Rabu, 09 Februari 2022

[Global[ AS Perkuat Sistem Pertahanan Rudal Taiwan

➶ Sepakat dalam kontrak Rp 1,4 TriliunRudal pertahanan Patriot ★

Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kontrak dukungan senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dengan Taiwan, untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal pulau itu menghadapi meningkatnya tekanan dari China.

Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan perjanjian teknik dan pemeliharaan dengan Taiwan pada Senin (7/2/2022) dilansir AP.

Kesepakatan itu dibuat ketika China menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022, yang telah meningkatkan semangat nasionalis di “Negeri Tirai Bambu”. Sejumlah pihak khawatir hal itu bisa mendorong upaya untuk mengambil Taiwan dengan paksa.

Sebuah pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS mengatakan telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan, yang memberitahu Kongres setelah persetujuan Kementerian Luar Negeri AS untuk penjualan, sesuai permintaan kedutaan de facto Taiwan di Washington.

Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan "membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi dan kemajuan di kawasan itu," kata DSCA dalam sebuah pernyataan.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima (Taiwan) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata badan tersebut.

Kontraktor utama dalam kesepakatan ini adalah Raytheon Technologies dan Lockheed Martin.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan "sangat menyambut baik" keputusan itu dilansir Reuters.

"Dalam menghadapi ekspansi militer China yang berkelanjutan dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang solid, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan AS," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan keputusan untuk mendapatkan rudal Patriot yang lebih baru dibuat, selama pertemuan 2019 dengan pejabat AS di pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kementerian mengatakan kesepakatan itu diharapkan "berlaku" dalam waktu satu bulan.

Pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di zona pertahanan udaranya, bagian dari apa yang dilihat Washington sebagai upaya Beijing untuk menekan Taipei agar menerima kedaulatannya.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Tetapi Washington adalah pendukung terbesarnya, dan terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana bagi Taiwan untuk membela diri.

Para pejabat AS telah mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya sehingga dapat menjadi "landak", yang sulit diserang China, dan penjualan senjata semacam itu selalu membuat marah China.

Duta Besar China untuk Amerika Serikat bulan lalu mengatakan bahwa kedua negara adidaya itu bisa berakhir dalam konflik militer, jika Washington mendorong kemerdekaan Taiwan.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.