhan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam rangkaian acara HUT ke-76 TNI.

"Alutsistanya cukup bagus, meskipun belum sebagus negara maju lain. Tapi, saya bersama presiden tadi melihat alutsista bersama Menhan, Panglima TNI dan Kepala Staf angkatan, serta Kapolri ya cukup bagus," kata Mahfud dalam keterangan video, Selasa (5/10/2021).

Saat meninjau, kata Mahfud, Presiden Jokowi sempat berpesan kepada Menhan Prbaowo untuk cari alutsista yang lebih bagus lagi. Menurut Mahfud, Prabowo mengaku siap atas permintaan yang dilayangkan Jokowi.

"Presiden mengatakan cari yang lebih bagus lagi. Menhan bilang siap nanti kira-kira dua tahun yang akan datang insya Allah bisa sejajar dengan negara maju," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini TNI jauh lebih profesional baik itu dari segi kemodernan alutsista yang dimiliki maupun kemampuan pengetahuan yang kian komprehensif.

"Kalau dulu 76 tahun lalu pakai bambu runcing sehingga ada lagu bambu runcing itu kan menggambarkan TNI di zaman dulu. Sekarang ini sudah hebat-hebat. Ada atraksi udaranya juga luar biasa," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pameran alutsista di depan Istana Merdeka. Jokowi menyebut ini bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat terkait penggunaan anggaran negara.

"Kita harapkan publik, masyarakat, bisa tahu misalnya kita telah memiliki Astros sebanyak 56, misalnya. Ini roketnya bisa meluncur jarak 39 km. Dan yang lain-lainnya nanti ditanyakan ke Panglima TNI, KASAD, KASAL, KASAU," paparnya.

Jokowi menyebut bahwa alutsista yang dipamerkan termasuk dalam pembelian baru. "Inilah yang kita miliki. Dan ini adalah pembelian-pembelian baru. Misalnya kalau yang Astros tahun berapa? Ini baru aja di 2014 kita membeli ini. Jadi keliatan sekali barangnya masih barang baru semuanya," ujar Jokowi. (erh)

 
Okezone  

Rabu, 06 Oktober 2021

Kunjungi Kandang Rafale

 Bahas kerjasama dan kemitraan strategis dalam industri pertahanan Foto bersama Rafale [Kemhan]

Dari laman Kemhan diposkan beberapa foto kunjungan delegasi dari Indonesia di Perancis.

Dan salah satu fotonya terdapat pesawat Rafale Perancis di dalam hangar sebagai objek foto bersama delegasi tersebut.

  IFDD 

Delegasi dari kemhan RI selama dua hari mengadakan Indonesia – France Defence Dialogue (IFDD) ke – 8 di Paris, Prancis pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2021.

Dalam kegiatan selama dua hari ini, pada hari pertama, IFDD ke-8 tahun 2021 membahas masalah strategis kedua negara di regional maupun lingkup global bidang pertahanan, kerjasama militer kedua angkatan bersenjata serta bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan kemitraan strategis dalam industri pertahanan.

Pada hari kedua, dilaksanakan kunjungan ke Base 113 Sant Dizier yang merupakan pangkalan udara Rafale.

 
Garuda Militer 

[Global] Rusia Tembakkan Rudal Hipersonik dari Kapal Selam Nuklir

  Berhasil melakukan uji peluncuran pertama kalinyaCuplikan video rekaman rudal hipersonik yang diluncurkan dari kapal selam tenaga nuklir Rusia. Foto/Russias Ministry of Defense ⚓️

Angkatan Bersenjata Rusia berhasil melakukan uji peluncuran pertama rudal hipersonik Zirkon dari kapal selam bertenaga nuklir. Rudal itu ditembakkan ke sasaran di Laut Barents, utara Arktik Rusia.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia merilis satu video yang menunjukkan uji coba yang berhasil. Video itu dirilis RT.com dalam laporan pada Senin (4/10/2021).

Zircon pertama kali diproduksi pada 2016. Itu adalah rudal anti-kapal yang mampu berakselerasi hingga kecepatan 9 Mach.

Rudal itu dirancang untuk menyerang kapal permukaan musuh, seperti kapal fregat dan kapal induk, serta target darat yang terletak dalam jangkauan rudal kendali.

Kecepatan Zirkon (9.800-11.025 km/jam) membuatnya sulit dihentikan oleh sistem antipesawat manapun yang saat ini ada.

Meskipun peluncuran terbaru ini adalah pertama kalinya rudal ditembakkan dari kapal selam nuklir, rudal tersebut telah menjalani pengujian dari kapal induk.

Pada Agustus, Laksamana Charles A Richard dari Angkatan Laut AS memperingatkan bahwa rudal hipersonik yang dibuat Moskow dan Beijing menimbulkan ancaman signifikan bagi Amerika.

Karena tantangan ini, arsitektur sensor berbasis terestrial dan luar angkasa kami saat ini mungkin tidak cukup untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik ini,” papar dia.

Awal tahun ini, sebagai bagian dari pidato tahunannya di Majelis Federal, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan angkatan bersenjata negara itu dengan cepat melakukan modernisasi dengan rudal “hipersonik dan laser”.

Putin juga memperingatkan musuh asing untuk tidak melewati “garis merah” Moskow.

Ancaman Rusia ini jelas bukan isapan jempol belaka. Terbukti dengan kecanggihan persenjataan terbaru milik Negeri Beruang Merah tersebut. (sya)

  ⚓️
Sindonews  

Selasa, 05 Oktober 2021

Desain Arrowhead 140 Diterapkan Pada Kontrak Varian Iver Huitfeldt

⚓️ PT PAL mengimplementasikan desain Arrowhead 140 pada kontrak dua kapal yang ditandatangani dengan Kementerian Pertahanan Indonesia pada April 2020. [Babcock]

PT PAL diberitakan menerapkan desain Arrowhead 140 pada kontrak yang diperoleh dari Jakarta pada April 2020 untuk dua frigat varian kelas Iver Huitfeldt.

Mengutip laman militer Janes, PT PAL mengkonfirmasi bahwa kontrak dua kapal senilai USD 720 juta secara resmi berlaku, dan pekerjaan sedang berlangsung di Surabaya, Indonesia, untuk mempersiapkan pembangunan pertama.

Antara PT PAL dan Babcock masih melakukan pembahasan tentang modifikasi desain yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.

Kontrak pengadaan kapal frigate ini dilakukan pada April 2020, dimana kontrak dua kapal dimaksud baru berlaku efektif mulai 24 Mei 2021.

Arrowhead 140 merupakan desain dari kapal frigate kelas Iver Huitfeldt Angkatan Laut Kerajaan Denmark yang dirancang oleh Odense Maritime Technology. Desain Arrowhead 140 juga menjadi dasar untuk kapal frigate Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dimana kontrak ditandatangani pada September 2019.

Pada bulan September lalu, Indonesia menandatangani perjanjian lisensi desain dengan PT PAL di pameran DSEI di London. Perjanjian tersebut mengatur pembangunan dua kapal frigate Arrowhead 140 di fasilitas PT PAL di Surabaya.

Selain itu, Indonesia memilih desain kelas Bergamini (FREMM) sebanyak 6 unit.

 ⚓️ 
Garuda Militer